Tujuan Pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif Langkah-langkah Penerapan Pembelajaran Pedagogi Reflektif

pengalamannya itu. Kegiatan aksi dilakukan oleh siswa dengan bantuan guru yang memfasilitasi siswa melalui pertanyaan aksi agar siswa terbantu untuk membangun niat dan bertindak sesuai dengan hasil refleksinya. Di bawah ini merupakan siklus dari Paradigma Pedagogi Reflefktif yang menggambarkan bahwa empat hal tersebut sangatlah berkesinambungan untuk membantu peserta didik membangun nilai dalam hidup mereka. Gambar 2.1. Siklus Paradigma Pedagogi Reflektif Subagyo, 2010

2.1.5.2 Tujuan Pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif

Tujuan pembelajaran pedagogi reflektif adalah untuk meningkatkan kemampuan dalam menanggapi berbagai hal yang terjadi di sekitar secara kritis dalam upaya untuk semakin memperdalam pemahaman akan pembelajaran yang telah diterima di sekolah dan lingkungan sosial mereka, sehingga kelak akan menghasilkan lulusan yang handal dan cakap dalam mengatasi permasalahan yang ada di kehidupan sosialnya . Subagyo, 2010:22-25. Tujuan dari pembelajaran PPR terwujud dalam 3 unsur yang ada pada tujuan pembelajaran. Ketika unsur tersebut adalah competence, Conscience, dan compassion. Competence merupakan kemampuan secara kognitif atau intelektual, conscience ialah memampuan afektif dalam menentukkan pilihan-pilihan yang dapat dipertanggungjawabkan secara moral, sedangkan compassion adalah Pengalaman Refleksi Aksi Evaluasi kemmapuan dalam psikomotorik yang berupa tindakan konkret maupun batin disertai sikap bela rasa bagi sesama. Subagyo, 2010:23-24

2.1.5.3 Langkah-langkah Penerapan Pembelajaran Pedagogi Reflektif

Penerapan pembelajaran pedagogi reflektif dalam pembelajaran melalui sebuah siklus yang terdiri atas 5 unsur-unsur pokok. Unsure-unsur pokok tersebut yaitu: konteks centext, pengalaman experience, refleksi reflection, tindakan action, dan evaluasi evalution P3MP 2008:8. Berikut ini merupakan penjabaran tentang unsure-unsur pokok pada siklus pembelajaran PPR. 1. Konteks Konteks merupakan proses dalam siklus PPR yang dilaukan oleh guru yang didukung oleh keterbukaan diri dari siswa. Dalam proses ini siswa diaak untuk mencermati konteks-konteks kehidupan yang terjadi dan ada pada diri siswa. Guru berperan sebagai penggali konteks kehidupan yang ada dalam diri siswa dan kemudian akan diamati sejauh mana pencapaian siswa akan perkembanagn pribadi yang utuh pada materi yang akan dipelajarinya atau diajarkan. Subagyo, 2010:43. 2. Pengalaman Pengalaman merupakan proses dimana siswa memahami materi yang dipelajarinya secara mendalam dengan melibatkan seluruh kemampuan kognitif, afektif, dan psiomotorik. Pengalaman dalam pembelajaran sendiri dibedakan atas pengalaman langsung dan pengalaman tidak langsung. Pengalaman langsung ialah pengalaman atas peristiwa yang dialami oleh siswa sendiri yang dikaitkan dengan mata pelajaran seperti, diskusi, dan pengamatan. Pengalaman tidak langsung ialah pengalaman yang diperoleh siswa yang bukan berasal dari pengalaman dirinya sendiri seperti pengalaman mendengarkan, melihat, dan membaca. Subagyo 2010:52. 3. Refleksi Menurut Subagyo 2010:55, refleksi merupakan proses memperimbangkan dengan seksama menggunakan daya ingat, pemahaman, imajinasi, pengalaman, dan ide-ide atau tujuan-tujuan yang diinginkan. Refleksi merupakan unsur pokok yang paling penting dan harus ada dalam pembelajaran PPR. Refleksi menjadi sarana dalam menghubungkan antara pengalaman yang telah diperoleh siswa dalam kegiatan pembelajaran dengan tindakan yang akan siswa lakukan. Dengan berefleksi siswa diharapkan mampu memaknai proses pembelajaran, menangkap nilai-nilai positif yang ada dalam pembelajaran yang telah dilakukan dan mengalami perubahan pribadi yang lebih baik yang dapat mempengaruhi lingkungan sekitar. 4. Tindakan Sumber dari tindakan yang dilakukan siswa berasal dari hasil refleksi yang telah dilakukan siswa. Tindakan merupakan pertumbuhan batin yang mencakup dua tahap, yaitu pilihan-pilihan batin hasil dari refleksi pengalaman dan kemudian diwujudkan dalam tindakan nyata. Pilihan batin merupakan momentum bagi siswa untuk memilik nilai-nilai kebenaran sebagai miliknya. Sedangkan pilihan perwujudan tindakan nyata merupakan tindakan yang konsisten berdasar atas permaknaan akan hidup, sikap, dan nilai-nilai yang telah dipiih siswa menjadi bagian dari dirinya. Subagyo, 2010:61-62 5. Evaluasi Evaluasi merupakan proses yang mana berdasar atas tujuan dari pendidikan PPR, yaitu untuk membentuk manusia yang memiliki keribadian utuh, kompeten secara kognitif atau intelektual, besedia untuk makin berkembang, memiliki sikap religious, penuh kasih, dan memiliki tekad untuk berbuat adil dalam pelayanan tulus pada sesama umat Allah. Pencapaan tujuan tersebut dilakukan melalui evaluasi yang mendalam pada aspek-aspek pengetahuan, penentan prioritas, perkembangan sikap, dan tindakan-tindakan nyata yang dilakukan siswa yang sesuai dengan prins ip “menjadi orang demi orang lain” “ man for others”. Subagyo, 2010:63-64

