Tabel 5.16. Biaya Energi Berdasarkan Harga Konstan Periode
Biaya Energi Rp 2009
2010 2011
Januari
44,544,000 43,039,887
53,046,895
Februari
45,235,315 43,528,100
51,923,634
Maret
46,889,396 42,711,599
49,790,074
April
46,054,838 42,378,233
51,739,742
Mei
46,972,681 47,169,964
52,025,758
Juni
48,516,922 54,421,799
51,871,471
Juli
45,647,073 53,351,263
50,602,424
Agustus
36,894,987 40,279,140
38,439,358
September
44,573,036 45,775,331
43,027,714
Oktober
44,726,666 48,806,305
49,025,420
November
45,110,397 52,696,292
51,274,047
Desember
46,022,147 55,878,992
Tabel 5.17. Biaya Depresiasi Berdasarkan Harga Konstan Periode
Biaya Depresiasi 2009
2010 2011
Januari
14,311,667 13,710,214
12,682,751
Februari 14,368,625
13,670,990 12,756,442
Maret
14,403,018 13,762,477
12,877,777
April 14,464,569
13,774,145 12,971,341
Mei
14,428,600 13,734,554
13,009,773
Juni 14,427,319
13,477,067 12,872,676
Juli
14,256,409 13,206,474
12,751,436
Agustus 14,127,482
13,249,555 12,602,082
September
13,959,962 13,275,538
12,441,878
Oktober 13,930,039
13,216,143 12,547,578
November
14,010,524 13,110,558
12,534,026
Desember 13,907,382
12,918,737
5.2.2. Perhitungan Produktivitas Parsial dan Total
Setelah diperoleh nilai masing-masing faktor produksi berdasarkan harga konstan, maka dilakukan perhitungan rasio produktivitas. Berikut adalah contoh
perhitungan produktivitas material:
Produktivitas material Januari =
Januari Material
Biaya Januari
Output .
. .
= 800
, 082
, 963
, 1
000 ,
800 ,
791 ,
3 = 1.932
Produktivitas material Februari =
Pebruari Material
Biaya Pebruari
Output .
. .
= 240
, 045
, 035
, 2
159 ,
400 ,
935 ,
3 = 1.934
Indeks produktivitas material Januari =
Januari s
oduktivita Januari
s oduktivita
. Pr
. Pr
= 100
932 ,
1 932
, 1
x =
100 Indeks produktivitas material Februari
=
Januari s
oduktivita Februari
s oduktivita
. Pr
. Pr
= 100
932 ,
1 934
, 1
x =
100,12 Berikut adalah hasil perhitungan indeks produktivitas material yang dapat dilihat
pada Tabel 5.18, sedangkan grafik indeks produktivitasnya dapat dilihat pada Gambar 5.1.
Tabel 5.18. Indeks Produktivitas Material
Periode Produktivitas Material
Indeks Produktivitas Material
2009 2010
2011 2009
2010 2011
Januari
1.932 1.962
1.971 100.00
101.56 102.03
Februari 1.934
2.003 1.974
100.12 103.70
102.17
Maret
1.934 2.003
1.973 100.13
103.70 102.15
April
1.928 2.005
1.976 99.80
103.80 102.30
Mei
1.932 2.007
1.993 100.04
103.89 103.17
Juni
1.928 1.995
1.986 99.80
103.30 102.84
Juli
1.958 1.974
1.994 101.39
102.20 103.21
Agustus 1.933
2.000 2.006
100.08 103.55
103.84
September
1.937 1.996
1.992 100.26
103.33 103.12
Oktober
1.939 1.993
1.987 100.41
103.16 102.89
November
1.933 1.993
1.982 100.09
103.20 102.62
Desember
1.941 1.991
100.48 103.09
Gambar 5.1. Grafik Indeks Produktivitas Material dari tahun 2009-2011
97,000 98,000
99,000 100,000
101,000 102,000
103,000 104,000
105,000
Ja n
ma r
M ei
Ju li
se p
t N
ov Ja
n ma
r M
ei Ju
li se
p t
N ov
Ja n
ma r
M ei
Ju li
se p
t N
ov
In d
e k
s P ro
d u
k ti
v it
a s
M a
te ri
a l
Indeks Produktivitas Material
Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa produktivitas material mengalami fluktuasi nilai indeks dengan kecenderungan meningkat. Produktivitas yang
mengalami penurunan yang agak tajam terjadi pada periode Juli 2010. Hal ini terjadi karena pada periode tersebut laju peningkatan output penjualan lebih
lambat dari laju penggunaan input biaya material. Fluktuasi ini lebih dipengaruhi oleh fluktuasi harga material tertentu, seperti harga aluminium dan besi yang lebih
sering mengalami fluktuasi. Berikut adalah hasil perhitungan indeks produktivitas tenaga kerja yang
dapat dilihat pada Tabel 5.19, sedangkan grafik indeks produktivitasnya dapat dilihat pada Gambar 5.2.
