Anatomi dan Fisiologi Hepar

8

BAB II PENELAAHAN PUSTAKA

A. Hepar

1. Anatomi dan Fisiologi Hepar

Hepar merupakan organ terbesar dalam tubuh manusia dengan berat kurang lebih 1,5 kg, 2,5 dari berat tubuh orang dewasa normal Jungueira and Carneiro, 2002. Pada kondisi hidup, hepar berwarna merah tua karena kaya akan persediaan darah Sloane, 2004. Permukaan atas hepar terletak bersentuhan dibawah diafragma, permukaan bawah terletak bersentuhan diatas organ-organ abdomen. Batas atas hepar sejajar dengan ruang interkosta V kanan dan batas bawah menyerong ke atas dari iga IX kanan ke iga VIII kiri. Permukaan posterior hepar berbentuk cekung dan terdapat celah transversal sepanjang 5 cm dari sistem porta hepatis Gambar 1 Amirudin, 2009. Gambar 1: Anatomi Hepar Toole and Susan, 1999 Secara anatomis hepar terdiri dari lobus kanan yang besar dan lobus kiri yang lebih kecil. Keduanya dipisahkan di anterosuperior oleh ligamentum falsiforme dan postero-inferior oleh fisura untuk ligamentum venosum dan ligamentum teres. Pada klasifikasi anatomis, lobus kanan terdiri dari lobus kaudatus dan kuadratus. Akan tetapi, secara fungsional lobus kaudatus dan sebagian besar lobus kuadratus merupakan bagian dari lobus kiri karena mendapat darah dari arteri hepatika sinistra dan aliran empedunya menuju duktus hepatika sinistra. Oleh karenanya, klasifikasi fungsional hepar menyatakan bahwa batas antara lobus kanan dan kiri terletak pada bidang vertikal yang berjalan ke posterior dari kandung empedu menuju vena kava inferior Faiz and Moffat, 2003. Bila permukaan postero-inferior viseral hepar dilihat dari belakang terlihat bentuk huruf H yang terdiri dari sulkus dan fosa. Batas-batas huruf H ini adalah : a. Kaki anterior kanan-fosa kandung empedu. b. Kaki posterior kanan-sulkus untuk vena kava inferior. c. Kaki anterior kiri-fisura yang berisi ligamentum teres sisa vena umbilikalis sinistra fetus yang mengalirkan kembali darah yang mengandung oksigen dari plasenta ke fetus. d. Kaki posterior kiri-fisura untuk ligamentum venosum struktur ini merupakan sisa ductus venosus fetus; pada fetus duktus venosus berfungsi sebagai jalan pintas yang mempersingkat aliran darah dari vena umbilikalis sinistra langsung ke vena kava inferior tanpa melalui hepar. e. Kaki horizontal-porta hepatis. Lobus kaudatus dan kuadratus hepar adalah daerah yang terletak di atas dan di bawah batang horizontal H. Hepar terdiri dari banyak unit fungsional Gambar 2. Hepar disuplai oleh dua pembuluh darah yaitu vena porta hepatika yang berasal dari lambung dan usus yang kaya akan nutrien seperti asam amino, monosakarida, vitamin yang larut dalam air dan mineral; dan arteri hepatika, cabang dari arteri koliaka yang kaya akan oksigen. Cabang-cabang vena porta dan arteri hepatika mentranspor darah melalui kanalis porta menuju vena sentralis melalui sinusoid yang melintasi lobulus. Vena sentralis akhirnya bergabung dengan vena hepatika dekstra, sinistra, dan sentralis yang mengalirkan darah dari daerah hepar di sekitarnya kembali ke vena kava inferior. Kanalis porta juga mendapat percabangan dari duktus hepatika yang mengalirkan empedu dari lobulus ke bawah ke cabang bilier dimana empedu bisa dikonsentrasikan dalam kandung empedu dan akhirnya dikeluarkan ke duodenum. Panjang usus yang darahnya mengalir melalui vena porta menjelaskan predisposisi tumor usus bermetastasis ke hepar Faiz and Moffat, 2003. Gambar 2: Lobulus Hepar Faiz and Moffat, 2003. Hepar adalah organ metabolik terbesar dan terpenting di tubuh. Organ ini penting bagi sistem pencernaan untuk sekresi empedu. Hepar menghasilkan empedu sekitar satu liter per hari, yang diekskresi melalui duktus hepatikus kanan dan kiri yang kemudian bergabung membentuk duktus hepatikus komunis. Selain sekresi empedu, hepar juga melakukan berbagai fungsi lain, mencakup hal-hal berikut: 1. Pengolahan metabolik kategori nutrien utama karbohidrat, lemak, protein. 2. Detoksifikasi atau degradasi zat-zat sisa dan hormon serta obat dan senyawa asing lainnya. 3. Sintesis berbagai protein plasma, mencakup protein-protein yang penting untuk pembekuan darah serta untuk mengangkut hormon tiroid, steroid dan kolesterol dalam darah. 4. Penyimpanan glikogen, lemak, besi, tembaga dan banyak vitamin. 5. Pengaktifan vitamin D yang dilakukan oleh hepar bersama dengan ginjal. 6. Pengeluaran bakteri dan sel darah merah yang sudah tua atau rusak. 7. Ekskresi kolesterol dan bilirubin yang merupakan produk penguraian yang berasal dari pemecahan sel darah merah yang sudah tua atau rusak Sherwood, 2001.

2. Kerusakan Hepar

Dokumen yang terkait

Pengaruh pemberian fraksi heksan-etanol dari ekstrak metanol-air daun Macaranga tanarius L. jangka panjang 6 hari terhadap aktivitas alkaline phosphatase pada tikus betina galur wistar terinduksi karbon tetraklorida.

0 2 118

Pengaruh pemberian jangka panjang fraksi heksan-etanol dari ekstrak metanol-air daun macaranga tanarius (L) Müll. Arg. terhadap kadar albumin pada tikus betina galur wistar terinduksi karbon tetraklorida.

0 4 125

Pengaruh pemberian fraksi heksan-etanol dari ekstrak metanol-air daun Macaranga tanarius L. jangka panjang 6 hari terhadap aktivitas serum alt dan ast tikus betina galur wistar terinduksi karbon tetraklorida.

2 3 183

Pengaruh pemberian jangka panjang fraksi heksan-etanol dari ekstrak metanol-air daun Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg. terhadap kadar bilirubin pada tikus terinduksi karbon tetraklorida.

0 1 133

Efek hepatoprotektif infusa daun macaranga tanarius L. pada tikus jantan galur wistar terinduksi karbon tetraklorida.

0 0 108

Efek hepatoprotektif ekstrak etanol-air daun Macaranga tanarius L. pada tikus terinduksi karbon tetraklorida : kajian terhadap praperlakuan jangka panjang.

0 1 109

Efek hepatoprotektif ekstrak etanol-air daun Macaranga tanarius L. pada tikus terinduksi karbon tetraklorida : kajian terhadap praperlakuan jangka pendek.

0 1 111

Efek hepatoprotektif jangka pendek ekstrak metanol-air daun macaranga tanarius L. terhadap tikus terinduksi karbon tetraklorida.

0 4 106

Efek hepatoprotektif jangka pendek ekstrak metanol-air daun macaranga tanarius L. terhadap tikus terinduksi karbon tetraklorida - USD Repository

0 0 104

Efek hepatoprotektif ekstrak etanol-air daun Macaranga tanarius L. pada tikus terinduksi karbon tetraklorida : kajian terhadap praperlakuan jangka panjang - USD Repository

0 0 107