2.2 Penelitian- Penelitian yang Relevan

Dalam penelitian ini, peneliti berpegangan pada beberapa penelitian yang sudah dilakukan oleh peneliti-peneliti lain dengan maksud untuk memperkuat argument peneliti dalam penelitian ini. Penelitian yang pertama dilakukan oleh Agustina 2011, dengan judul Peningkatan Competence, Conscience dan Compassion 3C dengan

Dokumen yang terkait

Penerapan paradigma pedagogi reflektif pada mata pelajaran PKN dalam meningkatkan kesadaran siswa akan nilai kedisiplinan kelas II SD Negeri Sarikarya.

0 0 2

Penerapan paradigma pedagogi reflektif pada mata pelajaran PKn dalam meningkatkan kesadaran siswa akan nilai demokrasi kelas V SD Negeri Sarikarya.

0 0 231

Pembentukan karakter siswa kelas V SD dalam pembelajaran IPA melalui model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) di SD Kanisius Wirobrajan 1 Yogyakarta.

0 1 17

Penerapan paradigma pedagogi reflektif pada mata pelajaran PKn dalam meningkatkan kesadaran siswa akan nilai demokrasi kelas V SD Negeri Sarikarya

0 3 229

Penerapan paradigma pedagogi reflektif pada mata pelajaran PKN dalam meningkatkan kesadaran siswa akan nilai kedisiplinan kelas II SD Negeri Sarikarya

0 6 261

Pengaruh model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) dalam mata pelajaran PKn terhadap kesadaran siswa akan nilai demokrasi di SD Kanisius Wirobrajan

0 0 240

HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF DI KELAS IV SD KANISIUS WIROBRAJAN TAHUN PELAJARAN 20102011

0 1 128

Pengaruh penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam mata pelajaran PKn terhadap kesadaran siswa akan nilai demokrasi SD Kanisius Sengkan - USD Repository

0 0 245

Pengaruh model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) dalam mata pelajaran PKn terhadap kesadaran siswa akan nilai cinta tanah air di SD Kanisius Sengkan Yogyakarta - USD Repository

0 0 206

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF (PPR) DALAM MATA PELAJARAN PKn TERHADAP KESADARAN SISWA AKAN NILAI GLOBALISASI DI SD KANISIUS SENGKAN

0 1 173