Tabel 5.19. Indeks Produktivitas Tenaga Kerja
Periode Produktivitas Tenaga
Kerja Indeks Produktivitas
Tenaga Kerja 2009
2010 2011
2009 2010
2011 Januari
31.481 30.531
25.710 100.00
96.98 81.67
Februari
32.544 32.755
32.812 103.38
104.05 104.23
Maret
31.699 29.545
30.357 100.69
93.85 96.43
April
33.015 28.126
31.998 104.87
89.34 101.64
Mei
31.429 29.647
32.864 99.84
94.18 104.39
Juni
31.263 29.708
29.671 99.31
94.37 94.25
Juli
32.663 29.450
32.375 103.76
93.55 102.84
Agustus
27.856 25.585
25.112 88.48
81.27 79.77
September 32.898
29.104 28.258
104.50 92.45
89.76
Oktober
33.871 32.277
32.057 107.59
102.53 101.83
November 33.828
30.518 27.266
107.46 96.94
86.61
Desember
31.263 28.490
99.31 90.50
Gambar 5.2. Grafik Indeks Produktivitas Tenaga Kerja dari Tahun 2009-2011
Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa indeks produktivitas tenaga kerja mengalami fluktuasi dengan kecenderungan menurun. Penurunan terbesar terjadi
pada bulan Agustus 2011. Hal ini disebabkan karena jumlah pekerja yang lebih besar daripada yang dibutuhkan. Pada bulan tertentu yang bertepatan dengan hari
dimulainya ajaran baru dan hari raya, permintaan cenderung mengalami penurunan, tetapi jumlah tenaga kerja yang ada cenderung tetap. Hal ini menyebabkan indeks
produktivitas tenaga kerja mengalami penurunan. Berikut adalah hasil perhitungan indeks produktivitas energi yang dapat
dilihat pada Tabel 5.20, sedangkan grafik indeks produktivitasnya dapat dilihat pada Gambar 5.3.
20 40
60 80
100 120
Ja n
ma r
M ei
Ju li
se p
t N
ov Ja
n ma
r M
ei Ju
li se
p t
N ov
Ja n
ma r
M ei
Ju li
se p
t N
ov
In d
e k
s P ro
d u
k ti
v it
a s
T e
n a
g a
K e
rj a
Indeks Produktivitas Tenaga Kerja
Series1
Tabel 5.20. Indeks Produktivitas Energi Periode
Produktivitas Energi Indeks Produktivitas
Energi 2009
2010 2011
2009 2010
2011 Januari
85.125 92.512
97.113 100.00
108.68 114.08
Februari 86.998
97.858 96.124
102.20 114.96
112.92
Maret
92.248 92.178
93.624 108.37
108.29 109.98
April
88.093 90.852
95.656 103.49
106.73 112.37
Mei
92.363 101.599 96.484
108.50 119.35
113.34
Juni
98.271 101.031 96.411
115.44 118.69
113.26
Juli
89.102 93.351
95.031 104.67
109.66 111.64
Agustus 93.161
84.357 95.900
109.44 99.10
112.66
September 88.353
85.321 92.928
103.79 100.23
109.17
Oktober
89.620 86.861
92.556 105.28
102.04 108.73
November 90.095
90.032 99.781
105.84 105.76
117.22
Desember
96.009 92.327
112.79 108.46
Gambar 5.3. Grafik Indeks Produktivtias Energi dari Tahun 2009-2011
Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa indeks produktivitas energi mengalami fluktuasi dengan kecenderungan stabil.
20 40
60 80
100 120
140
In d
e k
s P ro
d u
k ti
v it
a s
E n
e rg
i
Indeks Produktivitas Energi
Berikut adalah hasil perhitungan indeks produktivitas modal yang dapat dilihat pada Tabel 5.21, sedangkan grafik indeks produktivitasnya dapat dilihat
pada Gambar 5.4.
