b. Cat Cat yang digunakan berupa cat kaleng khusus untuk besi. Dimana cat ini
digunakan untuk selain sebagai pelapis juga untuk penanda komponen yang sedang dikerjakan.
c. Kristal Fluks. Kristal Fluks digunakan sebagai bahan pembantu proses pengelasan pada
mesin las otomatis untuk pipa. Kristal fluks ini bentuknya seperti semen dengan warna abu–abu kehitaman.
2.5.3. Uraian Proses
Proses dari pengolahan ketel uap dan pintu rebusan pada PT. Atmindo dimulai proses pengukuran, pembuatan mal, pemotongan, pengelasan,
pengecatan. Uraian dari proses pengolahan diatas dapat dilihat sebagai berikut. 1. Proses Pembuatan Ketel Uap
Pada pembuatan ketel uap proses kerja dibagi berdasarkan jenis kegiatannya yaitu:
a. Pembuatan drum. Pada pembuatan drum pekerjaan dimulai dari pemilihan plat baja untuk
Upper dan Lower drum yang mempunyai ketebalan berbeda. Plat diukur dan ujung plat digerinda hingga membentuk sudut 30
. Kemudian dibawa ke tempat pengerolan, plat dirol hingga bulat dengan mesin rol dengan diameter untuk
Upper Drum 1200 mm sampai 1500 mm dan diameter Lower Drum 800 mm
Universitas Sumatera Utara
tergantung permintaan Work Order yang dapat dilihat pada Gambar 2.1 dibawah ini.
Gambar 2.1 Plat Baja Dimasukan Ke Mesin Rol untuk Dibulatkan
Setelah selesai dibulatkan oleh mesin rol menjadi round shell lalu diinspeksi oleh inspektor kendali mutu tentang dimensi diameter lingkaran, lebar
tempat pengelasan.
Gambar 2.2 Plat Baja yang Telah Bulat tapi Belum Disatukan Ujungnya
Setelah disetujui oleh inspektor maka round shell tersebut dilas sehingga benar-benar tertutup kemudian round shell tersebut digabungkan satu sama lain
dan diujungnnya ditutup dengan dish end dengan mainhole dan dish end tanpa mainhole.
Universitas Sumatera Utara
Dish end dengan mainhole
Gambar 2.3 Round Shell 1 Sampai Round Shell 4 Telah Disatukan Dengan Dish End dan Menjadi Drum
Setelah penggabungan selesai maka dilakukan penandaan untuk pembuatan lubang pada badan round shell. Kemudian dibawa ketempat
pengeboran. Setelah selesai dibor dipasang nozzle. b. Pembuatan instalasi komponen bertekanan..
Pipa diambil dari gudang penyimpanan kemudian diukur. Apabila pada gambar teknik pipa tersebut dibengkokkan maka operator membuat mal.
Kemudian dibawa ketempat sandblast apabila pipa telah tidak bersih dan sedikit berkarat. Pipa dibengkokkan dengan mesin bending, setelah itu disesuaikan
dengan mal. Pada bagian pipa membran wall, pipa digabung dengan plat baja strip dengan menggunakan mesin las otomatis. Pada Gambar 2.4. dapat dilihat pipa
digabung dengan plat strip.
Gambar 2.4. Pipa Baja Disatukan dengan Plat Strip Baja
Pipa yang telah disatukan dengan plat strip dalam satu panel berjumlah 6 batang. Untuk pipa pada membran wall terdiri dari rear wall, front wall, front wall
furnace, rear wall furnace, right side wall furnace, left side wall furnace, right side radiation furnace, left side radiation furnace, rear wall radiation,
Dish end Round shell
Universitas Sumatera Utara
superheater, division wall dan side wall. Setelah digabung dalam satu panel maka panel pipa digabung lagi dengan panel pipa yang lain dengan cara alas manual
dengan teknik SMAW Shield Metal Arc Welding. Kemudian digabung dengan header sebagai penutup.
Gambar 2.5. Salah Satu Bagian Pipa Membrane Wall
Gambar 2.6. Salah Satu Pipa Header
Pada bagian pipa generating perlakuan selanjutnya lansung dicat hitam dan ditandai menurut work order. Sedangkan pada pipa membran wall perlakuan
berikutnya ialah penggabungan ke pipa header dan pemasangan pintu pembakaran setelah selesai baru dicat.
2. Pembuatan Pintu Rebusan Pintu rebusan merupakan salah satu produk unggulan dari PT. Atmindo,
preoses yang pertama kali dilakukan ialah: a. Pengukuran Plat
Pengukuran plat dilakukan dengan mengaju pada gambar teknik yang diberikan opel departemen engineering. Diamerter yang dibuat berkisar 2100 mm
sampai 2700 mm.
Universitas Sumatera Utara
b. Pemotongan Plat Setelah diukur maka plat dipotong dengan mesin potong manual.
c. Membentuk Setengah Lingkaran Plat yang telah dipotong dibawa dengan bantuan crane ke dishing machine
untuk dipentuk pintu rebusan. d. Pembentukan Badan Pintu
Plat baja dibentuk melingkar dengan mesin bending, kemudian dilas ujungnua agar terkunci. Setelah itu dibawa ke mesin bubut vertikal untuk dibuat
alur. e. Penggabungan
Pintu rebusan yang telah jadi digabungkan dengan badan pintu dengan bantuan crane dan badan pintu dilas dengan metode SMAWShield Metal Arc
Welding. f. Pengerindaan
Setelah pintu berhasil digabung maka dilakukan tahap penggerindaan agar prosuk terlihat mulus dan rapi tidak terdapat lagi bekas lasan.
G. Pengecatan Pintu rebusan dicat dengan warna merah dengan menggunakan cat
semprot.
2.6. Mesin dan Peralatan