Laktat Dehidrogenase PENELAAHAN PUSTAKA

Menurut Gall seorang ahli penyakit hepar, membagi penyakit sirosis hepar atas: a. Sirosis Postnekrotik, atau sesuai dengan bentuk sirosis makronodular atau subacute yellow, atrophy cirrhosis yang terbentuk karena banyak terjadi jaringan nekrosis. b. Nutritional cirrhosis , atau sesuai dengan bentuk sirosis mikronodular, sirosis alkoholik, Laennec´s cirrhosis atau fatty cirrhosis. Sirosis terjadi sebagai akibat kekurangan gizi, terutama faktor lipotropik. c. Sirosis Post hepatic, sirosis yang terbentuk sebagai akibat setelah menderita hepatitis Nurdjanah, 2007. 5. Kanker Hepar Kanker pada hepar yang banyak terjadi yaitu Hepatocellular carcinoma HCC yang merupakan komplikasi dari hepatis kronis yang serius terutama karena virus hepatitis B, C dan hemochromatosis Lu, 1995.

B. Laktat Dehidrogenase

LDH adalah enzim intraseluler yang terdapat pada hampir semua sel yang bermetabolisme dan jika sel rusak maka ditemukan peningkatan kadar LDH dalam serum. LDH serum total tidak spesifik terhadap suatu jaringan tertentu, melainkan isoenzimnya yang dikenal sebagai LDH 1 hingga LDH 5 yang spesifik terhadap jaringan tertentu Gavaghan, 1999. Ada 5 tipe LDH atau isoenzim dengan konsentrasi yang berbeda pada jaringan atau organ yang berbeda pula, yaitu LDH 1 terdapat pada jantung dan sel darah merah, LDH 2 terdapat pada sel darah putih, LDH 3 terdapat pada paru- paru, LDH 4 terdapat pada ginjal, plasenta, dan pankreas, LDH 5 terdapat pada hepar dan otot rangka Rahaju, 2003 Gambar 5. Gambar 5: Isoenzim LDH Berg, Tymoczko and Stryer, 2002 Nilai normal LDH berdasarkan umur yaitu umur 1-3 hari sebesar 135- 750 UL; 31 hari- 11 bulan sebesar 180-435 UL; 1-3 tahun sebesar 160-370 UL; 4-6 tahun sebesar 145-345 UL; 7-9 tahun sebesar 143-290 UL; 10-12 tahun sebesar 120-293 UL; 13-15 tahun sebesar 110-283 UL; 16-17 tahun sebesar 105- 233 UL; lebih besar sama dengan 18 tahun sebesar 122-222 Burtis and Ashwood, 2006. Pengukuran isoenzim dilakukan apabila terjadi peningkatan LDH. Presentasi kadar normal isoenzim pada dewasa yaitu, LDH 1 sebesar 17-27; LDH 2 sebesar 27-37; LDH 3 sebesar 18-25; LDH 4 sebesar 3-8; LDH 5 sebesar 0-5. Peningkatan LDH 5 menandakan bahwa terjadi kerusakan pada hepar atau penyakit hepar Marianne, 2015. Laktat dehidrogenase mengkatalisis proses reduksi piruvat menjadi laktat menghasilkan NADH. Reaksi ini berlangsung di sitosol. Asam laktat atau laktat merupakan hasil akhir dari proses metabolisme. Diperkirakan 1400 mmol asam laktat diproduksi setiap hari. Semua jaringan dapat memproduksi laktat dan asam piruvat dari glukosa Luft, 2001. Jalur metabolisme glikolisis merupakan langkah awal metabolisme glukosa dan terjadi pada sitoplasma sel. Produk akhir dari proses ini adalah piruvat, yang selanjutnya berdifusi ke dalam mitokondria dan dimetabolisme menjadi karbon dioksida melalui siklus kreb. Metabolisme glukosa menjadi piruvat juga terjadi sebagai akibat reduksi dari kofaktor enzim yang mengoksigenasi bentuk nicotinic acid dehydrogenase NAD + menjadi nicotinic acid dehydrogenase NADH, bentuk tereduksi Murray, Granner, and Mayes, 1995. NADHNAD + merupakan kofaktor pertukaran atom hidrogen yang dilepaskan atau yang dipakai. Oleh karena itu, rasio laktatpiruvat selalu sebanding dengan rasio NADHNAD + di sitosol. Konsentrasi laktat yang tinggi juga disertai dengan konsentrasi yang tinggi dari piruvat atau NADH di sitosol, atau keduanya. Sintesis laktat meningkat bila pembentukan piruvat di sitosol melebihi penggunaannya oleh mitokondria. Sintesis laktat juga dapat terjadi bila metabolisme glukosa melebihi kapasitas oksidatif mitokondria Luft, 2001. Laktat berdifusi keluar dari sel dan dikonversi menjadi piruvat dan selanjutnya dimetabolisme secara aerob menjadi karbondioksida dan ATP. Jantung, hepar, dan ginjal menggunakan laktat dengan cara ini. Sebagai alternatif, jaringan hepar dan ginjal dapat menggunakan laktat untuk menghasilkan glukosa melalui jalur lain yaitu glukoneogenesis. Laktat diproduksi oleh otot, otak, usus dan eritrosit. Laktat dimetabolisme oleh hepar, ginjal, dan jantung Gambar 6 Duke, 1999. Glucose Mitochondrial pO 2 mmHg Pyruvic acid 10 Oxidation by Krebs cycle 36 molecules of ATP 1270 kJ energy Metabolic adaption: Liver glycogen Recruitment of redox component 4 of electron transport 1 Glucose Cori cycle changes in phosphorylation state Pyruvic acid ATP requiring DYSOXIA 2 molecules of ATP + lactate 67 kJ energy Membrane transport Increased intra- Cell consumption cellular lactate Microcirculatory blood flow Increased blood ATP production lactate Unable to match demand Sepsis Clearance by liver, Alkalosis Kidney, GI tact, Regional blood flow Decreased Muscle Liver function Intracellular pH Disruption of Transport proteins, Cell membrane synthesis and Specialized cell function Gambar 6 : Mekanisme produksi dan eliminasi laktat Duke, 1999

