dokumentasi asuhan keperawatan pada rekam medis tidak lengkap dan faktor pengetahuan berpengaruh signifikan terhadap kelengkapan pengisian dokumentasi
asuhan keperawatan pada rekam medis. Demikian juga hasil penelitian Nasution 2009, menyimpulkan bahwa variabel pengetahuan berpengaruh signifikan terhadap
kinerja perawat dalam kelengkapan rekam medis. Hasil penelitian Pribadi 2009, di RSUD Kelet Provinsi Jawa Tengah yang
menyimpulkan bahwa faktor pengetahuan perawat berhubungan dengan kinerja perawat dalam pendokumentasian asuhan keperawatan serta perawat yang memiliki
pengetahuan tidak baik memiliki risiko untuk melaksanakan dokumentasi asuhan keperawatan tidak baik 6,280 kali lebih besar dibanding yang memiliki pengetahuan
baik. Namun hasil penelitian ini bebrbeda dengan hasil penelitian Pratiwi 2009 di Rumah Sakit Ibu Anak Budi Kemuliaan menyimpulkan bahwa tingkat pengetahuan
yang cukup mengenai resume medis tidak menjamin seseorang untuk berprilaku patuh dan lengkap dalam pengisian resume medis.
5.1.3 Hubungan Sikap dengan Kinerja
Hasil penelitian tentang sikap ditemukan sebanyak 53,8 tidak baik tentang pendokumentasian asuhan keperawatan pada rekam medis. Hal ini dapat dilihat
jawaban responden kadang-kadang menajawab setuju dan kadang-kadang menjawab tidak setuju Tabel 4.5 dan Tabel 4.6. Hasil uji secara bivariat diperoleh nilai
x
2
=12,916; p=0,001p=0,05 Tabel 4.20, artinya ada kecenderungan responden
Universitas Sumatera Utara
yang memiliki sikap tidak baik kinerjanya lebih banyak tidak lengkap dalam pendokumentasian asuhan keperawatan pada rekam medis.
Hasil uji statistik secara multivariat dengan regresi logistik berganda sikap berhubungan signifikan dengan kinerja p=0,009p=0,05; nilai Exp B= 5,5954; CI
For Exp B 1,545-20,261. Hal ini memberikan makna bahwa responden yang memiliki sikap baik mempunyai peluang 5-6 kali kinerjanya lebih baik dalam
melengkapi pendokumentasian asuhan keperawatan pada rekam medis dibandingkan dengan responden yang memiliki sikap tidak baik Tabel 4.27.
Secara teoritis sikap berhubungan dengan kinerja seseorang dalam bekerja. Menurut Gibson et al. 2003, bahwa sikap merupakan faktor penentu perubahan
perilaku, sikap menggambarkan suka atau tidak suka seseorang terhadap objek. Sedangkan menurut Notoatmodjo 2005, bahwa struktur sikap seseorang terdiri dari
komponen yang saling menunjang, yaitu komponen kognitif, afektif, dan psikomotorik. Namun ketiga komponen tersebut tidak selalu saling berinteraksi untuk
membentuk sikap yang utuh total attitude. Jika individu hanya mempunyai satu atau dua komponen saja, maka sikap untuk menghasilkan perilaku yang diharapkan belum
tentu terbentuk. Hasil wawancara dengan perawat diketahui bahwa mereka menganggap
pendokumetasian asuhan keperawatan pada rekam medis kurang penting, pengisiannya makan waktu karena terlalu panjang formatnya, sebagian waktu mereka
tersita untuk mendampingi visite dokter berikut mengisi format dokter yang sering tidak dilengkapi. Ketidaklengkapan pendokumentasian seperti tidak membubuhkan
Universitas Sumatera Utara
tanda tangan merupakan hal yang biasa, dan mengutamakan pelayanan, sehingga secara tidak sengaja lupa melengkapi pendokumentasiannya pada rekam medis serta
mereka juga menyadari bahwa kelengkapan tersebut merupakan kewajiban perawat. Mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan R.I Nomor
269MENKESPERIII2008 tenaga keperawatan berkewajiban mendokumentasikan setiap asuhan keperawatan yang diberikan kepada pasien di sarana pelayanan yang
menyelenggarakan upaya kesehatan. Dengan demikian dokumentasi asuhan keperawatan adalah suatu yang mutlak harus ada disetiap sarana pelayanan kesehatan
termasuk rumah sakit. Demikian juga dengan yang tercantum pada Undang-Undang RI No. 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran yang menyatakan bahwa mengisi
rekam medis merupakan kewajiban petugas kesehatan dalam hal ini adalah perawat. Salah satu upaya mengatasi masalah tersebut perlu diberikan dukungan atau
perhatian manajemen rumah sakit atas kinerja perawat, karena merubah sikap menjadi perbuatan nyata tidak dapat berdiri sendiri tetapi dipengaruhi oleh faktor
lain, seperti dukungan atasan, rekan kerja dan manajemen rumah sakit. Hasil penelitian ini didukung oleh hasil penelitian Purnamawati 2008, di
RSUP H. Adam Malik Medan, menyimpulkan bahwa sikap dan dukungan petugas lain berhubungan dengan pengisian kelengkapan rekam medik. Namun hasil
penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian Nasution 2009 di RSU Dr. Pirngadi Medan yang mengungkapkan bahwa variabel sikap tidak mempunyai pengaruh
signifikan terhadap kinerja perawat dalam kelengkapan rekam medis.
Universitas Sumatera Utara
5.2 Hubungan Karakteristik Organisasi dengan Kinerja