Hasil Penelitian HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab IV ini akan membahas beberapa hal, yaitu hasil penelitian, pembahasan untuk mengetahui pengaruh penggunakan model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif terhadap kesadaran siswa akan nilai demokrasi. Hasil penelitian akan menjelaskan deskripsi data dan analisis data yang dilakukan.

4.1 Hasil Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di kelas VA dan VB SD Kanisius Wirobrajan pada tanggal 3-14 April 2014. Jumlah siswa kelas VA dan VB sama, yaitu 31 siswa. Penelitian kelas eksperimen dilaksanakan pada tanggal: Jumat 4 April 2014, Sabtu 5 April 2014, Senin 7 April 2014, dan penelitian kelas kontrol dilaksanakan pada tanggal: Selasa 8 April 2014, Kamis 10 April 2014, Jumat 11 April 2014. Pada penelitian ini, guru kelas merupakan guru yang terlibat langsung di dalam kelas. Observer yang akan mengobservasi proses pembelajaran yang dilakukan peneliti di kelas berjumlah dua orang. Observer tersebut adalah peneliti dan partner mahasiswa semester delapan. Berikut ini dijabarkan secara berurutan mengenai tahap-tahap dalam pembelajaran yang telah dilakukan selama penelitian berlangsung: 4.1.1 Peningkatan kesadaran akan nilai demokrasi dengan menggunakan model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif PPR Penelitian ini dilaksanakan pada siswa SD kelas V semester 2 genap untuk mengetahui kesadaran akan nilai demokrasi. Penelitian jenis quasy eksperiment ini menggunakan dua kelas pembanding, yaitu kelas kelas eksperimental dan kelas kontrol. Kelas kontrol adalah kelas yang tidak mendapatkan treatment atau perlakuan dalam Pembelajaran Pedagogi Reflektif PPR. Sedangkan kelas eksperimen adalah kelas yang mendapatkan treatment atau perlakuan Pembelajaran Pedagogi Reflektif PPR. Kegiatan pertama yang dilakukan saat penelitian adalah pemberian pretest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pretest ini berupa skala sikap atau kuisioner yang memiliki 45 pernyataan mengenai nilai demokrasi. Tujuan dari pretest ini adalah untuk mengetahui kondisi awal siswa dalam menyadari nilai demokrasi dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, pretest ini juga sebagai acuan untuk memeberikan perlakuan pada kelas eksperimen menggunakan pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif PPR. Tahap selanjutnya setelah pemberian pretest pada masing-masing kelas adalah melakukan pengajaran berbasis pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif PPR pada kelas eksperimen. Kelas kontrol sendiri tidak diberi perlakuan sehingga pembelajaran yang digunakan sifatnya konvensional. Pada akhir pertemuan dan seluruh materi sudah tersampaikan, kedua kelas diberi posttest berupa skala sikap atau kuisioner yang sama dengan pretest. Tujuan dari diberikan posttest ini adalah untuk mengetahui peningkatan kesadaran siswa akan nilai demokrasi dan untuk membandingkan hasil dari kelas kontrol dan kelas eksperimen.

