Kesesuaian kerja Pencatatan Kegiatan

wewenang untuk mendorong keefektifan individu, kelompok dan organisasi dalam mencapai tujuan organisasi. Hasil wawancara dengan perawat tentang :

a. Kesesuaian kerja

Hasil penelitian tentang desain kerja indikator kesesuaian kerja diketahui sebagian besar responden menyatakan tidak setuju Tabel 4.7. Hal ini memberikan gambaran bahwa pekerjaan yang diberikan oleh organisasi kepada perawat belum sepenuhnya sesuai dengan tupoksi, sehingga secara organisasi kinerjanya belum optimal dalam mendokumentasikan asuhan keperawatan pada arekam medis. Berdasarkan hasil wawancara dengan perawat tentang kesesuaian kerja diperoleh jawaban perawat bahwa pekerjaan yang dilaksanakan perawat sesuai dengan kebutuhan rumah sakit, namun tugas yang dilaksanakan oleh perawat sehari- hari masih ada yang belum sesuai dengan seharusnya, karena masih ada pekerjaan tambahan seperti melakukan penulisan resep dan menyapu ruangan, sehingga kinerjanya dalam pendokumentasian asuhan keperawatan belum optimal. Hasil wawancara di atas dapat diambil kesimpulan bahwa tugas-tugas yang diberikan belum sepenuhnya dilaksanakan dengan baik sesuai uraian tugas yang diberikan padanya. Hal ini sejalan dengan pendapat Kuswadi 2004 yang mengungkapkan bila pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan uraian tugas, berarti pekerjaan itu berhasil dilaksanakan dengan baik, bila di bawah standar uraian tugas tersebut berarti pelaksanaan pekerjaan tersebut kurang baik. Universitas Sumatera Utara

b. Pencatatan Kegiatan

Hasil penelitian tentang desain kerja indikator pencatatan kegiatan diketahui sebagian besar responden menyatakan setuju dan tidak setuju Tabel 4.8. Hal ini memberikan gambaran bahwa pekerjaan yang diberikan oleh organisasi kepada perawat dalam pencatatan kegiatan belum sepenuhnya dilaksanakan dengan baik dan tidak tepat waktu, sehingga secara organisasi kinerjanya belum optimal dalam mendokumentasikan asuhan keperawatan pada rekam medis. Berdasarkan hasil wawancara dengan perawat bahwa pencatatan kegiatan yang dilaksanakan belum sepenuhnya sesuai, hal ini terjadi karena sibuk dalam melayani pasien yang sudah menjadi beban kerja, sehingga pencatatan kegiatan dalam mendokumentasikan asuhan keperawatan pada rekam medis menjadi lupa namun tetap juga dikerjakan hari berikutnya. Sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Departemen Kesehatan RI dan Universitas Indonesia 2005 tentang kajian penanggulangan penderita gawat daruratgeneral emergency life support GELS di Indonesia, menemukan bahwa 78,8 perawat melaksanakan tugas petugas kebersihan dan 63,3 perawat melakukan tugas administrasi di luar instalasi gawat garurat misalnya mendaftarkan pasien ke ruangan atau ke unit penunjang seperti laboratorium. Lebih dari 90 perawat melakukan tugas non keperawatan, seperti menetapkan diagnosis penyakit dan membuat resep obat. Hanya 50 perawat yang melaksanakan asuhan keperawatan sesuai fungsinya Depkes RI dan Universitas Indonesia, 2005. Universitas Sumatera Utara Hasil penelitian ini didukung penelitian Lubis 2007, yang menyimpulkan pekerjaan perawat dalam pelayanan keperawatan dipengaruhi oleh kuantitas kegiatan pokok berpengaruh terhadap efektivitas pekerjaan perawat di Instalasi Rawat Inap RSU dr. Pirngadi Medan.

c. Pemenuhan Tugas