Tantangan Katekis di Era Globalisasi

78 keadaan umat dan caranya menyampaikan dapat membantu umat semakin terbuka atau tidak.

B. Tantangan Katekis di Era Globalisasi

Globalisasi telah menjadi bagian dari keadaan dunia saat ini. Globalisasi begitu berpengaruh terhadap segala isi dunia saat ini termasuk Gereja dan katekis. Penulis akan sedikit membahas mengenai globalisasi yang menjadi bagian tantangan Gereja dan katekis pada zaman ini.

1. Hakikat Globalisasi

Saat ini kita hidup di era globalisasi yang memiliki beragam pengaruh bagi kehidupan kita. Hampir seluruh kehidupan kita dipengaruhi oleh globalisasi seperti penggunaan handphone, kendaraan bermotor, pakaian, komputer dan masih banyak lagi. Penulis akan menggambarkan globalisasi berdasarkan pendapat para ahli dan pengaruh globalisasi di semua bidang kehidupan seperti ekonomi, teknologi, oleh raga dan banyak lagi. B. Herry-Priyono dalam Pewartaan di Zaman Global, 2012: 21 menyatakan bahwa globalisasi berasal dari akar kata global yang diambil dari bahasa Latin yaitu globus yang berarti bola, bulatan, bumi yang diserap oleh bahasa Inggris yaitu globe yang berarti planet bumi. Dari kata global muncul kata golabalitas dan globalisasi. Global menunjuk pada ciri dan kualitas seluas bola dunia, globalitas menunjuk pada kondisi seluas bola dunia dan globalisasi 79 mengungkap proses yang melibatkan lingkup dan skala seluas bola dunia Herry Priyono dalam Pewartaan di Zaman Global, 2012: 29. Globalisasi didefinisikan oleh B. Herry-Priyono dalam Pewartaan di Zaman Global, 2012: 23 sebagai relasi-relasi seluas bola dunia yang menghubungkan begitu banyak tempat sedemikian rupa sehingga kejadian-kejadian lokal dibentuk dan dipengaruhi kejadian-kejadian yang berjauhan dan sebaliknya. Relasi-relasi yang dimaksud di sini adalah relasi-relasi dari ekonomi, teknologi, budaya dan negara yang saling mempengaruhi satu sama lain. Ekonomi global mempengaruhi ekonomi lokal seperti misalnya harga sepatu di suatu toko di Yogyakarta terpengaruh dengan harga bahan baku yang diimpor dari Jepang. Teknologi juga sangat berpengaruh di dalam perkembangan arus globalisasi. Saat ini hampir setiap orang memiliki handphone untuk berkomunkasi dengan orang yang jauh. Budaya juga ikut memberikan pengaruhnya yang dibantu juga oleh teknologi seperti media on line, cetak dan televisi. Beberapa tahun yang lalu di Indonesia marak bermunculan grup musik yang mengusung ciri khas K-Pop yang berasal dari Korea Selatan. Budaya dari suatu daerahnegara dapat menjadi trend di seluruh dunia. Menurut Franz Magniz-Suseno dalam Pewartaan di Zaman Global, 2012: 43 globalisasi diartikan sebagai gerak tak tertahan yang membuat seluruh umat manusia bersentuhan dan saling memengaruhi. Dengan globalisasi seseorang dapat mengetahui kabar seseorang yang berjauhan hingga ribuan kilometer dalam hitungan menit hanya dengan menggunkan handphone untuk menelefon. Lebih lagi saat ini kita dapat melihat wajah seseorang jauh secara langsung dengan video call yang disediakan oleh vendor-vendor handphone dan penggerak jaringan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 80 telekomunikasi. Globalisasi menjadikan kita dapat memperoleh informasi secara cepat dari media cetak, televisi, media on line tentang apa yang terjadi di belahan bumi lain, budaya dari negara lain, perkembangan ekonomi dunia dan banyak lagi. Globalisasi memiliki dua sisi yakni dapat menjadi ancaman dan kesempatan serta berdampak positif dan negatif. Globalisasi dapat menjadi ancaman bagi perekonomian lokal terutama yang tradisional, menciptakan kebingungan tentang nilai dan pandangan dunia, dan dapat membuat orang latah terhadap apa yang berbau luar negeri. Globalisasi menjadi kesempatan untuk memperoleh wawasan yang lebih luas dan kesempatan ekonomis. Globalisasi dapat berdampak positif bagi perkembangan ekonomi yakni kesempatan pasar yang lebih luas, bahan produksi yang dapat diperoleh dari banyak tempat dan kekuatan modal. Globalisasi berdampak negatif yakni dapat mematikan perekonomian tradisional, memunculkan budaya latah belanja, latah fashion, latah up date status, dan munculnya budaya instant di banyak kalangan masyarakat. Manusia tidak dapat menolak gejala globalisasi yang telah menyentuh segala sapek kehidupan selua bola dunia. Karena sulit untuk menolaknya, manusia saat ini perlu menyikapi gejala globalisasi ini. Dengan berpegangan pada budaya lokal yang memiliki nilai-nilai kemanusiaan yang luhur, kita dapat berharap tidak hanyut di dalam arus globalisasi. Kita tidak menjadi manusia yang latah terhadap hal yang berbau luar negeri, fashion, belanja tetapi memilih dan berfikir dalam bertindak. 81