4.1.1.1 Uji Normalitas Data

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui peningkatan kesadaran akan nilai demokrasi dengan cara meilihat hasil dari pretest dan posttest pada masing- masing kelas yaitu kelas kontrol dan kelas eksperimen. uji normalitas dianalisi menggunakan data nonparametri, yaitu One Kolmogorov-Smirnov Test dengan program komputer SPSS 20 for Windows. Uji normalitas ini bertujuan menentukan jenis uji statistik yang akan digunakan dalam analisis data selanjutnya. Kriteria yang digunakan sebagai berikut: 1. Jika nilai signifikansi atau harga sig. 2-tailed 0,05, distribusi data dikatan normal. 2. Jika nilai signifikansi atau harga sig. 2-tailed 0,05, distribusi data dikatakan tidak normal. Hasil perhitungan uji normalitas pretest dan posttest dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 4.1. Hasil uji normalitas data pretest dan posttest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen No Aspek Hasil Signifikansi Keterangan 1 Rerata skor pretest kelompok kontrol 0,946 Data normal 2 Rerata skor posttest kelompok kontrol 0,801 Data normal 3 Rerata skor pretest kelompok eksperimen 0,557 Data normal 4 Rerata skor posttest kelompok eksperimen 0,964 Data normal Dari hasil analisis statistik di atas, aspek pretest kelompok kontrol, dan posttest kelompok kontrol memiliki distribusi data normal karena harga sig.2- tailed pretest kelompok kontrol berada diatas 0,05 yaitu sebesar 0,946 dan harga sig.2-tailed posttest kelompok kontrol yaitu sebesar 0,801. Pada kelompok eksperimen memiliki distribusi data yang normal pada pretest maupun posttest. Harga sig.2-tailed pretest menunjukkan berada di atas 0,05 yaitu sebesar 0,557 dan data posttest memiliki harga sig.2-tailed berada diatas 0,05 yaitu 0,964. Harga sig.2-tailed pretest dan posttest kelompok kontrol dan harga sig.2-tailed pretest dan posttest eksperimen menunjukkan keadaan yang normal sehingga aspek peningkatan kesadaran demokrasi pada kedua kelompok akan dianalisis dengan menggunakan statistik parametrik independent samples t-test. Tahap selanjutnya analisis data, analisis data dilakukan dengan empat langkah sebagai berikut: 1 Uji homogenitas skor pretest, yaitu analisis data yang membandingkan skor pretest kedua kelompok, baik kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen, untuk mengetahui perbedaan kondisi awal siswa sebelum mendapat perlakuan, 2 Skor perbandingan antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen, 3 Uji kenaikan skor pretest ke posttest tiap kelas, untuk mengetahui kenaikan yang signifikan pada tiap kelas dan 4 Perbandingan skor posttest yaitu tekhnik analisis data yang membandingkan skor posttest kedua kelas untuk mengetahui pengaruh yang signifikan akan kesadaran nilai demokrasi. Langkah selanjutnya adalah menguji homogenitas data skor pretest, yaitu dengan membandingkan skor pretest pada kelas kontrol dan kelas eksperimen, untuk mengetahui perbedaan kondisi awal siswa sebelum mendapat perlakuan. Selanjutnya menguji kenaikan skor pretest ke posttest pada tiap kelas, untuk mengetahui kenaikan yang signifikan pada tiap kelas. Uji perbandingan skor posttest adalah tekhnik analisis data yang membandingkan skor posttest kedua kelas utnuk mengetahui pengaruh yang signifikan akan kesadaran nilai demokrasi.

4.1.1.2 Uji homogenitas

Analisis perbandingan skor pretest kedua kelompok dapat dilakukan setelah menguji normalitas data. Uji perbandingan skor pretest bertujuan untuk mengetahui kondisi awal atau titik pijak antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen terdapat kemampuan atau tidak. Jika memiliki kondisi awal yang sama maka dapat dilakukan perbandingan skor kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Analisis statistik yang digunakan adalah statistik parametrik dalam hal ini menggunakan independent samples t-test. Uji independent samples t-test digunakan karena data memiliki distribusi yang normal yaitu harga sig.2-tailed di atas 0,05 dengan hipotetsis sebagai berikut: Tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest pada kelas kontrol dan kelas eksperimen = Ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest pada kelas kontrol dan kelas eksperimen Dengan kriteria sebagai berikut : 1. Jika harga sig. 2- tailed 0,05 maka ditolak dan diterima artinya ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest kelas kontrol dan kelas eksperimen. 2. Jika harga sig. 2- tailed 0,05 maka diterima dan ditolak artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest kelas kontrol dan kelas eksperimen. Tabel 4.2. Uji homogenitas Hasil pretest Signifikansi Keterangan Kelompok kontrol dan kelompok eksperimen 0,167 Tidak berbeda Dari tabel di atas harga sig 2-tailed adalah 0,167 sehingga diterima dan ditolak. Artinya, tidak ada perbedaan yang signifikan homogen antara skor pretest pada kelompok kontrol dan eksperimen. Dengan kata lain kedua skor pretest berada pada level yang sama sehingga akan digunakan analisis perbandingan skor posttest dari kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.

