Klasifikasi Teknik Peramalan Metode Peramalan Kuantitatif Metode Time Series

2. Peramalan seharusnya memberikan informasi tentang beberapa ukuran kesalahan, artinya karena peramalan pasti mengandung kesalahan, maka adalah penting bagi peramal untuk menginformasikan seberapa besar kesalahan yang mungkin terjadi. Peramalan jangka pendek lebih akurat dibanding dengan peramalan jangka panjang. Hal ini desebabkan karena pada peramalan jangka pendek faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan relatif masih konstan sedangkan peramalan jangka panjang kemungkinan terjadinya perubahan faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan besar.

3.9.1 Klasifikasi Teknik Peramalan

16 1. Peramalan kualitatif Dalam sistem peramalan, penggunaan berbagai model peramalan yang berbeda akan memberikan hasil ramalan yang berbeda dan derajat galat peramalan yang juga berbeda. Salah satu seni dalam peramalan adalah memilih metode peramalan. Berdasarkan sifat ramalan yang telah disusun, maka peramalan dapat dibedakan atas: Yaitu peramalan yang didasarkan atas kualitatif pada masa lalu. Hasil peramalan yang dibuat sangat bergantung pada orang yang menyusunnya. Hal ini penting karena hasil peramalan ditentukan berdasarkan pemikiran yang bersifat intuisi, judgement, atau pendapat, dan pengetahuan serta pengalaman dari penyusunnya 16 Ibid. Hal 39-40 2. Peramalan kuantitatif Yaitu peramalan yang didasarkan atas data kuantitatif pada masa lalu. Hasil peramalan yang dibuat sangat tergantung pada metode yang dipergunakan dalam peramalan tersebut. Dengan metode yang berbeda akan diperoleh hasil peramalan yang berbeda.

3.9.2. Metode Peramalan Kuantitatif

17 1. Tersedia informasi tentang masa lalu. Peramalan kuantitatif dapat diterapkan bila terdapat tiga kondisi berikut: 2. Informasi tersebut dapat dikuantifikasikan dalam bentuk data numerik. 3. Dapat diasumsikan bahwa beberapa aspek pola masa lalu akan terus berlanjut di masa mendatang. Kondisi yang terakhir ini dikenal dengan asumsi berkesinamungan assumption of continuity, asumsi ini merupakan premis yang mendasari semua metode peramalan kuantitatif dan banyak metode peramalan teknologis. Prosedur umum yang digunakan dalam peramalan secara kuantitatif dapat dilihat pada Gambar 3.3. 17 Ibid. Hal 44-45 Gambar 3.3. Langkah-langkah Peramalan Secara Kuantitatif

3.9.3. Metode Time Series

18 Metode time series adalah metode yang dipergunakan untuk menganalisis serangkaian data yang merupakan fungsi dari waktu. Metode ini mengasumsikan beberapa pola atau kombinasi pola selalu berulang sepanjang waktu. Pola data dapat dibedakan menjadi empat jenis, yaitu: 1. Pola horizontal terjadi bilamana nilai data berfluktuasi di sekitar nilai rata-rata yang konstan deret seperti itu adalah stasioner terhadap nilai rata-ratanya. Suatu produk yang penjualannya tidak meningkat dan menurun selama waktu tertentu termasuk jenis ini. 18 Ibid. Hal 46-56 2. Pola musiman terjadi bilamana suatu deret dipengaruhi oleh faktor musiman misalnya kuartal tahun tertentu, bulanan, atau hari-hari pada minggu tertentu. 3. Pola siklis terjadi bilamana datanya dipengaruhi oleh fluktuasi ekonomi jangka panjang seperti yang berhubungan dengan siklus bisnis. Penjualan produk seperti mobil, baja menunjukkan jenis pola ini. 4. Pola trend terjadi jika data memiliki kecenderungan untuk naik atau turun terus-menerus. Ada beberapa trend yang digunakan di dalam penyelesaian masalah ini, yaitu: a. Trend linier Bentuk persamaan umum: Yt = a + bt ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ − − = 2 2 t t n Y t tY n b t t n t b Y a t ∑ ∑ − = b. Trend Eksponensial Bentuk persamaan umum: Yt = ae bt ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ − − = 2 2 ln ln t t n Y t Y t n b t t n t b Y a t ∑ ∑ − = ln ln c. Trend Logaritma Bentuk persamaan umum: Yt = a + b log t ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ − − = 2 2 log log log log t t n Y t tY n b t t n t b Y a t ∑ ∑ − = log d. Trend Geometrik Bentuk persamaan umum: Yt = at b ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ − − = 2 2 log log log log log . log t t n Y t Y t n b t t n t b Y a t ∑ ∑ − = log log e. Trend Hyperbola Bentuk persamaan umum: Yt = t b a ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ − − = 2 2 log log . log t n t Y t Y t n b t t n t b Y a t ∑ ∑ − = log log log Metode proyeksi kecenderungan dengan regresi merupakan dasar garis kecenderungan untuk suatu persamaan, sehingga dengan dasar persamaan tersebut dapat diproyeksikan hal-hal yang akan diteliti pada masa yang akan datang. Bentuk fungsi dari metode ini dapat berupa: 1. Konstan, dengan fungsi peramalan Yt: Yt = a, dimana N Y a ∑ = 1 Dimana : Yt = nilai tambah N = jumlah periode 2. Linier, dengan fungsi peramalan: Yt = a + bt Dimana : n bt Y a − = ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ − − = 2 2 t t n y t ty n b 3. Kuadratis, dengan fungsi peramalan: Yt = a + bt + ct 2 Dimana : n t c t b Y a ∑ ∑ ∑ − − = 2 ; ∂ − = α θ b c ; 2 α β θα δ − ∂ − ∂ = b ∑ ∑ − = ∂ 4 2 2 t n t ∑ ∑ ∑ − = tY n Y t δ ∑ ∑ ∑ − = Y t n Y t 2 2 θ ∑ ∑ ∑ − = 3 2 t n t t α ∑ ∑ − = 2 2 t n t β 4. Eksponensial, dengan fungsi peramalan: Yt = ae bt Dimana : n t b Y a ∑ ∑ − = ln ln 2 2 ln ln ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ − − = t t n Y t Y t n b 5. Siklis, dengan fungsi peramalan: n t c n t b a Y t π π 2 cos 2 sin ˆ + + = Dimana : n tt c n tt b na Y τ τ 2 cos 2 sin ∑ ∑ ∑ + + = n t n t c n t b n tt a n tt Y π π π τ τ 2 cos 2 sin 2 sin 2 sin 2 sin 2 ∑ ∑ ∑ + + = n t n t b n t c n t a n t Y π π π π π 2 cos 2 sin 2 cos 2 cos 2 cos 2 ∑ ∑ ∑ ∑ + + =

3.9.4. Kriteria Performance Peramalan