45
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini disajikan hasil penelitian dan pembahasan tentang resistensi perempuan Jawa terhadap nasihat tentang budi pekerti dalam serat Wulangreh putri.
Bab ini berisi tentang deskripsi data, pelaksanaan wawancara dan hasil, pembahasan.
A. Deskripsi Data
Penelitian ini meneliti tentang seberapa besar resistensi perempuan Jawa terhadap nasihat jenis proses dan substansi tentang budi pekerti yang
diberikan konselor berdasarkan serat Wulangreh putri. Berdasarkan hasil analisis data wawancara informatif, pengisian kuesioner dan data FGD,
resistensi perempuan Jawa terhadap pemberian nasihat budi pekerti dalam serat Wulangreh putri adalah rendah. Pernyataan ini akan dideskripsikan lebih
lanjut dengan berbagai proses olahan data sebagai berikut.
1. Data Wawancara Informatif
Data wawancara informatif yang terkumpul melalui rekaman video maupun suara selama proses wawancara kemudian diolah menjadi teks
verbatim wawancara informatif. Data verbatim wawancara informatif
kemudian digabungkan dengan data hasil penskalaan resistensi dan data hasil wawancara FGD untuk mengecek validitasnya melalui metode
trianggulasi. Selain itu, data akan ditambahkan dengan data hasil observasi sejawat. Berikut ini adalah data wawancara informatif yang
mendukung data grafik resistensi, data ini kemudian akan dibahas dalam pembahasan dari laporan penelitian. Verbatim wawancara informatif
terdapat pada lampiran 3.
Tabel 3 : Tabel Data Wawancara yang Dianalisis Nasihat
Data Wawancara Informatif Proses 1
Mawar “Kalau menurut aku, dalam keluarga suami itu seorang ayah sudah
menjadi kepala keluarga. Sebaiknya kita berkonsultasi dulu atau berunding dulu dengan suami. Misalnya kan ada suami yang suka
atau tidak suka dengan wanita karir. Kita sendiri pinginnya kita cari uang jadi wanita karir. Tapi kita tanya ke suami dulu, “Pak,
saya gini..gini..gini. Saya ingin bekerja. Boleh atau tidak?” Itu sebenarnya harus didiskusikan dulu. Nah kalau boleh kita baru bisa
melangkah lagi lebih lanjut. Soalnya restu dari suami membawa pengaruh dari kita. Tetapi di sisi lain, kalau keputusan yang kita
ambil itu sebenarnya baik menurut kita dan bagi semua orang itu baik, ya kita harus menanggung resiko walaupun suami belum bisa
berpikir itu nanti baik buruknya gimana. Jadi bila suami tidak setuju tetapi kita bertekad bahwa itu bener-bener baik, kenapa
tidak?” WRHWKNP1K11-19
Proses 1 Melati
Kalau di agama Islam itu tidak boleh, tidak bagus. Karena menentang. Dia itu kayak durhaka sama suaminya. Istri harus
manut dengan suaminya. WRHWKNP1K220-23 Proses 2
Mawar “Pengabdian istri kepada suami ya kita harus nurut kepada suami.
Kita tidak boleh membangkang kepada suami. Kalau kita sudah nikah otomatis ikut suami. Tidak bergantung kepada orang tua. Itu
suami yang nuntun kita, itu arahnya kita nanti kemana yang menuntun adalah suami. Dan kita itu juga harus menuruti apa
kemauan suami. Kita sebagai wanita harus mencukupi lahiriah dan batiniah.
Jadi kita
harus patuh
terhadap suami.”
WRHWKNP2K124-32 Proses 2
Melati Sudah kodratnya wanita untuk berbakti kepada suami karena suami
adalah kepala keluarga. Suami adalah imam keluarga. Jadi apapun yang terjadi, kita harus ngikut suami kita WRHWKNP2K233-
36
Nasihat Data Wawancara Informatif
Proses 3 Mawar
Kalau aku sedang marah atau jengkel itu, biasanya saya mencoba menenangkan diri. Misalnya kalau waktu SMA dulu, kalau lagi
marah biasanya pergi ke Gua Maria, trus naik ke gunungnya itu dan di situ aku menyadari marah itu gara-gara apa. Kadang nangis
sendiri, kadang teriak,“Tuhan.. gini..gini..gini..” Nah, selain itu di sisi lain, aku bisa mengontrol kemarahanku dengan dengerin musik.
