penelitian ini yaitu; subjek masuk ke dalam ruangan khusus, di dalam ruangan itu hanya ada konselor dan konseli, konselor
kemudian memberikan nasihat kepada konseli dari serat Wulangreh putri, konseli kemudian memberikan tanggapan
tentang nasihat yang telah diberikan konselor. 2 Wawancara penskalaan resistensi
Selain wawancara informatif, pengumpulan data dilakukan melalui pengisian kuesioner skala resistensi. Setelah mengisi kuesioner
skala resistensi kemudian subjek masuk dalam wawancara penskalaan resistensi pada focus grup discussion.
Verbatim wawancara peneliti dengan subjek peneliti dalam wawancara informatif terdapat pada lampiran 3.
2. Kuesioner Skala Resistensi
Sebagai pemandu penelitian dalam wawancara, tujuan utama penyusunan skala resistensi adalah untuk memperoleh informasi yang
relevan dengan kebutuhan dan tujuan penelitian di mana informasi tersebut memiliki nilai reliability dan validity yang setinggi mungkin
Burhan: 2001. Kuesioner berkaitan dengan kegiatan wawancara ketiga tahap dalam penelitian ini. Kuesioner skala resistensi berisi tentang
nasihat serat Wulangreh putri yang sudah diseleksi dan dibahasakan sesuai dengan kebutuhan topik peneliti. Alternatif jawaban yang tersedia dalam
kuesioner skala resistensi ini berawal pada skala dari angka 1 mewakili penolakan sampai 10 mewakili penerimaan dalam kuesioner. Skala
tersebut mewakili subjek dalam menyikapi nasihat yang diberikan selama proses wawancara informatif. Fokus utama dalam kuesioner skala
resistensi ini adalah nasihat tentang budi pekerti. Kuesioner skala resistensi terdapat pada lampiran 4.
3. Focus Group Discussion FGD
Burhan 2001 menjelaskan, FGD adalah sebuah teknik pengumpulan data yang umumnya dilakukan pada penelitian kualitatif.
FGD adalah suatu metode riset yang oleh Irwanto dalam Uzaimi, 2011 didefinisikan sebagai “suatu proses pengumpulan informasi
mengenai suatu permasalahan tertentu yang sangat spesifik melalui diskusi kelompok” . Uzaimi 2011 menyatakan, FGD adalah metode
penelitian yang cocok untuk menjawab pertanyaan how dan why, bukan untuk menjawab pertanyaan what dan how many.
“In addition to being especially useful for gaining the types of research information listed above, focus groups also overlap with in-
depth interviewin types of data they can produce: Both offer the ability to drill down into the ‘how’ and ‘why’ of human experience, behavior,
perceptionsm and beliefs; with sufficient sample sizes, both can give some indication of norms and range perspectives on a given a topic;
and both are frequently used as a supplement to quantitative data.”Guest, Greg dkk,1963: 174
Terjemahan
: “Selain menjadi sangat berguna untuk mendapatkan jenis informasi penelitian yang tercantum di atas , fokus grup juga
tumpang tindih dengan wawancara mendalam jenis data yang dapat
mereka hasilkan : Keduanya menawarkan kemampuan untuk menelusuri ke bagaimana dan mengapa dari pengalaman
manusia , perilaku , perceptionsm dan keyakinan ; dengan ukuran sampel yang cukup , keduanya dapat memberikan beberapa indikasi
norma dan berbagai perspektif pada topik tertentu ; dan keduanya sering digunakan sebagai suplemen untuk data kuantitatif.”
Metode FGD ini akan menjadi metode utama dalam penelitian ini. Menurut peneliti, FGD dapat memberikan jawaban dari persoalan yang
diangkat dalam penelitian ini. Penelitian FGD ini dapat membantu menurunkan teori beserta penjelasan teori yang sulit jika dilakukan dengan
menggunakan pendekatan yang lain. Variabel yang digali melalui FGD ini adalah:
a. Mengingatkan kata-kata dari nasihat yang diberikan selama proses wawancara informatif tahap pertama.
b. Mempertanyakan alasan subjek memberikan skala dari angka 1 mewakili penolakan sampai 10 mewakili penerimaan dalam
kuesioner. Skala tersebut mewakili subjek dalam menyikapi nasihat yang diberikan selama proses wawancara informatif.
Pertanyaan dalam penelitian ini lebih sering mempertanyakan tentang “mengapa” dan “bagaimana”, sehingga metode FGD sangat membantu
memberikan jawaban dari persoalan topik penelitian ini. Verbatim FGD dan hasil wawancara FGD terdapat pada lampiran 4.
4. Observasi