Konsep Penjualan Cara Penjualan Tahap Penjualan

mengawasi sampai berapa jauh tindakan yang diambil dan dilaksanakan atas rekomendasi yang diberikan oleh internal auditor.

C. Penjualan

Penjualan merupakan suatu kondisi yang tidak tetap. Jika kita dapat menjual dengan jumlah yang besar, maka pendapatan akan bertambah. Menurut Weygant, Kieso dalam bukunya yang berjudul Accounting Priciples 2000:196 “Sales are goods that are transferred from the seller to the buyer or services that are performed and billed” Penjualan merupakan sumber pendapatan perusahaan yang terpentingkarena sebagian besar perusahaan memperoleh pendapatan melalui hasil dari penjualan barang atau jasa. Oleh karena itu perusahaan harus memperhatikan fungsi penjualan dengan serius, karena penjualan memiliki peran penting dalam menjaga kelangsungan hidup perusahaan.

1. Konsep Penjualan

Dalam buku Marketing Management 2000:18, Philip Kotler memberikan konsep penjualan sebagai berikut, “The Selling Concept holds that consumer and business, if let alone, will ordinarily has buy enough of the organizations productions. The organization must, therefore, undertake an agree selling and promotion effort.” Dalam melakukan penjualan, perusahaan perlu memperhatikan dan menarik konsumen untuk membeli produksi yang dihasilkan dalam jumlah yang cukup. Perusahaan harus melakukan usaha penjualan dan promosi yang agresif.

2. Cara Penjualan

Antara pengusaha yang satu dengan yang lainnya sering terdapat perbedaan. Cara yang dapat dilakukan adalah a. Lansung Penjual langsung berhubungan atau bertatap muka dengan pembeli. Disini pembeli dapat langsung mengemukakan keinginan, bahkan sering terjadi tawar menawar. b. Tidak lansung Penjual tidak berhadapan atau bertatap muka langsung dengan pembeli.

