Pembelajaran IPS KAJIAN PUSTAKA

b Sejarah: mengungkapkan peristiwa-peristiwa berdasarkan kurun waktunya. c Ekonomi: mengungkapkan usaha memenuhi kebutuhan materi dari sumber daya dan modal yang terbatas, produksi bahan kebutuhan, pengangkutannya, distribusinya. d Antropologi: mengungkapkan bagaimana kemampuan manusia menciptakan hasil-hasil kebudayaan dengan perkembangannya dari keadaan yang sederhana kepada keadaan yang maju. e Ilmu politik: menyajikan pelajaran tentang pemerintahan, kenegaraan, proses politik, dan tentang kebijaksanaan. f Sosiologi: mengungkapkan relasi sosial manusia dengan segala faktor dan pengorganisasiannya Ilmu pengetahuan sosial merupakan kajian tentang manusia dan dunia sekelilingnya. IPS lahir dari keinginan para pakar pendidikan untuk “membekali” para siswa supaya nantinya mampu menghadapi dan menangani kompleksitas kehidupan di masyarakat yang sering berkembang secara tidak terduga. “Ilmu Pengetahuan Sosial IPS adalah bidang-bidang keilmuwan yang mempelajari manusia sebagai anggota masyaraka t”. Dari pendapat diatas dapat disimpulkan yaitu mereka memandang IPS sebagai suatu ilmu, IPS mempelajari hubungan antara manusia dan sekelilingnya sebagai anggota masyarakat. Jadi dapat disimpulkan bahwa IPS merupakan suatu ilmu yang memiliki kajian luas antara manusia dan dunianya. 2. Hakikat Ilmu Pengetahuan Sosial Ilmu Pengetahuan Sosial IPS memperkenalkan kepada siswa bahwa manusia dalam hidup bersama dituntut adanya kebersamaan. Ilmu Pengetahuan Sosial bertujuan untuk mengembangkan pengetahuan siswa dan keterampilan dasar yang dapat digunakan dalam kehidupannya. Pada kurikulum 1994, materi pelajaran IPS di SD dibagi menjadi dua bagian, yakni sejarah dan materi pengetahuan sosial. Pengajaran IPS di sekolah diharapkan dapat melatih sikap peka dan tanggap untuk bertanggung jawab dalam memecahkan masalah-masalah sosial yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. IPS berfungsi untuk mengembangkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan dasar untuk memahami kenyataan sosial yang dihadapi siswa dalam kehidupan sehari-hari, sedangkan pengajaran sejarah berfungsi untuk menumbuhkan rasa kebangsaan dan kebanggaan terhadap perkembangan masyarakat. Jadi pada hakikatnya Ilmu Pengetahuan Sosial memiliki tujuan untuk mengantarkan siswa supaya memiliki kepekaan terhadap kenyataan yang ada dalam kehidupan sehari – hari. 3. Ruang Lingkup IPS di Sekolah Dasar Ruang lingkup pengajaran IPS di tingkat Sekolah Dasar dibatasi sampai gejala dan masalah sosial yang dapat dijangkau oleh geografi dan sejarah. Terutama gejala dan masalah sosial kehidupan sehari-hari yang ada pada lingkungan hidup murid-murid Sekolah Dasar. Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan disebutkan bahwa ruang lingkup mata pelajaran IPS meliputi aspek-aspek sebagai berikut: 1 Manusia, Tempat, dan Lingkungan 2 Waktu, Keberlanjutan, dan Perubahan 3 Sistem Sosial dan Budaya 4 Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan.

F. Penelitian lain yang Relevan

Beberapa penelitian dengan penelitian ini adalah penelitian yang di lakukan oleh: Yusnita 2007 meneliti peningkatan kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran matematika di kelas dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II untuk mengoptimalkan interaksi teman sebaya di SMP Stella Duce II Yogyakarta dengan jenis penelitian adalah penelitian tindakan kelas. Kesimpulannya kemampuan guru dalam mengelola kelas pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw II telah meningkat sehingga interaksi teman sebaya meningkat. Yuwita 2008 meneliti keefektifan metode cooperative learning tipe Jigsaw II yang melibatkan siswa dalam pembelajaran matematika pada sekolah inklusi di kelas XIII IPS Man Maguwoharjo dengan jenis penelitian adalah penelitian tindakan kelas. Kesimpulannya menunjukkan bahwa cukup efektif dapat meningkatkan prestasi belajar matematika siswa. Hal itu terlihat pada siklus I 66,67 dan pada siklus II 83,33. Arni 2009 meneliti penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw II dalam peningkatan keterlibatan siswa dalam pembelajaran matematika pada pokok bahasan operasi hitung pada bentuk aljabar di SMP 3 Godean tahun ajaran 20082009 dengan jenis penelitian adalah penelitian tindakan kelas. Kesimpulannya dengan menggunakan modem kooperatif tipe Jigsaw II dalam pembelajaran matematika ada peningkatan keterlibatan siswa dan prestasi belajar. Hal itu dilihat pada siklus I 61.25 siklus II 47.28, siklus III 84.31, tes akhir 71.39. Handayani 2009 meneliti keefektifan pembelajaran matematika dengan pendekatan realistik yang dipadu dengan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw II pada siswa kelas VII SMP Muhammadiyah 3 Yogyakarta pada pokok bahasan persegi panjang dan persegi dengan jenis penelitian kuantitatif deskriptif yaitu penelitian yang menekankan pada keadaan sebenarnya. Kesimpulannya tingkat keaktifan siswa, minat dan keberhasilan dalam belajar matematika pada pokok bahasan persegi panjang dan persegi dengan pendekatan realistik yang di padu dengan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw II meningkat. Wulansih 2009 meneliti peningkatan pemahaman konsep siswa kelas VII SMP stella duce 2 Yogyakarta pada pokok bahasan dan wujudnya melalui pembelajaran dengan metode kooperatif tipe Jigsaw II. Hasil penelitian yang menggunakan jenis penelitian eksperimen kualitatif- kuantitatif karena berupa uraian dan angka kesimpulannya: meningkatkan pemahaman siswa dengan menggunakan metode kooperatif tipe Jigsaw II.