4.1.1.3 Skor perbandingan antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen

Tabel skor antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen ini dilakukan untuk melihat perbandingan skor antara kelompok kontrol yang menggunakan pembelajaran konvensional dan kelompok eksperimen yang menggunakan pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif PPR pada kenaikan rata-rata pretest ke posstest. Hasil kenaikan skor rata-rata pretest ke posttest dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 4.3. Skor perbandingan antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen Kelompok Kontrol Kelompok Eksperimen No Resp Pretest Posttest Selisih No Resp Pretest Posttest Selisih 1 3.91 4.04 0.13 1 3.04 3.29 0.24 2 4.16 4.18 0.02 2 4.60 4.56 -0.04 3 2.87 3.73 0.87 3 4.76 4.87 0.11 4 3.69 4.22 0.53 4 4.62 4.69 0.07 5 3.78 3.80 0.02 5 4.04 4.31 0.27 6 4.60 4.64 0.04 6 4.29 4.84 0.56 7 3.82 3.82 0.00 7 4.38 4.62 0.24 8 4.51 4.82 0.31 8 4.40 4.24 -0.16 9 3.49 4.47 0.98 9 4.76 4.51 -0.24 10 4.18 3.73 -0.44 10 4.31 4.24 -0.07 11 3.78 4.22 0.44 11 4.13 4.09 -0.04 12 3.98 4.51 0.53 12 4.38 4.87 0.49 13 4.38 4.11 -0.27 13 4.31 4.49 0.18 14 4.89 4.96 0.07 14 4.38 4.18 -0.20 15 3.22 3.42 0.20 15 4.20 4.78 0.58 16 4.40 4.33 -0.07 16 4.11 4.27 0.16 17 4.87 4.69 -0.18 17 4.48 4.56 0.08 18 4.64 4.38 -0.27 18 4.64 4.96 0.31 19 4.76 4.67 -0.09 19 4.24 4.24 0.00 20 4.67 4.71 0.04 20 4.56 4.60 0.04 21 4.20 4.42 0.22 21 4.69 4.73 0.04 22 4.24 4.11 -0.13 22 4.11 4.13 0.02 23 4.02 4.11 0.09 23 4.20 4.00 -0.20 24 3.33 3.07 -0.27 24 3.36 4.42 1.07 25 4.42 4.29 -0.13 25 3.96 4.11 0.16 26 3.93 4.18 0.24 26 4.67 4.69 0.02 27 3.64 3.91 0.27 27 4.76 4.84 0.09 28 4.73 4.80 0.07 28 4.31 4.47 0.16 29 4.60 4.60 0.00 29 4.67 4.53 -0.13 30 4.51 4.56 0.04 30 3.96 4.40 0.44 31 4.33 4.20 -0.13 31 4.31 4.69 0.38 Total 186.61 191.19 4.58 Total 193.81 200.65 6.84 Rata- rata 4.15 4.25 0.10 Rata- rata 4.31 4.46 0.15 Dari tabel skor perbandingan kesadaran akan nilai demokrasi antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen menyatakan bahwa pada kelompok kontrol kenaikan rata-rata pretest ke posstest yang menggunakan model pembelajaran tradisional menunjukkan peningkatan sebesar 0,10. Pada kelompok eksperimen menyatakan kenaikan rata-rata pretest ke posstest sebesar 0,15. Hasil selisih rata-rata menunjukkan bahwa kelompok eksperimen lebih tinggi dari pada kelompok kontrol. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif memiliki peningkatan yang lebih tinggi dari pada kelas yang menggunakan model pembelajaran tradisional.

