Audit Program atas Penjualan KartuHALO

1 Regional office telah melakukan rekonsiliasi secara regular dan tepat waktu 2 Rekonsiliasi bank telah dilakukan secara akurat, lengkap dan tepat waktu 3 Memastikan terdapat tindak lanjut yang memadai untuk reconcling items yang masih outstanding 4 Jurnal entry penjualan dan cost of card kartuHALO dalam GL Oracle dan journal entry reconciling items telah diverifikasi oleh accounting b. GraPARI : 1 Memastikan permohonan berlangganan untuk pelanggan baru telah divalidasi dan diimput ke Geneva dengan benar 2 Memastikan aktivasi hanya dilakukan untuk pelanggan baru yang telah disetujui 3 Memastikan pendapatan penjualan telah diterima seluruhnya 4 Jurnal untuk penjualan dan cost of card telah dicatat secara lengkap dan akurat di Paradise dan GL Oracle 5 Memastikan cash account dilakukan setiap hari Audit program yang dibuat oleh Internal Audit PT. Telkomsel menggunakan format General Audit Program. Audit program ini menurut penulis sudah baik. Jika Internal auditor PT. Telkomsel ingin membuat programnya lebih spesifik lagi, sebaiknya dipergunakan internal audit questionare atau format detailed audit program. Program ini lebih jelas karena ditampilkan tentang personal yang melakukannya, seluruh pihak terlibat, serta jadwal kerja dan pelaksanaan dari audit program tersebut.

B. ANALISA HASIL PENELITIAN 1. Analisa terhadap audit penjualan kartuHALO PT. Telkomsel

Setelah melakukan proses bisnis melalui flowchart dan audit prosedur ditemukan beberapa masalah yang ditemukan pada penjualan. Temuan didapati setelah auditor melakukan audit. Kesimpulan pemeriksaan atas laporan dari Internal Auditor PT. Telkomsel atas temuan, analisa temuan, rekomendasi serta pendapat auditor adalah sebagai berikut : 1 Penjualan KartuHALO Regional Sumbagsel

a.Temuan :

2 Pencatatan untuk revenue PSB kartuHALO dilakukan secara mingguan berdasarkan laporan penerimaan penjualan kartuHALO. 3 Hasil penjualan yang diterima tunai atau cash tidak diakui sebagai sebagai kas mengingat tidak digunakannya akun kas yang disediakan, dan jumlah yang tidak dicatat diakun kas tersebut dimunculkan sebagai reconcling item. Operasional: a Pencatatan untuk revenue PSB HALO dilakukan secara mingguan berdasarkan laporan penerimaan penjualan kartuHALO. Namun hasil penjualan yang diterima tunai tidak diakui sebagai kas melainkan dicatat sebagai penambahan akun bank. Hal ini tidak menunjukkan kondisi yang sebenarnya yang dapat menimbulkan terjadinya hal yang tidak diinginkan. b Penyebab terjadinya kesalahan perhitungan dan pencatatan akun – akun kartuHALO dilaporan harian penjualan dan penerimaan GraPARI Sumbagsel, yaitu: 1 Karena petugas tidak melakukan perhitungan sesuai dengan ketentuan akuntansi yang berlaku 2 Kurangnya fungsi kontrol dari pejabat yang berwenang mengakibatkan salah pencatatan 3 Kurangnya koordinasi regional dengan kantor pusat Akibat yang timbul dari hal diatas, yaitu: a. Laporan keuangan tidak menyajikan kondisi yang sebenarnya b. Informasi yang dihasilkan menjadi bias

b. Analisa Temuan

Account Receivable 1 Keputusan Direksi No. 53 tentang fasilitas sambungan kartuHALO dan telephone fixed phone dinas bagi karyawan Telkomsel, namun masih terdapat beberapa pelanggan yang seharusnya tidak mendapatkan fasilitas B0 memperoleh fasilitas tersebut. Hal tersebut terjadi disebabkan oleh : a Pemberian fasilitas B0 untuk dinas pegawai dan test selalu merujuk pada Nota Dinas dari SEKPERHRD kantor pusat. b Untuk pelanggan corporate , merujuk pada service level agreement antara PT. Telkomsel dengan pelanggan corporate dan Nota Dinas corporate 2 Semua pelanggan dinas patner yang ada di Ganeva saat ini berasal dari migrasi BIANCA regional tidak melakukan aktivasi baru untuk grup Dinas Patner Resiko yang timbul dari hal diatas yaitu : 1 Kondisi tersebut akan berpengaruh pada pengurangan pendapatan perusahaan 2 Adanya pelanggan yang mempunyai tunggakan tiga bulan berturut – turut dan tidak pernah melakukan pembayaran sebanyak 48 pelanggan, hal ini disebabkan oleh : a Pemblokiran massal yang dilakukan oleh regional Sumbagsel mengacu pada KD.37 KD-KD 2005 yaitu pelanggan yang diblokir dipastikan tidak termasuk kategori pelanggan Corporate, Auto debet, Nomor Dinas, HU, test apabila pembayaran belum masuk atau belum terkumpul di TOP. b Khusus pelanggan HALOkeluarga tidak bisa dilakukan deaktivasi secara masal tetapi harus dilakukan secara manual oleh GraPARI yang selanjutnya akan mengakibatkan terlambatnya proses deaktivasi terhadap pelanggan HALOkeluarga. 3 Penyimpanan atas dokumen – dokumen penerimaan harian seperti kuitansi dan print out harian di GraPARI telah difiling dengan baik. Kondisi ini harus dipertahankan, jadi apabila pelanggan melakukan complain mudah untuk menelusuri data dan dokumen pembayaran.

c. Pendapat Auditor

1 Sistem pengendalian intern yang diterapkan ternyata masih lemah, yaitu : Account Receivable a Pemberian fasilitas B0 belum dikelola dengan baik b Perlu dilakukan evaluasi untuk pelanggan corporate berdasarkan service level agreement dengan PT. Telkomsel mengenai periode jatuh tempo pembayaran dan pemblokiran. c Pemberian fee abonemen temporer untuk pelanggan regular normal user belum dikelola dengan baik. d Tidak dilakukannya control atas jurifikasi open blokir. e Maintenance tunggakan pelanggan belum dikelola dengan baik. 2 Revenue PSB kartuHALO a Pencatatan pendapatan telah sesuai dengan prinsip Akuntansi yang berlaku umum, namun pencatatan kas belum dilakukan.