tanarius HASIL DAN PEMBAHASAN

2. Pembuatan serbuk daun

M. tanarius

Daun M. tanarius yang masih segar, muda, berwarna hijau dan tidak bercacat diambil di daerah Paingan Yogyakarta kemudian daun dicuci dengan dialiri air mengalir hingga bersih. Tujuan pencucian agar daun M. tanarius bebas dari kotoran dan debu yang menempel. Setelah pencucian, daun dikeringkan terlebih dahulu sebelum dimasukkan ke dalam oven. Daun M. tanarius yang sudah cukup kering kemudian dimasukkan ke dalam oven pada suhu 30°C hingga daun benar-benar kering selama 3 hari. Daun yang kering kemudian dipisahkan dari tulang daun dan dipotong-potong menjadi bagian yang lebih kecil sehingga hanya diperoleh serpihan daun. Serpihan daun kemudian diserbuk menggunakan mesin penyerbuk yaitu blender. Daun M. tanarius yang sudah menjadi serbuk kemudian diayak lagi menggunakan ayakan dengan nomor mesh 50. Semakin besar nomer mesh maka ukuran partikel yang didapatkan semakin kecil atau semakin halus serbuk yang diperoleh. Semakin kecil ukuran serbuk maka luas permukaan semakin besar sehingga kontak antara pelarut dengan serbuk semakin baik.

3. Penetapan Kadar Air Serbuk Daun

M. tanarius

Persyaratan serbuk yang baik yaitu apabila serbuk memiliki kadar air kurang dari 10 Dirjen POM, 1995. Penetapan kadar air dilakukan dengan cara serbuk kering dimasukkan ke dalam alat moisture balance ± 5 g. Bobot serbuk kering ditimbang sebagai bobot sebelum pemanasan. Serbuk kemudian dipanaskan pada suhu 110°C agar kandungan air telah menguap dan selama 15 menit. Serbuk yang sudah dipanaskan ditimbang kembali dan dihitung sebagai bobot setelah pemanasan. Selisih bobot sebelum pemanasan dan sesudah pemanasan merupakan kadar air serbuk daun M. tanarius. Penetapan kadar air dilakukan di Laboratorium Kimia Analisis Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Hasil pengujian didapatkan bahwa kandungan air dari serbuk kering daun M. tanarius sebesar 8,76 sehingga dapat dikatakan telah memenuhi persyaratan serbuk simplisia yang baik.

B. Hasil Penimbangan Bobot Pengeringan Tetap dan Rendemen FHEMM

Dokumen yang terkait

Pengaruh pemberian fraksi heksan-etanol dari ekstrak metanol-air daun Macaranga tanarius L. jangka panjang 6 hari terhadap aktivitas alkaline phosphatase pada tikus betina galur wistar terinduksi karbon tetraklorida.

0 2 118

Pengaruh pemberian jangka panjang fraksi heksan-etanol dari ekstrak metanol-air daun macaranga tanarius (L) Müll. Arg. terhadap kadar albumin pada tikus betina galur wistar terinduksi karbon tetraklorida.

0 4 125

Pengaruh pemberian fraksi heksan-etanol dari ekstrak metanol-air daun Macaranga tanarius L. jangka panjang 6 hari terhadap aktivitas serum alt dan ast tikus betina galur wistar terinduksi karbon tetraklorida.

2 3 183

Pengaruh pemberian jangka panjang fraksi heksan-etanol dari ekstrak metanol-air daun Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg. terhadap kadar bilirubin pada tikus terinduksi karbon tetraklorida.

0 1 133

Efek hepatoprotektif infusa daun macaranga tanarius L. pada tikus jantan galur wistar terinduksi karbon tetraklorida.

0 0 108

Efek hepatoprotektif ekstrak etanol-air daun Macaranga tanarius L. pada tikus terinduksi karbon tetraklorida : kajian terhadap praperlakuan jangka panjang.

0 1 109

Efek hepatoprotektif ekstrak etanol-air daun Macaranga tanarius L. pada tikus terinduksi karbon tetraklorida : kajian terhadap praperlakuan jangka pendek.

0 1 111

Efek hepatoprotektif jangka pendek ekstrak metanol-air daun macaranga tanarius L. terhadap tikus terinduksi karbon tetraklorida.

0 4 106

Efek hepatoprotektif jangka pendek ekstrak metanol-air daun macaranga tanarius L. terhadap tikus terinduksi karbon tetraklorida - USD Repository

0 0 104

Efek hepatoprotektif ekstrak etanol-air daun Macaranga tanarius L. pada tikus terinduksi karbon tetraklorida : kajian terhadap praperlakuan jangka panjang - USD Repository

0 0 107