Aku dengan mendengarkan musik kayaknya bisa luluh gitu. Nah, jadi bisa tenang, bisa damai. Tetapi kalau marahku udah bener-
bener marah, gak kuat, aku tidak pernah menyakiti diri sendiri dan tidak berbuat apa-apa. Cuman orang yang membuat aku marah itu,
aku sindir secara tapi itu nanti akan terasa seperti yang aku alami akhir-akhir ini, aku difitnah. Aku hanya menyindir secara halus
halus di depanku aja kamu terlihat baik, tetapi di belakang kamu kok kayak gitu. Dia langsung kerasa, langsung minta maaf sendiri.
Itu nanti kemarahan yang ada dalam sendiri langsung luluh sendiri. Dia yang mengakui.” WRHWKNP3K137-58
Proses 3 Melati
Kalau aku mengelola kemarahan dengan atur nafas, kalau masih marah lalu air wudu, kalau masih marah lalu duduk sama mikirkan
yang bagus-bagus.
Dan dengan
menyebut nama
Allah.WRHWKNP3K259-62 Proses 4
Mawar Misalnya kayak mengerjakan tugas kelompok gitu, ketika saat dunia
SMA masih sering menggantungkan. Tetapi ini udah di dunia perkuliahan, seharusnya pikiran sudah dewasa, udah maju. Kalau
ada tugas kelompok kita kerjakan bareng-bareng. Tapi saya mengakui sendiri, di kelompok saya gak suka dengan teman saya
yang tidak mau mengerjakan tugas. Kadang aku udah mengingatkan dia kalau kamu dah dewasa. Pikiran kamu
seharusnya ke depan. Aku mikirnya kelompokku kalau maju nilainya bagus. Presentasinya bagus. Tetapi kok tidak sesuai cuman
angan-angan. Soalnya ada salah satu temenku yang gak mau kerja. Rasanya ndongkol kayak pingin memberontak. Kamu gak usah ikut
kelompokku. Aku bener-bener cari yang mau berfikir kritis, yang mau dengan bekerja keras. WRHWKNP4K163-79
Proses 4 Melati
Yang saya ketahui tentang keselarasan batin itu antara pikiran dengan hati perasaan itu bisa seimbang. Jadi nggak pikirannya
mikirin apa, tetapi hatinya gak selaras dengan pikiran. Atau sebaliknya. Jadi kalau aku yang merasakan hati dan pikiran gak
seimbang itu langsung pusing. Soalnya aku juga masih ada bayang- bayang masa lalu. WRHWKNP4K280-87
Nasihat Data Wawancara Informatif
Substansi 1 Lily
Karena untuk menjalin sebuah komunikasi antara suami dan istri harus mengetahui watak masing-masing. Kalau kita menghargai
suami pasti suami juga menghargai seorang istri. Seorang istri juga perlu mengetahui watak suami agar bisa bertukar pendapat,
saling mengerti, saling menghargai tanpa memandang perbedaan antara status, misal statusnya suami mungkin bisa dikatakan orang
kaya dan istri dari menengah kebawah, agar tidak terjadi perbedaan tersebut maka seorang istri harus mengetahui watak-
watak suami dan suami harus juga menerima istri apa adanya. WRHWFGDNS1K372-95
Substansi 1 Rosa
Karena tidak mudah untuk menerima sifat orang lain. Sebagai istri harus menerima suaminya walaupun tidak sesuai dengan yang
diharapkan, tetap harus menerima. Istri memang harus memahami suaminya, suami pun juga harus memahami istrinya. Jangan mau
menang sendiri. WRHWFGDNS1K496-107
Substansi 2 Lily
Hubungan antara jiwa, raga dan kebahagiaan itu saling berkaitan. Jika jiwa kita mengalami kebahagiaan, tentu raga kita juga
mengalami bahagia, tidak tertekan, tidak depresi. Hubungan kebahagiaan itu tersebut bisa dikatakan antara raga kita berpikir
tenang, maka jiwa kita merasa tenang jadi otomasi kebahagiaan akan datang dengan sendirinya walaupun tidak berupa materi
ataupun kebahagiaan misalnya yang rumahnya bagus, mobil ada, itu tidak. Tetapi kebahagiaan itu ada dalam hati kita masing-
masing. Jadi ketenangan hati tidak bisa tergantikan dengan materi apapun karena kebahagiaan ada dalam hati kita masing-
masing.WRHWKNS2K3107-119
Substansi 2 Rosa
Kalau orang merasa merasa bahagia, pasti raganya juga kelihatan lebih segar. Jiwanya juga tidak terganggu dalam artian seperti itu.