C. Hepatotoksin

Dokumen yang terkait

Pengaruh pemberian fraksi heksan-etanol dari ekstrak metanol-air daun Macaranga tanarius L. jangka panjang 6 hari terhadap aktivitas alkaline phosphatase pada tikus betina galur wistar terinduksi karbon tetraklorida.

0 2 118

Pengaruh pemberian jangka panjang fraksi heksan-etanol dari ekstrak metanol-air daun macaranga tanarius (L) Müll. Arg. terhadap kadar albumin pada tikus betina galur wistar terinduksi karbon tetraklorida.

0 4 125

Pengaruh pemberian fraksi heksan-etanol dari ekstrak metanol-air daun Macaranga tanarius L. jangka panjang 6 hari terhadap aktivitas serum alt dan ast tikus betina galur wistar terinduksi karbon tetraklorida.

2 3 183

Pengaruh pemberian jangka panjang fraksi heksan-etanol dari ekstrak metanol-air daun Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg. terhadap kadar bilirubin pada tikus terinduksi karbon tetraklorida.

0 1 133

Efek hepatoprotektif infusa daun macaranga tanarius L. pada tikus jantan galur wistar terinduksi karbon tetraklorida.

0 0 108

Efek hepatoprotektif ekstrak etanol-air daun Macaranga tanarius L. pada tikus terinduksi karbon tetraklorida : kajian terhadap praperlakuan jangka panjang.

0 1 109

Efek hepatoprotektif ekstrak etanol-air daun Macaranga tanarius L. pada tikus terinduksi karbon tetraklorida : kajian terhadap praperlakuan jangka pendek.

0 1 111

Efek hepatoprotektif jangka pendek ekstrak metanol-air daun macaranga tanarius L. terhadap tikus terinduksi karbon tetraklorida.

0 4 106

Efek hepatoprotektif jangka pendek ekstrak metanol-air daun macaranga tanarius L. terhadap tikus terinduksi karbon tetraklorida - USD Repository

0 0 104

Efek hepatoprotektif ekstrak etanol-air daun Macaranga tanarius L. pada tikus terinduksi karbon tetraklorida : kajian terhadap praperlakuan jangka panjang - USD Repository

0 0 107