Pembelajaran Kooperatif Tipe KAJIAN PUSTAKA

Pelajaran jigsaw I dikembangkan oleh Erriot A dan kawan-kawan dari Universitas Texas sebagai model pembelajaran kooperatif dan kemudian diadaptasi oleh Slavin dan kawan-kawan Sugiyanto, 2019:45. Menurut Slavin 2008:14 pembelajaran dalam jigsaw I siswa saling bekerja dalam anggota kelompok yang sama, yaitu 4 orang dengan latar belakang yang berbeda. Suprijono 2009:89 mengemukakan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw I diawali dengan topik yang akan dibahas oleh guru. Guru selanjutnya menuliskan topic atau materi yang akan dipelajari pada papan tulis. Dalam jigsaw I terdapat dua kelompok, yaitu kelompok asal dan kelompok ahli. Kelompok asal merupakan gabungan dari kelompok ahli sedangkan kelompok ahli adalah kelompok siswa yang terdiri dari kelompok asal yang berbeda yang ditugaskan memahami dan mempelajari sesuatu topik tertentu serta diminta untuk mengerjakan tugas sesuai dengan topiknya kemudian setelah selesai dijelaskan kepada anggota kelompok asal. Dalam pembelajaran jigsaw I anggota kelompok yang berbeda dengan topik yang sama bertemu untuk berdiskusi dalam kelompok ahli dan saling membantu bekerja sama tentang topik yang ditugaskan kepada mereka. Kemudian siswa kembali pada kelompok asal untuk menjelaskan kepada anggota kelompok lain tentang apa yang telah dipelajari pada kelompok ahli. Dalam pembelajaran jigsaw I menurut Suprijono 2019:45 terbagi dari lengkah-langkah sebagai berikut: 1. Siswa suatu kelas dibagi menjadi beberapa tim yang anggotanya terdiri dari 4 sampai 5 anak dengan karakteristik berbeda. Kelompok terdiri atas anggota yang memiliki kemampuan akademik, jenis kelamin dan latar belakang social yang berbeda. 2. Materi pelajaran dibagikan kepada siswa dalam kelompok asal dan setiap siswa bertanggung jawab untuk mempelajari suatu bagian materi pembelajaran tersebut. 3. Selanjutnya semua siswa dengan materi pembelajaran yang sama berkumpul dalam kelompok ahli. Dalam kelompok ahli siswa mendiskusikan materi atau topik yang sama serta menyusun rencana bagaimana penyampaian materi pada anggota kelompok yang lain. 4. Kemudian pada siswa yang berada dalam kelompok ahli kembali ke kelompok asal untuk menyampaikan materi pembelajaran yang sudah didiskusikan dalam kelompok ahli 5. Setelah itu siswa berdiskusi pada kelompok asal, para siswa saling bertukar dan saling mengevaluasi mengenai materi pelajaran yang telah dipelajari. Dari beberapa uraian di atas peneliti menyimpulkan bahwa pembelajaran jigsaw I adalah pembelajaran yang terdiri dari beberapa kelompok kecil yang heterogen, siswa dibagi menjadi kelompok asal dan kelompok ahli. Siswa saling bekerja sama dan berdiskusi atas materi yang harus dipelajari dan menyampaikan materi tersebut pada kelompok lain.

D. Pembelajaran Kooperatif Tipe

Jigsaw II 1. Pengertian Jigsaw II Jigsaw II dikembangkan oleh Slavin dengan sedikit perbedaan dengan jigsaw I. Dalam belajar kooperatif tipe jigsaw II, secara umum siswa dikelompokkan secara heterogen dalam kemampuan. Siswa diberi materi yang baru atau pendalaman dari materi sebelumnya untuk dipelajari. Masing-masing anggota kelompok secara acak ditugaskan untuk menjadi ahli expert . Setelah membaca dan mempelajari materi, “ahli” dari kelompok berbeda berkumpul untuk mendiskusikan topik yang sama dari kelompok lain sampai mereka menjadi “ahli” di konsep yang dipelajari. Kemudian kembali lagi ke kelompok semula untuk mengajarkan topik yang mereka kuasai kepada teman sekelompoknya. Terakhir diberikan tes atau assessment yang lain pada semua topik yang diberikan. Ada perbedaan mendasar antara pembelajaran Jigsaw I dan Jigsaw II kalau pada tipe jigsaw I, awalnya siswa hanya belajar konsep tertentu yang akan menjadi spesialisasinya sementara konsep-konsep yang lain didapatkan melalui diskusi dengan teman segrupnya. Pada tipe jigsaw II ini setiap siswa memperoleh kesempatan belajar secara keseluruhan konsep scan read sebelumnya belajar spesialisasinya untuk menjadi expert . 2. Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw II a Orientasi Umum Pleno Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan diberikan dan memberikan penekanan pada manfaat penggunaan metode jigsaw II dalam proses pembelajaran. Guru mengingatkan agar siswa senantiasa percaya diri, kritis, kooperatif dalam mengikuti model pembelajaran ini. Siswa diminta mempelajari materi secara keseluruhan untuk memperoleh gambaran tentang konsep-konsep secara menyeluruh. b Pengelompokan Misalkan dalam kelas ada 20 siswa, selanjutnya mereka dibagi menjadi 5 grup A-E yang heterogen dalam kemampuan IPS. Berilah indeks 1 untuk kelompok siswa “sangat baik”, indeks 2 untuk kelompok, siswa yang “baik”, indeks 3 untuk kelompok “sedang” dan indeks 4 untuk kelompok “rendah”, misalkan A1 berarti grup A dari kelompok sangat baik,….., A4 grup A dari kelompok rendah Tiap grup akan berisi: Grup A A1, A2, A3, A4 Grup B B1, B2, B3, B4 Grup C C1, C2, C3, C4 Grup D D1, D2, D3, D4 Grup E E1, E2, E3, E4 c Pembentukan dan pembinaan kelompok expert Selanjutnya grup itu dipecah menjadi kelompok yang akan mempelajari materi yang peneliti berikan dan dibina supaya jadi expert, berdasarkan indeksnya. Kelompok 1A1, B1, C1, D1, E1 Kelompok 2 A2, B2, C2, D2, E2 Kelompok 3 A3, B3, C3, D3,E3