a. To Inform and advice manager and to discharge this responsible in a
manner that is consistent with code of ethic of the instansion of internal auditor.
b. To coordinate Internal Audit activity with other, so as to best achieve
the audit objective and the objective of the organization. Tanggung jawab Internal auditor dalam suatu organisasi harus
ditetapkan secara jelas dalam bentuk manajemen. a.
Memberikan informasi dan saran kepada manajer dengan tetap berpegang pada kode etik.
b. Mengkoordinasi tugas pemeriksa dengan pihak lain agar tujuan
pemeriksa maupun tujuan perusahaan dapat tercapai.
b. Wewenang Internal Auditor
Tanggung jawab dan wewenang tetap berada pada pimpinan atau pelaksanaan kegiatan operasional yang bersangkutan, bukan pada Internal auditor.
Internal auditor diberikan wewenang untuk meneliti catatan – catatan, harta perusahaan serta pegawai atau karyawan dari bagian yang menjadi obyek. Internal
auditor harus bebas memeriksa dan menilai kebijakan , rencana, prosedur, dan catatan perusahaan.
4. Standar dan Pedoman Praktik Audit Internal
Pada konsorsium Organisasi Profesi Audit Internal di Jakarta, tanggal 12 Mei 2004 dijelaskan sebagai berikut :
1. SPAI terdiri atas Satandar Atribut , Standar Kinerja, dan Standar Implementasi. Standar Atribut berkenaan dengan karakteristik organisasi, individu, dan pihak
– pihak yang melakukan kegiatan audit internal. Standar kinerja menjelaskan sifat dari kegiatan audit internal dan merupakan ukuran kualitas pekerjaan
audit. Standar kinerja memberikan praktik – praktik terbaik pelaksanaan audit mulai dari perencanaan sampai dengan pemantauan tindak lanjut. Standar
Atribut dan Standar Kinerja berlaku untuk semua jenis penugasan audit internal.
2. Standar implementasi hanya berlaku untuk satu penugasan tertentu. Standar implementasi yang akan diterbitkan dimasa mendatang adalah standar
implementasi untuk kegiatan assurance A, standar implementasi untuk kegiatan consulting C, standar implementasi kegiatan investigasi I, dan
standar implementasi Control Self Assesment CSA. 3. Standar – standar tersebut terdahulu merupakan bagian dari pedoman praktik
audit internal. Keseluruhan pedoman praktik audit internal terdiri atas : a. Defenisi Audit Internal
b. Kode Etik Profesi Audit Internal c. Standar Profesi Audit Internal,dan
d. Interpretasi dari pedoman tersebut diatas. 4. Pada masa yang akan datang, penerbitan standar – standar implementasi dan
pedoman lainnya akan didahului dengan penyebarluasan rancangan standar exposure draft –ED. Standar dan pedoman akan disahkan setelah paling
sedikit dua bulan diedarkan dalam bentuk ED, dan mendapatkan respon yang
memadai. ED akan dimuat dalam media komunikasi, jurnal, dan website yang dimiliki oleh masing – masing organisasi profesi anggota konsorsium, serta
dalam publikasi lain yang relevan.
Standar Perilaku Auditor Internal
Pada kode etik Profesi Audit Internal memuat standar perilaku sebagai pedoman bagi seluruh Auditor Internal yang isinya sebagai berikut :
1. Auditor internal harus menunjukkan kejujuran, objektivitas, dan
kesungguhan dalam melaksanakan tugas dan memenuhi tanggungjawab profesinya.
2. Auditor internal harus menunjukkan loyalitas terhadap organisasinya atau
terhadap pihak yang dilayani. Namun demikian , auditor internal tidak boleh secara sadar terlibat dalam kegiatan – kegiatan yang menyimpang
atau melanggar hukum. 3.
Auditor internal tidak boleh secara sadar terlibat dalam tindakan atau kegiatan yang dapat mendiskreditkan profesi audit internal atau
mendiskreditkan organisasinya. 4.
Auditor internal harus menahan diri dari kegiatan – kegiatan yang dapat menimbulkan konflik dengan kepentingan organisasinya, atau kegiatan –
kegiatan yang dapat menimbulkan prasangka, yang meragukan kemampuannya untuk dapat melaksanakan tugas dan memenuhi
tanggungjawab profesinya secara objektif.
5. Auditor internal tidak boleh menerima imbalan dalam bentuk apapun dari
karyawan, klien, pelanggan, pemasok, ataupun mitra bisnis organisasinya, sehingga dapat mempengaruhi pertimbangan profesionalnya.
6. Auditor internal hanya melakukan jasa – jasa yang dapat diselesaikan
dengan menggunakan kompetensi professional yang dimilikya. 7.
Auditor internal harus mengusahakan berbagai upaya agar senantiasa memenuhi Standar Profesi Audit Internal.
8. Auditor internal harus bersikap hati – hati dan bijaksana dalam
menggunakan informasi yang diperoleh dalam pelaksanaan tugasnya. Auditor internal tidak boleh menggunakan informasi rahasia untuk
mendapatkan keuntungan pribadi, secara melanggar hukum, atau yang dapat menimbulkan kerugian terhadap organisasinya.
9. Dalam melaporkan hasil pekerjaannya, auditor internal harus
mengungkapkan semua fakta – fakta penting yang diketahuinya, yaitu fakta – fakta yang jika tidak diungkap dapat mendistorsi kinerja kegiatan
yang direview, atau menutupi adanya praktik – praktik yang melanggar hukum.
10. Auditor internal harus senantiasa meningkatkan keahlian serta efektivitas
dan kualitas pelaksanaan tugasnya. Auditor internal wajib mengikuti pendidikan professional berkelanjutan.
B. Proses Audit
1. Perencanaan Audit
Internal Auditor harus merencanakan setiap tugas audit yang akan dilaksanakannya , yaitu pemilihan obyek audit serta menentukan survey
pendahuluan. Menurut Modul Pelatihan Internal Audit Intern II Tingkat lanjutan II 2002 : 1, terdapat dua aspek penting , yaitu:
a. Pemilihan Obyek Audit
Pemilihan obyek audit perlu dilakukan berkenaan dengan keterbatasan sumberdaya audit dibandingkan dengan kebutuhan audit. OLeh karena
itu, tidak setiap unit yang potensial untuk diaudit dari seluruh unit yang ada audit universe dapat dimasukkan kedalam rencana audit
tahunan. Acuan dasar untuk memilih auditable unit adalah skala prioritas audit berdasarkan besaran magnitude dan tingkat signifikan
dari resiko yang melekat pada setiap auditable unit. YPIA, 2002:2 b.
Survey Pendahuluan Survey Pendahuluan merupakan proses audit yang bertujuan untuk
mendapatkan pemahaman yang mendalam mengenai resiko dari suatu auditable unit yang telah dijadwalkan dan atau telah dibuatkan
penugasan auditnya. Survey pendahuluan dapat dilakukan dengan menggunakan
sejumlah teknit audit. Penggunaan berbagai macam tehnik audit tersebut dimaksudkan agar tercapai kombinasi optimal dari berbagai
upaya untuk memperoleh dan menganalisis informasi yang relevan