Standard Mutu BahanProduk Bahan Yang Digunakan

2.5.1. Standard Mutu BahanProduk

Proses produksi pada PT. Atmindo menggunakan bahan-bahan dengan kualitas terbaik. PT. Atmindo telah mendapatkan sertifikasi ISO 9001 untuk produk yang dihasilkan. PT. Atmindo juga memberikan sertifikat dari bahan yang dipakai pada satu unit ketel uap kepada konsumen melalui berita acara yang dibuat oleh departemen QAQC. Hal ini dapat dilihat dari penjabaran spesifikasi bahan yang digunakan dalam proses pembuatan ketel uap, yaitu sebagai berikut : 1. Plat baja Plat baja yang digunakan memiliki mutu terbaik yaitu menggunakan plat baja ASTM A-285. Kualitas dari plat baja ini telah dikenal oleh kalangan ahli teknik mesin. 2. Pipa baja Pipa baja yang digunakan adalah pipa baja yang khusus diperuntukan untuk bertekanan tinggi, pipa baja yang digunakan ialah ASTM A-53 DIN 17155. 3. Plat baja strip Plat baja strip tang digunakan adalah plat baja yang tahan akan temperatur panas yang tinggi, kualitas plat baja strip yang dipakai ialah ASTM A-516. Selain pada mutu bahan yang digunakan diatas perusahaan juga sangat memperhatikan mutu dari produk yang dihasilkan. Dimana mutu produk selalu dipantau pada setiap proses produksi berlangsung. Universitas Sumatera Utara

2.5.2. Bahan Yang Digunakan

Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan ketel uap dan pintu rebusan pada PT. Atmindo adalah sebagai berikut: 1. Bahan Baku Bahan baku merupakan semua bahan yang ikut dalam proses produksi dan ikut menyatu dalam produk akhir. Bahan baku sangat sangat mempengaruhi produk jadi yang dihasilkan. Adapun bahan-bahan baku yang digunakan dalam produksi ketel uap dan pintu rebusan ini sebagai berikut : a Plat baja Plat baja merupakan bahan utama yang digunakan dalam proses produksi round shell. Dalam pembuatan round shell plat baja yang digunakan berbeda ketebalannya untuk upper drum dan lower drum. Pada upper drum tebal plat baja ialah 22 mm dan pada lower drum dipakai tebal plat 12 mm. Namun penggunaan tebal plat berdasarkan tekanan yang diminta. b. Pipa baja Pipa baja merupakan jantungnya ketel uap. Pipa baja yang digunakan mempunyai diameter yang berbeda-beda sesuai dengan fungsinya. Pada bagian pipa generating diameter pipa yang dipakai ialah 63,5 mm dengan tebal pipa 3,2 mm. pada bagian membran wall diameter pipa yang dipakai ialah 63,5 mm dan tebal 4,6 mm. pada bagian header diameter pipa yang dipakai ialah mulai dari 88,9 mm sampai 219,1 mm dengan tebal mulai dari 4,5 mm sampai 10 mm. Universitas Sumatera Utara c. Plat baja strip Plat baja strip yang dipakai mempunyai ketebalan 3 mm dengan lebar plat 20 mm sampai 30 mm, panjang plat baja strip 4000 – 6000 mm. 2. Bahan Penolong Bahan penolong adalah bahan-bahan yang berfungsi dalam membantu proses produksi berlangsung, dimana dalam produk akhir bahan ini tidak dijunpai atau memiliki persentase yang sangat kecil pada produk akhir dan tidak menjadikan cirri khas yang dihasilkan. Bahan penolong yang digunakan dalam proses produksi ketel uap dan pintu rebusan yaitu: a. Penetran dan Developer. Dalam proses produksi penetran dan developer berfungsi sebagai indikator terdapatnya kecacatan las permukaan b. Thinner. Thinner digunakan untuk mempersihkan logam yang terkena cairan penetran yang berwarna merah sebelum melakukan penyemprotan developer yang berwarna putih. c. Argon. Argon digunakan untuk melakukan proses pengelasan dengan metode GTAW Gas tungsten Arc Welding sebagai las permulaan atau las akar. d. Oksigen. Oksigen digunakan untuk proses pemotongan plat baja yang ukurannya tebal dari 3 mm sampai 22 mm. Universitas Sumatera Utara e. Coolen Coolen digunakan sebagai cairan pendingin pada saat benda kerja kontak langsung dengan mata bubut atau mata bor agar tidak terjadi keausan yang mengakibatkan kerusakan pada alat kerja. 3. Bahan Tambahan Bahan tambaha adalah bahan yang ditambahkan pada produk akhir yang berfungsi sebagai pelengkap dan memberikan citra pada produk akhir. Adapun bahan-bahan tambahan yang digunakan dalam produk ketel uap dan pintu rebusan ini adalah sebagai berikut : a. Elektroda Elektroda yang dipakai pada proses produksi pembuatan ketel uap dan pintu rebusan ada dua macam yaitu elektroda tanpa fluks dan elektroda dengan fluks. Adapun jenis-jenis elektroda yang digunakan dapat dilihat pada Ttabel 2.1 berikut ini: Tabel 2.1. Elektroda yang Digunakan pada Proses Pengelasan Merek Additive AWS Weld Dimensi Elektroda mm Metode Atlantic CHC-56 ER705-6 2,4 x 1000 GTAW Nikko steel RC-52 E 7016 3,2 x 350 SMAW Nikko steel RC-8 E 6013 3,2 x 350 SMAW Atlantic CHC-1 F7A2, EM12K 4,0 x 10000 SAW Universitas Sumatera Utara b. Cat Cat yang digunakan berupa cat kaleng khusus untuk besi. Dimana cat ini digunakan untuk selain sebagai pelapis juga untuk penanda komponen yang sedang dikerjakan. c. Kristal Fluks. Kristal Fluks digunakan sebagai bahan pembantu proses pengelasan pada mesin las otomatis untuk pipa. Kristal fluks ini bentuknya seperti semen dengan warna abu–abu kehitaman.

2.5.3. Uraian Proses

Dokumen yang terkait

Penentuan Jumlah Tenaga Kerja Berdasarkan Beban Kerja pada Bagian Finishing di PT. High Steelindo Eranusa Kota Kisaran Timur Kabupaten Asahan

3 47 144

Penentuan Tenaga Kerja Yang Optimal Pada Bagian Packing Dengan Menggunakan Waktu Standar Pada PT. Adimulia Sarimas Medan

1 36 150

Penghitungan Waktu Standard Dan Penentuan Jumlah Tenaga Kerja Pada Bagian Pengepakan PT. Sinar Oleochemical International (PT. SOCI)

0 39 81

Penentuan Jumlah Tenaga Kerja Berdasarkan Pengukuran Waktu Dengan Menggunakan Metode Stopwatch Time Study Pada Bagian Packing Glycerine di PT. Sinar Oleochemichal International

5 60 184

Penentuan Jumlah Tenaga Kerja Berdasarkan Waktu Standar Dengan Metode Work Sampling Di Bagian Packing Pada PT. Sinar Oleochemical International

4 51 159

Penentuan Jumlah Tenaga Kerja Berdasarkan Analisis Beban Kerja dengan Metode SWAT (Subjective Workload Assessment Technique) dan Work Load Analysis pada Bagian Produksi di PT. Florindo Makmur

6 23 92

ANALISIS PENENTUAN JUMLAH TENAGA KERJA UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI KERJA PADA Analisis Penentuan Jumlah Tenaga KErja Untuk Meningkatkan Efisiensi Kerja Pada PT. Nojorono Kudus.

0 0 13

Penentuan Jumlah Tenaga Kerja Berdasarkan Analisis Beban Kerja dengan Metode SWAT (Subjective Workload Assessment Technique) dan Work Load Analysis pada Bagian Produksi di PT. Florindo Makmur

1 1 17

Penentuan Jumlah Tenaga Kerja Berdasarkan Analisis Beban Kerja dengan Metode SWAT (Subjective Workload Assessment Technique) dan Work Load Analysis pada Bagian Produksi di PT. Florindo Makmur

2 3 1

PENENTUAN JUMLAH TENAGA KERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIMULASI

0 1 14