5.Distribusi Jawaban Responden terhadap Variabel Relate
Distribusi jawaban responden tentang variabel related dapat dilhat pada Tabel 4.12 berikut ini yaitu :
TABEL 4.12 Distribusi Jawaban Responden tentang Variabel
Related
Sumber : Hasil Penelitian, 2008 data diolah Pada tabel 4.12 dapat dilihat bahwa rata-rata responden berpendapat setuju
terhadap variabel related, dimana dapat diketahui terdapat 57 responden yang menjawab setuju, dengan persentase 57 pada item pertanyaan 1 variabel
related, dan seterusnya.
C. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik dilakukan untuk melihat atau menguji suatu model yang termasuk layak atau tidak digunakan dalam penelitian. Adapun model
dikatakan layak bila memenuhi persyaratan sebagai berikut :
1. Uji Multikoliniaritas
Uji multikoliniaritas bertujuan untuk menguji adanya korelasi antara variabel independen. Jika terjadi korelasi maka dinamakan multikol, yaitu
adanya masalah multikoliniaritas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara variabel independen. Hasil pengolahan dapat dilihat
pada Tabel 4.13 sebagai berikut
Item STS TS KS
S SS
TOTAL F
F F F F
1 0 0.00 0 2.00 10 10.00 57 57.00 33 33.00
100 2
0 0.00 0 0.00 11 6.00 44 63.00 45 31.00 100 3
0 0.00 0 0.00 11 12.00 54 65.00 35 23.00 100
Universitas Sumatera Utara
Sumber : Hasil Penelitian, 2008 data diolah
Hasil pengujian: Pedoman suatu model regresi yang bebas multikol adalah dengan melihat
variance inflation factor VIF dan tolerance, jika VIF 5 maka variabel ada masalah multikol. Jika VIF 5 maka tidak terdapat masalah multikol, dan
nilai tolerance harus mendekati 1. Pada Tabel 4.13 dapat dilihat bahwa nilai VIF 5 dan tidak ditemukan masalah multikol pada penelitian ini.
2. Uji Autokorelasi
Gejala autokorelasi dideteksi dengan menggunakan uji durbin-watson DW. Untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi maka dilakukan pengujian
durbin-watson DW dengan ketentuan sebagai berikut:
1. d d
L
: terjadi masalah autokorelasi yang positif, perlu adanya perbaikan.
2. d
L
d d
u
: ada masalah autokorelasi positif tetapi lemah, bila diperbaiki akan lebih baik.
3. d
u
d 4-d
u
: tidak ada masalah autokorelasi
a
.805 1.242
.755 1.325
.908 1.101
.771 1.297
.860 1.163
SENSE FEEL
THINK ACT
RELATE Model
1 Tolerance
VIF Collinearity Statistics
Dependent Variable: KEPUASAN a.
Tabel 4.13
Coefficients
Universitas Sumatera Utara
4. 4-d
u
d 4-d
u
: masalah autokorelasi lemah, dimana dengan perbaikan akan lebih baik.
5. 4-d
L
d : Masalah autokorelasi serius.
Hipotesis : a.
Menentukan formulasi hipotesis. H
: tidak ada autokorelasi H
1
: ada autokorelasi b.
Menentukan nilai α dan nilai d tabel
Nilai α dan nilai d tabel terdiri atas d
u
dan d
L
. Nilai α diambil dengan 5
nilai d
u
dan d
L
ditentukan dengan nilai n dan k. c.
Menentukan Kriteria Pengujian: H
diterima jika : d
u
d 4-d
u
H ditolak jika : d d
L
, d
L
d d
u
, 4-d
u
d 4-d
u
, 4-d
L
d .
Model Summary
b
.680
a
.462 .434
2.09175 2.028
Model 1
R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
Durbin- Watson
Predictors: Constant, RELATED, ACT, THINK, SENSE, FEEL a.
Dependent Variable: KEPUASAN b.
Sumber : Hasil Penelitian, 2008 data diolah
Tabel 4.14
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.1
Tidak ada autokorelasi
dl du d 4-du 4-dl
0 1.56 1,78 2,.028 2,22 2.44 4
Sumber : Hasil Penelitian, 2008 data diolah
Hasil pengujian : 1.
Formulasi Hipotesis H
: tidak ada autokorelasi H
1
: ada autokorelasi 2.
Dari hasil SPSS, Tabel 4.14 diperoleh nilai dw sebesar 2,028 sedangkan nilai d
u
= 1,78 Tabel Durbin-Watson dengan n = 100, k = 5, α = 0,05
maka d
u
d 4-d
u
yaitu 1,78 2,028 2,22 yang berarti H diterima
sehingga penelitian ini bebas dari gejala autokorelasi.
3. Uji Heteroskedastisitas