2. Tantangan Katekis di Era Globalisasi

Saat ini, dunia sedang berada dalam era globalisasi. Setiap bagian dalam dunia ini terhubung satu sama lain. Bidang ilmu yang satu berhubungan dengan bidang ilmu yang lain, negara yang satu terhubung dengan negara yang lain dan banyak hubungan lain yang terjalin saat ini yang terjadi seluas bola dunia. Gereja berada dalam era globalisasi yang saat ini terjadi. Gereja adalah bagian dari dunia karena Gereja adalah perantara kasih Allah di dunia. Menanggapi era globalisasi saat ini, Gereja perlu menerima globalisasi sebagai perkembangan historis dan kultural di mana Roh Allah hadir di dalamnya Rukiyanto dalam Pewartaan di Zaman Global, 2012: 68. Gereja perlu memahami globalisasi sebagai perkembangan peradaban manusia walaupun memiliki sisi negatif tetapi bukan berarti globalisasi menjadi tokoh jahat karena ketimpangan ekonomi atau perubahan budaya sebagai akibat terjadinya globalisasi. Di dalam era globalisasi ini, Gereja perlu menjadi mitra sekaligus nabi Rukiyanto dalam Pewartaan di Zaman Global 2012: 68. Gereja memuji perkembangan yang terjadi dan memanfaatkannya seperti penggunaan teknologi informatika bagi pewartaan, di sisi lain Gereja menjadi pengkritik apabila perkembangan menjadikan kemiskinan sebagai korban untuk kemajuan dan pelanggaran-pelanggaran HAM semakin merajalela. Katekis sebagai pewarta Kabar Gembira perlu menyadari era globalisasi yang terjadi saat ini dengan dampak-dampak yang diakibatkannya baik dampak positif maupun dampak negatif. Seperti Gereja yang memanfaatkan sekaligus mengkritisi globalisasi, katekis juga memanfaatkan globalisasi sekaligus mengkritisi jika 82 melanggar sisi kemanusiaan. Katekis menyikapi era globalisasi bukan untuk kehidupan pribadinya saja tetapi lebih-lebih untuk tugasnya sebagai pewarta Kabar Gembira dan pemandu katekese. Anselmus Alaman dalam Secercah Lentera Kehidupan, 2012: 390 mengatakan bahwa katekis harus mampu menyesuaikan diri, membawa diri, serta pandai-pandai mengemas spiritualitas Kristiani dalam bahasa yang universal. Katekis harus menyesuaikan diri dan dapat membawa diri di dalam era globalisasi namun dirinya harus tetap tampil dengan spiritualitas Kristiani yang mendalam dalam tugasnya sebagai pewarta. Katekis perlu memanfaatkan globalisasi saat ini untuk kepentingan tugasnya dalam berkatekese seperti memanfaatkan teknologi yang semakin maju. Menurut Bapak Anselmus Alaman dalam Secercah Lentera Kehidupan 2012: 286 yang telah berkatekese menggunakan audiovisual sejak lama, media audiovisual menjadi bahasa tersendiri dan kebudayaan baru yang sangat membantu berkatekese pada saat ini. Kita dapat menggunakan banyak media seperti gambar, video, film, cerita bergambar dan sarana-sarana lain untuk berkatekese. Di perkotaan dan perindustrian yang lebih banyak para pekerja yang sibuk dan sulit meluangkan waktu untuk berkatekese, katekis dapat menggunakan messenger seperti BBM, WhatsApp atau yang lain untuk memberikan renungan-renungan setiap hari untuk meneguhkan dalam iman seperti yang banyak diguanakan saat ini. Katekis tidak boleh gentar menghadapi arus globalisasi saat ini. Sr. Yohana Erna Yani Astuti, FMM dalam Secercah Lentera Kehidupan 2012: 283 mengatakan,”Aku bergulat dengan perasaan-perasaanku saat menghadapi persoalan-persoalan pastoral dan dunia yang sangat kejam. Tetapi seperti ombak PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 83 di laut selalu menuju ke pantai, demikian pula Kasih Allah terhadapku.” Katekis harus selalu percaya bahwa Tuhan selalu menyertai setiap karyanya.Tiada yang lain katekis harus meyakini Yesus yang ia wartakan hadir mendampingi hidupnya di tengah arus globalisasi ini. Di dalam era globalisasi yang serba cepat berubah justru Tuhan ingin katekis makin aktif memberikan dirinya untuk semakin meneguhkan para umat Kristiani dalam iman sehingga tidak terbawa arus globalisasi.

C. Spiritualitas Katekis yang Bersumber dari Yohanes 13:1-20