Kriteria Performance Peramalan Proses Verifikasi

4. Eksponensial, dengan fungsi peramalan: Yt = ae bt Dimana : n t b Y a ∑ ∑ − = ln ln 2 2 ln ln ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ − − = t t n Y t Y t n b 5. Siklis, dengan fungsi peramalan: n t c n t b a Y t π π 2 cos 2 sin ˆ + + = Dimana : n tt c n tt b na Y τ τ 2 cos 2 sin ∑ ∑ ∑ + + = n t n t c n t b n tt a n tt Y π π π τ τ 2 cos 2 sin 2 sin 2 sin 2 sin 2 ∑ ∑ ∑ + + = n t n t b n t c n t a n t Y π π π π π 2 cos 2 sin 2 cos 2 cos 2 cos 2 ∑ ∑ ∑ ∑ + + =

3.9.4. Kriteria Performance Peramalan

19 Besar kesalahan suatu peramalan dapat dihitung dengan beberapa cara, yaitu: 1. Mean Square Error MSE ��� = ∑ �� − �� 2 � �=1 � 19 Ibid. Hal 58-62 Dimana : Xt = data aktual periode t Ft = nilai ramalan periode t N = banyaknya periode 2. Standard Error of Estimate SEE ��� = � ∑ �� − �� 2 � �=1 � − 1 3. Persentage Error PE t �� � = � �� − �� �� � × 100 4. Mean Absolute Persentage Error MAFE ���� = ∑ |�� � | � �=1 � Setelah didapat kesalahan dari masing-masing metode peramalan, maka akan dilakukan pengujian terhadap dua metode yang memiliki kesalahan terkecil guna mendapatkan metode peramalan yang lebih baik untuk digunakan. Pengujian dilakukan dengan tes distribusi F. Langkah-langkahnya sebagai berikut: 1. Tentukan pernyataan awal Ho dan pernyataan alternatif Ha Ho : Metode X lebih baik daripada metode Y Ha : Metode Y lebih baik daripada metode X 2. Lakukan tes statistik � = � 1 2 � 2 2 Di mana: S 1 = besarnya kesalahan metode peramalan X S 2 = besarnya kesalahan metode peramalan Y 3. Bandingkan hasil yang diperoleh dari langkah 2 dengan hasil yang diperoleh dari tabel distribusi F dengan tingkat ketelitian yang telah ditetapkan Jika F hitung F tabel maka Ho diterima dan jika sebaliknya maka Ho ditolak. Setelah didapatkan metode peramalan mana yang lebih baik maka dilakukan verifikasi terhadap metode peramalan yang terbaik tersebut.

3.9.5. Proses Verifikasi

Proses verifikasi digunakan untuk melihat apakah metode peramalan yang diperoleh representatif terhadap data. Proses verifikasi dilakukan dengan menggunakan Moving Range Chart MRC. Dari chart peta ini dapat terlihat apakah sebaran masih dalam kontrol ataupun sudah berada diluar kontrol. Jika sebaran berada di luar kontrol, maka fungsimetode peramalan tersebut tidak representatif. Diperlukan nilai MR dalam grafik di mana rumusnya, yaitu: 1 1 2 − = ∑ − = N MR MR N t t Proses verifikasi dengan menggunakan MRC dapat digambarkan pada Gambar 3.4. Gambar 3.4. Moving Range Chart Kondisi out of control dapat diperiksa dengan menggunakan empat aturan sebagai berikut: 1. Aturan satu titik Bila ada titik sebaran Y-Y F berada di luar UCL dan LCL. Walaupun jika semua titik sebaran berada dalam batas kontrol, belum tentu fungsimetode representatif. Untuk itu penganalisaan perlu dilanjutkan dengan membagi MRC dalam tiga daerah, yaitu A, B, dan C. 2. Aturan tiga titik Bila tiga buah titik secara berurutan berada pada salah satu sisi, yang mana dua diantaranya jatuh pada daerah A. 3. Aturan lima titik Bila ada lima buah titik secara berurutan berada pada salah satu sisi, yang mana empat diantaranya jatuh pada daerah B. 4. Aturan delapan titik Bila ada delapan buah titik secara berurutan berada pada salah satu sisi, pada daerah C.

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian adalah PT. Bintang Persada Satelit yang berlokasi di Jalan Bridjend Hamid Jln.Ladang, Gang Perdamaian No. 34, Medan-Sumatera Utara. Penelitian ini dilaksanakan dalam waktu 6 bulan.

4.2. Jenis Penelitian

Jenis penelitian adalah penelitian terapan Applied Research yaitu penelitian yang dilakukan untuk memecahkan masalah yang dihadapi perusahaan dengan menggunakan berbagai teori dalam perkembangan ilmu dan teknologi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat produktivitas perusahaan, mengevaluasi faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas pada PT. Bintang Persada Satelit dan memberikan usulan pada perusahaan untuk meningkatkan produktivitasnya.

4.3. Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual menunjukkan kerangka berpikir dalam melaksanakan penelitian. Kerangka konseptual dalam penelitian dapat dilihat pada Gambar 4.1.