Tetapi kalau orang sudah tertekan dari segi kebahagiaan, maksudnya kebahagiaannya sudah dikekang, pasti akan berdampak
ke jiwa sama ke raganya dia. Misal tidak dibolehin ini itu, padahal suka tetapi akan mempengaruhi ya walaupun gak banyak tetapi
mempengaruhi banget. WRHWKNS2K4120-128
Substansi 3 Lily
wanita merawat kebatiniahnya dengan batin kan termasuk dalam jiwa hati juga. Wanita Jawa terkenal akan tutur kata yang sopan,
lemah lembut dan unggah-ungguhnya. Dalam batin itu kalau seorang wanita berbicara sesuai dengan uanggah-ungguh atau tata
krama dalam Jawa itu pasti batinnya udah selaras dengan pikiran. Tidak mungkin kalau kita mengucapkan sesuatu yang kasar, belum
tentu hatinya kasar. WRHWKNS3K3129-137
Nasihat Data Hasil Wawancara Konseling
Substansi 3 Rosa
Kalau batin itu bagian dalam, paling tidak mengikuti adat dalam arti kalau tidak boleh “gini” ya diikuti. Meskipun sekarang zaman
modern, tetapi paling tidak adat-adat Jawa itu jangan sampai dilupakan. Misal kalau cewek Jawa itu gak boleh aneh-aneh, atau
gak boleh apa, harus kalem, paling tidak harus ditunjukkan. Tetapi kita tetap gak boleh kolot, walaupun di jaman modern. Intinya
menjaga ke-Jawa-annya.WRHWKNS2K4138-146
Substansi 4 Lily
Kesetiaan itu di mana seorang, salah satu pribadi bisa menghargai yang orang itu lakukan pada pasangannya. Setia juga bukan berarti
selalu bertemu atau tatap muka, belum tentu hatinya juga setia, karena setia juga bisa dikatakan kita percaya pada masing-masing,
saling melengkapi, bertukar pikiran, tidak saling egois, saling mengerti kesibukan masing-masing, itu juga bisa dikatakan setia.
Setia juga misalnya dalam pacaran Long Distanceatau pacaran jarak jauh, itu juga bisa menguji kesetiaan kita di mana salah satu
pasangan bisa menjaga pandangan kita, hati kita, yang mungkin kasarannya gampang tergoda dengan wanita lain atau pria
lain.WRHWKNS4K3147-159
Substansi 4 Rosa
Menurut saya, komitmen di antara dua orang yang berhubungan untuk saling menghargai, saling menghormati. Setia dalam
persahabatan ya saling menjaga, saling tolong menolong. Kan ada istilah setia kawan. Setia itu intinya adalah ikatan batin yang
benar-benar kuat dan sulit dilepaskan dalam artian, kalau sudah setia dengan orang lain ya setia dengan orang itu saja. Kata
“setia” hanya diucapkan untuk orang yang kita mau serius, atau kita mau menjalin hubungan yang serius dengan orang itu. Jangan
sampai kita mematahkan kesetiaan atau kepercayaan itu. WRHWKNS4K4160-171
2. Data Kuesioner Skala Resistensi