3. Tahap Penjualan

a. Persiapan Sebelum Penjualan Tahap pertama dalam penjualan adalah menyiapkan kemampuan bagian penjualan ataupun marketing dengan memberikan pengertian tentang produk yang dijual, pasar yang dituju dan tehnik penjualan yang harus dilakukan. b. Penentuan Karakteristik Pembeli Cara menetukan karakteristik calon pembeli atau pembeli potensial adalah dengan menggunakan data pembelian yang lalu atau sekarang. Dapat juga dilakukan segmentasi pasar, contohnya menggolongkan pembeli dengan berdasarkan penghasilan. c. Pendekatan Pendahuluan Sebelumnya bagian penjualan harus mempelajari semua masalah tentang individu atau perusahaan yang diharapkan sebagai pembeli. Penjual harus mengetahui produk yang digunakan dan reaksi dari informasi yang didapat untuk melakukan tawar menawar, seperti kebiasaan membeli atau kegemaran dari pembeli potensial. d. Melakukan Penjualan Penjualan bermula dari suatu usaha untuk memikat perhatian dari konsumen, lalu diusahakan untuk mengetahui daya tarik pembeli. Jika minat diikuti dengan keinginan membeli, maka penjual tinggal merealisir penjualan produk. e. Pelayanan Purna Jual Kegiatan penjualan tidak berakhir pada saat pemesanan telah terpenuhi, masih harus dilanjutkan dengan melakukan pelayanan atau servis, seperti pemberian garansi, jasa reparasi, latihan tenaga operasional dan cara penggunaan barang sampai ke tempat reparasi. Dalam pengawasan penjualan perlu diperhatikan permasalahan fungsi – fungsi sebagai berikut : 1 Mendapat pesanan dari pelanggan 2 Memeriksa kredit 3 Memasok pesanan penjualan 4 Merakit barang untuk dikirim 5 Mengirim barang pesanan 6 Menagih pelanggan 7 Menerima dan menyetor pembayaran tunai 8 Menangani Piutang 9 Membukukan transaksi ke buku besar umum 10 Menyiapkan laporan keuangan .4. Proses Penjualan Untuk melakukan penjualan terhadap pelanggan harus melalui suatu proses. Proses yang dilakukan harus berjalan secara tepat supaya tidak terjadi kesalahan. Menurut James Hall 2001 : 185, proses penjualan meliputi a. Pelanggan menghubungi bagian penjualan, bisa melalui telepon, surat atau dating secara langsung. Departemen penjualan akan menangkap seluruh detail informasi dari kejadian tersebut dan mencatat pada pesanan penjualan. Informasi ini akan memnyebabkan terjadinya kegiatan. b. Langkah selanjutnya adalah melakukan pengesahan transaksi dengan melalui proses persetujuan kredit untuk pelanggan. c. Saat kredit tersebut sudah disetujui, informasi penjualan akan diteruskan ke departemen penagihan, pergudangan dan pengiriman. d. Mengirimkan barang dagangan harus segara dilakukan setelah persetujuan kredit diperoleh. Jika proses tersebut terlalu lama, pelanggan kemungkinan akan membatalkan pesanan dan mencari pemasoklainnya. Proses pengiriman akan merekonsiliasi barang lain yang diterima dari gudang dengan informasi penjualan yang sudah diterima terlebih dahulu. Langkah ini digunakan untuk memastikan bahwa perusahaan mengirimkan barang yang tepat ke pelanggan. Apabila ditemukan kesalahan, seperti salah pengambilan barang atau salah dalam kuantitas barang dari gudang, harus dapat diidentifikasi dalam langkah ini. Diasumsikan bahwa semua kondisi sudah sesuai dengan pesanan, maka barang dagangan akan dikembalikan dan dikirimkan melalui perusahaan angkutan umum ke pelanggan. Kemudian informasi pengiriman akan diteruskan ke proses penagihan. e. Proses penagihan akan mengumpulkan dokumen yang relevan dengan transaksi tersebut produk, harga, biaya pengurusan, angkutan, pajak dan syarat – syarat potongan harga dan menagih ke pelanggan. Informasi ini akan diteruskan ke proses pengendalian persediaan. f. Bagian piutang menerima informasi penagihan dan mencatat kedalam catatan atau laporan pelanggan. g. Demikian juga bagian pengendalian persediaan menggunakan informasi dari bagian penagihan dalam menyesuaikan data persediaan untuk menggambarkan penurunan persediaan h. Secara berkala setiap hari, minggu, bulan, tahun dan seterusnya proses penagihan piutang dan pengedalian persediaan melakukan perhitungan rekapitulasi dan meneruskan informasi ini ke proses buku besar umum. Rekapitulasi ini termasuk total penjualan dari penagihan, total kenaikan jumlah piutang dan total penurunan persediaan. Berdasarkan informasi tersebut , buku besar umum melakukan proses kesetiap rekening yang dipengaruhi oleh transaksi penjualan selama perbulan. Sebagai tambahan, proses rekonsiliasi perhitungan – perhitungan rekapitulasi ini dilakukan secara independen agar dapat mengidentifikasi kesalahan pencatatan data.

BAB III Metode Penelitian

A. Jenis Penelitian.

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif yang akan menjelaskan keadaan dan karakteristik sebenarnya dari suatu objek penelitian berdasarkan informasi yang diperoleh. B . Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. 1. Data Primer, yaitu data yang diperoleh dan dikumpulkan dengan cara melakukan penelitian secara langsung pada objek penelitian melalui wawancara maupun observasi untuk memperoleh data yang diperlukan berkaitan dengan masalah penelitian. 2. Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh dalam bentuk yang sudah jadi dan diperoleh langsung dari objek penelitian. Contohnya adalah laporan-laporan maupun data lainnya yang berkaitan dengan penelitian ini.

C. Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah sebagai berikut: