Analisas Atas Studi Waktu

BAB VI ANALISIS DAN EVALUASI

6.1. Analisis 6.1.1. Analisis atas Jam Kerja Berdasarkan hasil perhitungan data diketahui bahwa karyawan mempunyai waktu kerja 8 jam dalam 1 hari yaitu mulai pukul 08.00–17.00 WIB dengan waktu istirahat selama 1 jam dimulai dari jam 12.00-13.00. Setelah dilakukan pengolahan data diketahui bahwa jam kerja produktif operator 2109,6 jam kerja dari total waktu kerja 2344 jam. Hal tersebut menunjukkan bahwa operator kurang produktif, dan memang sesuai dengan hasil pengamatan di lapangan di mana operator sangat sedikit melakukan kesalahan dan kegiatan yang tidak produktif idle selama bekerja.

6.1.2. Analisas Atas Studi Waktu

Berdasarkan hasil pengolahan data studi waktu diperoleh: Waktu siklus tiap stasiun kerja: W n Stasiun Sandblash : 48 menit W n Stasiun Pengelasan Pipa : 72,8 menit W n Stasiun Pembakaran Pipa : 60 menit W n Stasiun Pelurusan Pembengkokan : 108 menit W n Stasiun Sand Compector : 169,86 menit W n Stasiun Perakitan Pipa : 1645,8 menit W n Stasiun Pengecatan : 88,41 menit Universitas Sumatera Utara Waktu normal Wn = 2368,99 menit ≈ 39 jam Waktu Baku Wb = 3138,912 menit ≈ 53 jam Untuk memperoleh waktu normal maka perlu diperhitungkan faktor penyesuaian. Rating factor berkenaan dengan tingkat kecepatan dan tingkat kesulitan kerja yang dilakukan pekerja dalam melakukan pekerjaanya. Pemberian rating factor dalam pengamatan ini dilakukan dengan cara Westinghouse yang mengarahkan penilaian pada empat faktor yang dianggap menentukan kewajaran atau ketidakwajaran dalam bekerja yaitu keterampilan, usaha, kondisi kerja, dan konsistensi. Faktor-faktor penyesuaian untuk karyawan PT. Atmindo pada bagian produksi pipa membran wall adalah: 1. Keterampilan operator tergolong Superskill A1, Excellent B1 dan Good C2 , karena dalam pengamatan terlihat bahwa operator tampak cocok dan terbiasa dengan pekerjaannya dan karyawan dapat bekerja dengan stabil dalam melaksanakan urutan-urutan pekerjaannya. 2. Usaha operator tergolong Good C1dan C2, karena dalam pengamatan terlihat bahwa karyawan memiliki kecepatan yang baik dalam melaksanakan pekerjaannya dan tampak sungguh-sungguh dan perhatian terhadap pekerjaannya. 3. Kondisi kerja operator tergolong AverageD, karena dalam pengamatan terlihat bahwa karyawan bekerja pada ruangan yang kurang nyaman dan bersih, serta bersuhu panas dan terdapat kipas angin. Universitas Sumatera Utara 4. Konsistensi operator masuk dalam golongan Fair E, karena karyawan terlihat telah terbiasa dan konsisten dalam melaksanakan pekerjaannya. Hal ini terlihat dari waktu siklus operator dalam menyelesaikan pekerjaannya yang relatif sama dan tampak jarang melakukan kesalahan. Kelonggaran diberikan untuk tiga hal, yaitu untuk kebutuhan pribadi, menghilangkan rasa fatique, dan hambatan-hambatan yang tidak dapat terhindarkan antara lain: 1. Tenaga yang dikeluarkan operator dianggap ringan karena operator bekerja dalam posisi berdiri sehingga allowance sebesar 1 . 2. Sikap kerja operator adalah berdiri dengan ditumpu oleh kedua kaki sehingga allowance sebesar 0 . 3. Gerakan kerja operator termasuk normal karena bebas melakukan gerakan selama bekerja dan allowance sebesar 0 . 4. Pandangan operator adalah pandangan yang terputus-putus karena kegiatan operator memperhatikan benda kerja sehingga allowance sebesar 5,7 dan 9. 5. Keadaan temperatur tempat kerja termasuk sedang karena operator bekerja pada ruangan yang dilengkapi dengan kipas angin sehingga allowance sebesar 4 . 6. Keadaan atmosfer cukup karena lingkungan kerja operator berada di ruangan dengan sirkulasi udara yang baik sehingga allowance sebesar 0 . 7. Keadaan lingkungan yang bersih, sehat, cerah dengan kebisingan dengan tingkat kebisingan yang rendah sehingga allowance sebesar 5 . Universitas Sumatera Utara 8. Kelonggaran untuk kebutuhan pribadi karyawan sebesar 8.

6.1.3. Analisis atas Jumlah Kebutuhan Pegawai

Dokumen yang terkait

Penentuan Jumlah Tenaga Kerja Berdasarkan Beban Kerja pada Bagian Finishing di PT. High Steelindo Eranusa Kota Kisaran Timur Kabupaten Asahan

3 47 144

Penentuan Tenaga Kerja Yang Optimal Pada Bagian Packing Dengan Menggunakan Waktu Standar Pada PT. Adimulia Sarimas Medan

1 36 150

Penghitungan Waktu Standard Dan Penentuan Jumlah Tenaga Kerja Pada Bagian Pengepakan PT. Sinar Oleochemical International (PT. SOCI)

0 39 81

Penentuan Jumlah Tenaga Kerja Berdasarkan Pengukuran Waktu Dengan Menggunakan Metode Stopwatch Time Study Pada Bagian Packing Glycerine di PT. Sinar Oleochemichal International

5 60 184

Penentuan Jumlah Tenaga Kerja Berdasarkan Waktu Standar Dengan Metode Work Sampling Di Bagian Packing Pada PT. Sinar Oleochemical International

4 51 159

Penentuan Jumlah Tenaga Kerja Berdasarkan Analisis Beban Kerja dengan Metode SWAT (Subjective Workload Assessment Technique) dan Work Load Analysis pada Bagian Produksi di PT. Florindo Makmur

6 23 92

ANALISIS PENENTUAN JUMLAH TENAGA KERJA UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI KERJA PADA Analisis Penentuan Jumlah Tenaga KErja Untuk Meningkatkan Efisiensi Kerja Pada PT. Nojorono Kudus.

0 0 13

Penentuan Jumlah Tenaga Kerja Berdasarkan Analisis Beban Kerja dengan Metode SWAT (Subjective Workload Assessment Technique) dan Work Load Analysis pada Bagian Produksi di PT. Florindo Makmur

1 1 17

Penentuan Jumlah Tenaga Kerja Berdasarkan Analisis Beban Kerja dengan Metode SWAT (Subjective Workload Assessment Technique) dan Work Load Analysis pada Bagian Produksi di PT. Florindo Makmur

2 3 1

PENENTUAN JUMLAH TENAGA KERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIMULASI

0 1 14