4.1.1.4 Uji kenaikan skor pretest ke posttest

Langkah kedua dilakukan yaitu melihat ada atau tidaknya kenaikan skor yang signifikan antara skor pretest ke posttest baik pada kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen. Dari uji perbandingan skor pretest ke posttest akan diperlihatkan presentase kenaikan masing-masing kelompok. Uji perbandingan ini berkaitan dengan uji normalitas. Pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen sig 2-tailed pada pretest dan posttest 0,05 sehingga data tersebut dikatakan normal, sehingga analisis statistik yang digunakan untuk data normal adalah statistik parametrik paired samples t-test dengan tingkat kepercayaan 95. Analisis data pada kedua kelompok tersebut menggunakan hipotesis statistik sebagai berikut: Tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest dan posttest pada kelas kontrol dan kelas eksperimen, sehingga tidak ada kenaikan yang signifikan antara skor pretest dan posttest. = Ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest dan posttest pada kelas kontrol dan kelas eksperimen, sehingga ada kenaikan yang signifikan antara skor pretest dan posttest. Dengan kriteria sebagai berikut : 1. Jika harga sig. 2- tailed 0,05 maka ditolak dan diterima artinya ada perbedaan yang signifikan antara pretest dan posttest kelas kontrol dan kelas eksperimen. dengan kata lain ada kenaikan yang signifikan. 2. Jika harga sig. 2- tailed 0,05 maka diterima dan ditolak artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara pretest dan posttest kelas kontrol dan kelas eksperimen. dengan kata lain tidak ada kenaikan yang signifikan. Hasil dari analisis data perbandingan pretest ke posttest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.4. Perbandingan skor pretest ke posttest No Kelompok Tes peningkatan Signifika nsi Keputusan Pretest Posttest 1 Kontrol 186,61 191,19 2,45 0,084 Tidak Signifikan 2 Eksperimen 193,81 200,65 3,53 0,005 Signifikan Dari tabel d iatas harga sig 2-tailed kelompok kontrol adalah 0,084 atau 0,05, maka ditolak dan ditolak. Artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara pretest dan posttest. Dengan kata lain tidak ada kenaikan yang signifikan antara pretest ke posttest pada kelompok kontrol. Harga sig 2-tailed kelompok eksperimen adalah 0,005 atau 0,05, maka ditolak dan diterima. Artinya tada perbedaan yang signifikan antara pretest dan posttest. Dengan kata lain ada kenaikan yang signifikan antara pretest ke posttest pada kelompok eksperimen. Grafik berikut akan memperlihatkan skor kenaikan pretest dan posttest pada kelompok kontrol dan eksperimen. Gambar 4.1. Perbandingan antara skor pretest dan posttest Grafik nomer 4.1 di atas menunjukkan skor kenaikan pretest ke posttest kelompok kontrol dan eksperimen. Kelompok kontrol mengalami kenaikan dari pretest 186.61 ke posttest 191.19. Sedangkan kelompok eksperimen mengalami kenaikan dari pretest 193.81 ke posttest 200.65. Dari grafik tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa kelompok eksperimen mengalami kenaikan yang lebih signifikan dibanding kelompok kontrol.

