Nasihat Proses 1 Nasihat Proses 2

terbuka ini tergabung dari segi kekayaan data dan kemungkinan pengklasifikasian dan analisis data secara statistik. Proses penelitian dilaksanaan dengan menggabungkan karakteristik dan jenis wawancara menjadi wawancara informatif tertutup dan terbuka, kemudian subjek mengisi kuesioner skala resistensi dan masuk dalam Focus Grup Discussion. Ketika masuk ke dalam Focus Grup Discussion, subjek mendapatkan pertanyaan yang telah disusun oleh peneliti dari panduan Jawaban kuesioner subjek. Hasil wawancara FGD, budi pekerti yang menjadi topik utama pemberian nasihat dalam serat wulangreh kepada subjek 1 – 4, sepenuhnya diterima dengan berbagai alasan yang mengarah pada jawaban ‘setuju’ atau ‘ya’. Berikut ini adalah pembahasan hasil penelitian item masing-masing nasihat dan alasan subjek berdasarkan pengumpulan data triangulasi dari wawancara informatif, pengisian kuesioner skala resistensi dan wawancara FGD.

1. Nasihat Proses 1

“Sesungguhnya seorang istri itu tidak pantas mendahului kehendak suami dalam hal apapun. Jika Anda punya kehendak, simpanlah, berikan kesempatan kepada suami untuk mengatakannya. Intinya, perempuan itu harus tahu diri, memposisikan diri sebagaimana seharusnya wanita. Jangan asal perintah, meskipun Anda memiliki kekuatan, tetapi prioritaskanlah suami Anda”. Berdasarkan hasil penelitian, penerimaan Mawar dan Melati terhadap nasihat sama-sama tinggi dan berada di posisi ke 8. Penerimaan nasihat yang berskala tinggi ini terbukti kuat dengan alasan subjek yang telah dijelaskan. Mawar dengan skala 8 mengatakan bahwa Karena kalau sudah berumahtangga, istri hidup bersama suami, tidak bergantung lagi pada orangtua dan suami yang membimbing istri ke depan, kemana kita akan melangkah. WRHWFGDNP1K11-8 Alasan Mawar menunjukkan bahwa selain mendapat nasihat, Mawar menerima dan menyadari dirinya sebagai seorang wanita yang menikah akan hidup bersama suami dan tidak bergantung pada orangtuanya. Sehingga suami berada pada prioritas utama seorang istri. Melati dengan skala 8 juga memiliki garis alasan yang sama, yaitu Karena suami sebagai kepala keluarga, seorang istri harus gemati, manut. WRHWFGDNP1K29-11 Melati menerima nasihat tersebut dan menyatakan alasan yang mirip dengan Mawar bahwa seorang istri harus patuh dan tahu diri karena suami sebagai kepala keluarga. Nasihat dan alasan subjek dari item kuesioner hasil penelitian ini sinkron dan memiliki resistensi yang sama rendah terhadap penolakan nasihat.

2. Nasihat Proses 2

“Wanita itu harus cermat secermat cermatnya dalam melayani suami. Sikap batin Anda juga harus menunjukkan rasa hormat dan takut kepada suami. Berhentilah mengeluh dihadapan suami, jadikanlah suami Anda sebagai orang terhormat. Layanilah suami Anda secermat cermatnya, sedetil detilnya, soal pakaian, mandi, peralatan peralatan kecil, Anda harus tahu”. Berdasarkan hasil penelitian, penerimaan Mawar dan Melati terhadap nasihat sama-sama tinggi dan berada di posisi ke 9 – 10. Penerimaan nasihat yang berskala tinggi ini terbukti kuat dengan alasan subjek yang telah dijelaskan. Mawar dengan skala 10 mengatakan bahwa karena seorang istri harus setia, gemati, tau kebutuhan suami, harus menghormati suami. WRHWFGDNP2K112-15 Alasan Mawar menunjukkan bahwa seorang istri harus tau kebutuhan suami, menghormati suami. Melati dengan skala 9 mengatakan alasannya karena istri adalah pakaian suami, harus mengikuti suami, gemati, melayani suami. WRHWFGDNP2K216-19 Alasan Melati menunjukkan bahwa seorang istri harus menghormati suami, melayani suami. Nasihat dan alasan subjek dari item kuesioner hasil penelitian ini sinkron dan memiliki resistensi yang sama rendah.

3. Nasihat Proses 3