Penelitian lain yang Relevan

Arni 2009 meneliti penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw II dalam peningkatan keterlibatan siswa dalam pembelajaran matematika pada pokok bahasan operasi hitung pada bentuk aljabar di SMP 3 Godean tahun ajaran 20082009 dengan jenis penelitian adalah penelitian tindakan kelas. Kesimpulannya dengan menggunakan modem kooperatif tipe Jigsaw II dalam pembelajaran matematika ada peningkatan keterlibatan siswa dan prestasi belajar. Hal itu dilihat pada siklus I 61.25 siklus II 47.28, siklus III 84.31, tes akhir 71.39. Handayani 2009 meneliti keefektifan pembelajaran matematika dengan pendekatan realistik yang dipadu dengan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw II pada siswa kelas VII SMP Muhammadiyah 3 Yogyakarta pada pokok bahasan persegi panjang dan persegi dengan jenis penelitian kuantitatif deskriptif yaitu penelitian yang menekankan pada keadaan sebenarnya. Kesimpulannya tingkat keaktifan siswa, minat dan keberhasilan dalam belajar matematika pada pokok bahasan persegi panjang dan persegi dengan pendekatan realistik yang di padu dengan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw II meningkat. Wulansih 2009 meneliti peningkatan pemahaman konsep siswa kelas VII SMP stella duce 2 Yogyakarta pada pokok bahasan dan wujudnya melalui pembelajaran dengan metode kooperatif tipe Jigsaw II. Hasil penelitian yang menggunakan jenis penelitian eksperimen kualitatif- kuantitatif karena berupa uraian dan angka kesimpulannya: meningkatkan pemahaman siswa dengan menggunakan metode kooperatif tipe Jigsaw II. Dari pemahaman awal siswa mengenai zat dan wujudnya 3.33 dan seteleh diberi treatmen menjadi 13.33 . Ganesya 2012 meneliti penerapan intelegensi ganda dalam pelaksanaan pembelajaran untuk meningkatkan minat dan prestasi belajar fisika pada pokok bahasan usaha di SMP budi mulia padon, Sendeng rejo, Sleman DIY dengan jenis penelitian deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Kesimpulan peneliti menyimpulkan model pembelajaran fisik dengan teori intelegensi ganda dapat mempengaruhi siswa menjadi berminat dan prestasi belajarnya meningkat. Hengki 2011, penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa dan minat dalam proses pembelajaran dengan menggunakan metode penemuan terbimbing pada pokok bahasan di kelas 8.1 di SMP Muhamadiyah 3 Yogyakarta dengan jenis penelitian adalah penelitian tindakan kelas. Kesimpulan minat siswa dalam belajar matematika pada pokok bahasan prisma metode penemuan terbimbing pada kriteria berminat. Hasil data pada siklus I menunjukkan 67.67 sedangkan pada siklus II 88.65. Abet 2011 peningkatan minat dan kemampuan menulis paragraph deskriptif dengan menggunakan metode karyawisata siswa kelas X, semester 1 SMA Surya Mandala Barong Tongkok, Kutai Barat dengan jenis penelitian adalah penelitian tindakan kelas. Kesimpulan penggunaan metode karyawisata terbukti meningkatkan minat dan kemampuan menulis paragraph deskripsi siswa kelas X, semester 1, SMA Surya Mandala Barong Kutai Barat. Hasil data pada siklus I 14.28 dari 35 siswa dan di siklus II 88,57 dari 35 siswa. Early 2011, peningkatan minat dan prestasi belajar sejarah tentang pengaruh perkembangan agama dan kebudayaan islam terhadap masyarakat Indonesia melalui multimedia pembelajaran dengan jenis penelitian adalah penelitian tindakan kelas. Kesimpulannya pembelajaran dengan memanfaatkan multimedia ternyata mampu meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa terhadap pelajaran sejarah. Hasil data pada siklus I 70.89 dan pada siklus II 88.33 Gambar 1. Literatur Map Yusnita 2007, peningkatan kemampuan dengan teknik jigsaw II Ganesya 2012 penerapan intelegensi ganda, minat dan prestasi Yuwita 2008 keefektifan dan tipe jigsaw II Wulansih 2009 peningkatan pemahaman konsep dan tipe jigssw II. Handayani 2009 keefektifan dan tipe jigsaw II Early 2011 minat dan prestasi belajar Abet 2011 minat dan kemampuan menulis dengan metode karyawisata Wulan 2006 Pembelajaran berbasis Portofolio, partisipasi, motivasi, dan prestasi Hengki 2011 hasil belajar dan minat dengan menggunakan metode penemuan terbimbing Arni 2009 tipe jigsaw II dan peningkatan keterlibatan Yang perlu diteliti: Metode kooperatif tipe jigsaw II, prestasi belajar

G. Kerangka Berfikir

Metode kooperatif tipe jigsaw II menciptakan pembelajaran yang dapat melibatkan siswa menjadi lebih aktif dalam kelompok dan menimbulkan suasana yang partisipatif sehingga mendorong timbulnya rasa ketertarikan siswa dalam mengikuti pelajaran. Dengan timbulnya ketertarikan dalam penggunaan metode kooperatif tipe jigsaw II yang mengaktifkan siswa untuk belajar secara kelompok mendorong munculnya gagasan yang lebih bermutu dan menciptakan suatu pengalaman langsung kepada siswa dalam memecahkan suatu masalah. Sehingga jika pembelajaran kooperatif tipe jigsaw II ini diterapkan maka prestasi belajar siswa akan meningkat.

H. Hipotesis Penelitian

Penelitian ini menggunakan satu variabel yaitu prestasi belajar. Maka hipotesis penelitian sebagai berikut: H i : Ada perbedaan yang signifikan antara penggunaan metode kooperatif tipe jigsaw II terhadap prestasi belajar siswa pada materi perkembangan teknologi siswa kelas IV SD Negeri Wates IV. H o : Tidak ada perbedaan yang signifikan antara penggunaan metode kooperatif tipe jigsaw II terhadap prestasi belajar siswa pada materi perkembangan teknologi siswa kelas IV SD Negeri Wates IV. 26

BAB III METODE PENELITIAN

Dalam bab ini akan diuraikan jenis penelitian, populasi dan sampel, jadwal pengambilan data, variabel, definisi operasional, instrumen penelitian dan uji validitas reliabilitas.

A. Jenis Penelitian

Penelitian yang dilakukan menggunakan jenis penelitian quasi eksperimental tipe nonequivalent control group design Sugiyono,2009:112 Penelitian ini menggunakan desain penelitian dengan dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Pemilihan kelompok ini dilakukan secara randomacak. Peneliti mengetahui keadaan awal kelas dengan memberikan pretest kepada tiap masing-masing kelas dan untuk mengetahui perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Pada kelas pertama kelas eksperimen diberikan perlakuan yaitu dengan menerapkan pembelajaran menggunakan metode kooperatif tipe jigsaw II dan di akhir pembelajaran diberi posttest untuk mengetahui pengaruh treatment atau perlakuan yang telah diberikan pada kelompok eksperimen. Pada kelompok kedua kelas kontrol tidak diberi perlakuan dengan menggunakan metode kooperatif tipe jigsaw II. Guru melakukan pembelajaran di kelompok kontrol ini dengan menggunakan metode ceramah, tanya jawab dan penugasan. Pada akhir pembelajaran diberi posttest untuk mengetahui pengaruh treatment atau perlakuan yang telah dilakukan pada kelompok kontrol. Pengaruh perlakuan dihitung dengan cara: O2-O1-O4-O3