Tabel 5.21. Indeks Produktivitas Modal Periode
Produktivitas Modal Indeks Produktivitas
Modal 2009
2010 2011
2009 2010
2011 Januari
264.945 290.420 406.186 100.00 109.62
153.31
Februari 273.888 311.578 391.261 103.38
117.60 147.68
Maret 300.314 286.074 361.984 113.35
107.98 136.63
April 280.484 279.520 381.549 105.87
105.50 144.01
Mei
300.692 348.932 385.839 113.49 131.70
145.63
Juni 330.472 407.975 388.494 124.73
153.98 146.63
Juli 285.292 377.119 377.119 107.68
142.34 142.34
Agustus
243.298 256.448 292.517 91.83
96.79 110.41
September 282.106 294.194 321.374 106.48 111.04
121.30
Oktober 287.751 320.773 361.629 108.61
121.07 136.49
November 290.085 361.873 408.184 109.49
136.58 154.06
Desember 317.713 399.353 119.92
150.73
Gambar 5.4. Grafik Indeks Produktivtias Modal dari Tahun 2009-2011
20 40
60 80
100 120
140 160
180
In d
e k
s P ro
d u
k ti
v it
a s
M o
d a
l
Produktivitas Modal
Dari grafik produktivitas modal di atas, dapat dilihat bahwa penurunan terbesar terjadi pada bulan Agustus 2009 karena terjadi penurunan permintaan
yang cukup besar. Hal ini disebabkan daya beli masyarakat yang cenderung menurun karena lebih difokuskan pada pembelian buku-buku ataupun peralatan
sekolah untuk tahun ajaran baru. Untuk bulan Juni 2010 terjadi peningkatan indeks produktivitas yang cukup signifikan karena besarnya permintaan terhadap
parabola seiring dengan adanya pertandingan bola dunia. Berikut adalah hasil perhitungan indeks produktivitas total yang dapat
dilihat pada Tabel 5.22, sedangkan grafik indeks produktivitasnya dapat dilihat pada Gambar 5.5.
Tabel 5.22. Indeks Produktivitas Total
Periode Produktivitas Total
Indeks Produktivitas Total
2009 2010
2011 2009
2010 2011
Januari
1.770 1.796
1.789 100.00
101.48 101.06
Februari
1.776 1.841
1.818 100.36
104.01 102.70
Maret
1.777 1.827
1.808 100.40
103.21 102.13
April
1.773 1.822
1.817 100.18
102.93 102.66
Mei
1.775 1.836
1.834 100.27
103.71 103.63
Juni
1.773 1.828
1.818 100.19
103.26 102.71
Juli
1.799 1.805
1.833 101.63
102.00 103.54
Agustus
1.760 1.802
1.811 99.46
101.84 102.31
September
1.781 1.816
1.814 100.60
102.63 102.48
Oktober
1.786 1.827
1.825 100.94
103.20 103.12
November
1.781 1.824
1.806 100.65
103.05 102.05
Desember
1.783 1.816
100.75 102.61
Gambar 5.5. Grafik Indeks Produktivtias Total dari Tahun 2009-2011
Dari grafik di atas, indeks produktivitas total mengalami fluktuasi dengan kecenderungan meningkat. Penurunan indeks terjadi pada bulan Agustus 2009.
Hal ini terjadi karena menurunnya permintaan dalam jumlah besar.
97 98
99 100
101 102
103 104
105
Ja n
ma r
M ei
Ju li
se p
t N
ov Ja
n ma
r M
ei Ju
li se
p t
N ov
Ja n
ma r
M ei
Ju li
se p
t N
ov
In d
e k
s P ro
d u
k ti
v it
a s
T o
ta l
Indeks Produktivitas Total
Series1
BAB VI ANALISIS PEMECAHAN MASALAH
6.1. Analisis Produktivitas Material
Indeks produktivitas material yang dihasilkan perusahaan telah cukup baik. Meskipun nilai indeks fluktuatif, tetapi memiliki kecenderungan meningkat.
Fluktuasi yang terjadi lebih disebabkan fluktuasi harga material tertentu, seperti aluminium dan besi.
Perusahaan dapat menggunakan beberapa metode seperti reuse atau recyle pada komponen tertentu yang memang dapat dimanfaatkan kembali. Sisa-sisa
aluminium dan besi dapat diolahdileburkan kembali atau dijual. Selain itu, paku- paku yang berserakan di lantai merupakan material yang sering terbuang. Paku-
paku tersebut dapat dipilah dan dipisahkan antara paku yang dapat digunakan dan tidak dapat digunakan, sehingga dapat memaksimalkan penggunaan material yang
ada.
6.2. Analisis Produktivitas Tenaga Kerja
Produktivitas tenaga kerja mengalami fluktuasi dengan kecenderungan menurun. Dari hasil pengamatan di lapangan, dapat diamati bahwa terdapat
alokasi tenaga kerja yang kurang baik pada tiap stasiun kerja. Hal ini terlihat dari adanya stasiun kerja yang pekerjanya cenderung sangat sibuk, dan ada stasiun
kerja yang pekerjanya lebih senggang.