4.1.1.5 Perbandingan skor posttest

Langkah selanjutnya yang dilakukan peneliti menggunakan perbandingan skor posttest untuk melihat ada atau tidak ada perbedaan yang signifikan antar skor posttest dari kelompok kontrol dan skor posttest dari kelompok eksperimen. Analisis statistik yang digunakan adalah analisis statistik parametrik independent samples t-test dengan tingkat kepercayaan 95 karena data posttest pada kedua kelompok merupakan data yang normal, harga sig 2- tailed 0,05, analisis data dengan menggunakan hipotesis statistik sebagai berikut: 186.61 191.19 193.81 200.65 175 180 185 190 195 200 205 Pretest Posttest Kontrol Eksperimen Tidak ada perbedaan yang signifikan antara posttest pada kelas kontrol dan kelas eksperimen, sehingga tidak ada pengaruh penggunaan pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif PPR terhadap kesadaran siswa akan nilai demokrasi. = Ada perbedaan yang signifikan antara posttest pada kelas kontrol dan kelas eksperimen, sehingga ada pengaruh penggunaan pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif PPR terhadap kesadaran siswa akan nilai demokrasi. Dengan kriteria sebagai berikut : 1. Jika harga sig. 2- tailed 0,05 maka ditolak dan diterima artinya ada perbedaan yang signifikan antara posttest pada kelas kontrol dan kelas eksperimen, sehingga ada pengaruh penggunaan pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif PPR terhadap kesadaran siswa akan nilai demokrasi. 2. Jika harga sig. 2- tailed 0,05 maka diterima dan ditolak tidak ada perbedaan yang signifikan antara posttest pada kelas kontrol dan kelas eksperimen, sehingga tidak ada pengaruh penggunaan pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif PPR terhadap kesadaran siswa akan nilai demokrasi. Hasil analisis statistik perbandingan Posttest kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 4.5. Perbandingan skor Posttest Hasil Posttest Mean Signifikasi Keterangan Kelompok Kontrol 191,19 0,037 Ada perbedaan Kelompok Eksperimen 200,65 Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa hasil rata-rata kelompok kontrol sebesar 191,19 dan rata-rata untuk kelompok eksperimen sebesar 200,65 sehingga apabila dilihat dari rata-rata antara kelas kontrol dan kelas eksperimen, dapat diperoleh hasil dimana kelompok eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelompok kontrol. Sedangkan untuk harga sig 2-tailed 0,05 diperoleh yaitu 0,037 sehingga ditolak dan diterima yang artinya, ada perbedaan yang signifikan antara posttest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Dengan kata lain penggunaan model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif PPR berpengaruh secara signifikan terhadap kesadaran akan nilai demokrasi, serta kedua skor posttest berada pada level yang tidak sama.

4.2 Pembahasan

Dokumen yang terkait

Penerapan paradigma pedagogi reflektif pada mata pelajaran PKN dalam meningkatkan kesadaran siswa akan nilai kedisiplinan kelas II SD Negeri Sarikarya.

0 0 2

Penerapan paradigma pedagogi reflektif pada mata pelajaran PKn dalam meningkatkan kesadaran siswa akan nilai demokrasi kelas V SD Negeri Sarikarya.

0 0 231

Pembentukan karakter siswa kelas V SD dalam pembelajaran IPA melalui model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) di SD Kanisius Wirobrajan 1 Yogyakarta.

0 1 17

Penerapan paradigma pedagogi reflektif pada mata pelajaran PKn dalam meningkatkan kesadaran siswa akan nilai demokrasi kelas V SD Negeri Sarikarya

0 3 229

Penerapan paradigma pedagogi reflektif pada mata pelajaran PKN dalam meningkatkan kesadaran siswa akan nilai kedisiplinan kelas II SD Negeri Sarikarya

0 6 261

Pengaruh model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) dalam mata pelajaran PKn terhadap kesadaran siswa akan nilai demokrasi di SD Kanisius Wirobrajan

0 0 240

HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF DI KELAS IV SD KANISIUS WIROBRAJAN TAHUN PELAJARAN 20102011

0 1 128

Pengaruh penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam mata pelajaran PKn terhadap kesadaran siswa akan nilai demokrasi SD Kanisius Sengkan - USD Repository

0 0 245

Pengaruh model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) dalam mata pelajaran PKn terhadap kesadaran siswa akan nilai cinta tanah air di SD Kanisius Sengkan Yogyakarta - USD Repository

0 0 206

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF (PPR) DALAM MATA PELAJARAN PKn TERHADAP KESADARAN SISWA AKAN NILAI GLOBALISASI DI SD KANISIUS SENGKAN

0 1 173