pembelajaran PPR. Refleksi menjadi sarana dalam menghubungkan antara pengalaman yang telah diperoleh siswa dalam kegiatan pembelajaran dengan
tindakan yang akan siswa lakukan. Dengan berefleksi siswa diharapkan mampu memaknai proses pembelajaran, menangkap nilai-nilai positif yang
ada dalam pembelajaran yang telah dilakukan dan mengalami perubahan pribadi yang lebih baik yang dapat mempengaruhi lingkungan sekitar.
4. Tindakan
Sumber dari tindakan yang dilakukan siswa berasal dari hasil refleksi yang telah dilakukan siswa. Tindakan merupakan pertumbuhan batin yang
mencakup dua tahap, yaitu pilihan-pilihan batin hasil dari refleksi pengalaman dan kemudian diwujudkan dalam tindakan nyata. Pilihan batin
merupakan momentum bagi siswa untuk memilik nilai-nilai kebenaran sebagai miliknya. Sedangkan pilihan perwujudan tindakan nyata merupakan tindakan
yang konsisten berdasar atas permaknaan akan hidup, sikap, dan nilai-nilai yang telah dipiih siswa menjadi bagian dari dirinya. Subagyo, 2010:61-62
5. Evaluasi
Evaluasi merupakan proses yang mana berdasar atas tujuan dari pendidikan PPR, yaitu untuk membentuk manusia yang memiliki keribadian utuh,
kompeten secara kognitif atau intelektual, besedia untuk makin berkembang, memiliki sikap religious, penuh kasih, dan memiliki tekad untuk berbuat adil
dalam pelayanan tulus pada sesama umat Allah. Pencapaan tujuan tersebut dilakukan melalui evaluasi yang mendalam pada aspek-aspek pengetahuan,
penentan prioritas, perkembangan sikap, dan tindakan-tindakan nyata yang dilakukan siswa yang sesuai dengan prins
ip “menjadi orang demi orang lain” “ man for others”. Subagyo, 2010:63-64
2.2 Penelitian- Penelitian yang Relevan
Dalam penelitian ini, peneliti berpegangan pada beberapa penelitian yang sudah dilakukan oleh peneliti-peneliti lain dengan maksud untuk memperkuat
argument peneliti dalam penelitian ini. Penelitian yang pertama dilakukan oleh Agustina 2011, dengan judul
Peningkatan Competence,
Conscience dan
Compassion 3C
dengan
menggunakan pendekatan Pembelajaran Pedagogi Reflektif PPR dalam pembelajaran tematik bagi siswa kelas IIIA SD Kanisius Demangan Baru I tahun
ajaran 20102011. Meneliti tentang peningkatan Competence, Conscience dan Compassion 3C dengan menggunakan pendekatan Pembelajaran Pedagogi
Reflektif PPR dalam pembelajaran tematik bagi siswa kelas IIIA SD Kanisius Demangan Baru I tahun ajaran 20102011. Jenis penelitian yang dilakukan
merupakan jenis Penelitian Tindakat Kelas PTK. Nilai Competence siswa pada kodisi awal = 78,97 ,
Conscience pada kondisi awal = 78,7 , Compassion pada
kondisi awal = 75,7 Peneliti memberikan tindakan dengan menggunakan model pembelajarn
pedagogi reflektif PPR. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 3C siswa kelas
IIIA mengalami peningkatan yang terlihat pada saat pembelajaran dalam siklus I dan II siswa melakukan percobaan dengan bimbingan guru. Setelah menggunakan
model PPR nilai Competence meningkat menjadi 90,9, untuk Conscience meningkat menjadi 90. Sedangkan untuk Compassion menjadi 90.
Penelitian yang kedua adalah penelitian yang dilakukan oleh Theresia 2011, dengan judul
Penerapan Pembelajaran Pedagogi Reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan Competence, Conscience dan
Compassion kelas IIIC SD Kanisius Demangan Baru I. Meneliti tentang penerapan pembelajaran pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk
meningkatkan Competence, Conscience dan Compassion kelas IIIC SD Kanisius Demangan Baru I. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Penelitian
Tindakan Kelas PTK dengan subyek penelitian siswa kelas III C. Mata pelajaran tematik yang terkait dalam penelitian ini yaitu IPA dan Bahasa Indonesia. Kondisi
awal siswa untuk mata pelajaran IPA, Competence yaitu 69,45 Conscience yaitu 78 dan Compassion yaitu 78 Sedangkan untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia
peningkatan untuk Competence yaitu 68,91. Dari beberapa masalah tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa perlu
diterapkan langkah-langkah yang tepat yang diterapkan dalam pembelajaran
tematik
di kelas IIIC SD Kanisius Demangan Baru I yaitu dengan menggunakan
model Pembelajaran Pedagogi Reflektif PPR.
Pada pembelajaran tematik di kelas III C SD Kanisius Demangan Baru I setelah dilakukan tindakan dengan menggunakan pembelajaran pedagogi reflektif
PPR mengalami peningkatan Competence yaitu 69,45 : 73,66 : 78,28, Conscience yaitu 78 : 86 dan Compassion yaitu 78 : 85. Sedangkan untuk mata
pelajaran Bahasa Indonesia peningkatan untuk Competence yaitu 68,91 : 72,83 : 77.
Penelitian yang ketiga dilakukan oleh Nicodemus 2012, dengan judul Peningkatan Sikap, Minat dan Prestasi Belajar Siswa dengan Menggunakan
Pendekatan Pedagogi Reflektif pada Mata Pelajaran IPS Bagi Siswa Kelas V SD Kanisius Gayam Yogyakarta Tahun Pelajaran 20102011. Meneliti tentang
peningkatan sikap, minat dan prestasi belajar siswa dengan menggunakan pendekatan Pedagogi Reflektif pada mata pelajaran IPS bagi siswa kelas V SD
Kanisius Gayam Yogyakarta tahun pelajaran 20102011. Kondisi awal sikap memiliki rata-rata 61,38 , prestasi belajar memiliki rata-rata 67,50 dan rata-rata
minat prestasi belajar 58,25. Dari beberapa data di atas dapat disimpulkan bahwa perlunya langkah tepat
untuk membuat pembelajaran lebih kondusif. Peneliti memutuskan untuk menggunakan model pendekatan Pedagogi Reflektif. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa nilai rata-rata sikap belajar siswa kondisi awal : siklus I : siklus II mengalami peningkatan secara signifikan, demikian juga pada nilai rata-
rata minat belajar siswa dan pada nilai rata-rata prestasi belajar siswa. Indikator nilai rata-rata sikap belajar 61,38 : 68,33 : 80,93, nilai rata-rata prestasi belajar
67,50 : 69,31 : 78,75 dan rata-rata minat belajar siswa 58,25 : 71,25 : 81,47. Dari ketiga penelitian di atas, terlihat bahwa PPR dapat meningkatkan
Competence, Conscience dan Compassion 3C, sikap dan minat. Pada penelitian ini, peneliti ingin melihat pengaruh PPR pada kesadaran siswa akan nilai
demokrasi.
2.3 Kerangka Berpikir