Jenis dan Rancangan Penelitian Alat dan Bahan Penelitian Analisis Data

17

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian yang dilakukan merupakan jenis penelitian eksperimental murni dengan menggunakan aplikasi desain faktorial dengan dua faktor dan dua level untuk melihat signifikansi model persamaan dalam memprediksi respon sifat dan stabilitas fisik emulgel dan melihat faktor yang dominan yang mempengaruhi sifat dan stabilitas fisik emulgel. Penelitian dilakukan di Laboratorium Farmakognosi Fitokimia dan Laboratorium Formulasi Teknologi Sediaan Farmasi Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma.

B. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel penelitian

a. Variabel bebas Variabel bebas dalam penelitian ini adalah variasi level gelling agent dan humectant , yaitu Carbopol  940 dan gliserin, masing-masing pada level rendah dan tinggi. b. Variabel tergantung Variabel tergantung dalam penelitian ini adalah sifat dan stabilitas fisik emulgel viskositas, daya sebar, dan pergeseran viskositas emulgel setelah penyimpanan selama satu bulan. c. Variabel pengacau terkendali Variabel pengacau terkendali dalam penelitian ini adalah alat dan bahan yang digunakan, asal dan umur tanaman, wadah dan lama penyimpanan, lama pengadukan, kecepatan pengadukan dalam pembuatan sediaan emulgel, dan kondisi penyimpanan. d. Variabel pengacau tak terkendali Variabel pengacau tak terkendali dalam penelitian ini adalah suhu penyimpanan, suhu ruangan, dan kelembaban ruangan.

2. Definisi operasional

a. Ekstrak etanol rimpang kencur adalah ekstrak yang diperoleh dari hasil ekstraksi serbuk rimpang kencur dengan cara maserasi menggunakan etanol 95 selama 2 hari dan remaserasi satu kali selama 2 hari, dilanjutkan dengan penguapan menggunakan rotary evaporator dan water bath sampai diperoleh ekstrak kental. b. SPF Sun Protecting Factor ekstrak kencur adalah kemampuan ekstrak sebagai zat aktif sunscreen untuk melindungi kulit dari eritema yang disebabkan oleh paparan radiasi sinar UV-A dan sinar UV-B. c. Sunscreen adalah sediaan yang dapat melindungi kulit dari kerusakan akibat paparan sinar UV. d. Emulgel adalah sediaan yang dibuat dengan mencampurkan emulsi tipe minyak dalam air dan gelling agent sebagai pembentuk gel dengan konsentrasi tertentu. e. Gelling agent adalah bahan pembentuk sediaan emulgel yang membentuk matriks tiga dimensi. Gelling agent yang digunakan dalam penelitian ini adalah Carbopol  940 dengan konsentrasi 1 dan 1,5. f. Humectant adalah bahan yang membantu mempertahankan kelembaban sediaan dan permukaan kulit dengan cara menarik lembab dari lingkungan. Humectant yang digunakan pada penelitian ini adalah gliserin dengan konsentrasi 20 dan 30. g. Sifat fisik emulgel adalah parameter yang digunakan untuk mengetahui kualitas fisik emulgel, meliputi viskositas dan daya sebar. Viskositas yang diinginkan adalah 200 – 300 d.Pa.s. Daya sebar yang diinginkan adalah 3 – 5 cm. h. Stabilitas fisik emulgel adalah parameter yang digunakan untuk mengetahui konsistensi kualitas fisik emulgel, yang diamati melalui pergeseran viskositas. i. Pergeseran viskositas adalah selisih viskositas emulgel setelah disimpan 1 bulan pada suhu kamar dibandingkan dengan viskositas awal. Rumus yang digunakan untuk pergeseran viskositas adalah : Pergeseran viskositas = [ viskositas awal −viskositas setelah 1 bulan ] viskositas awal �100 ...3 Pergeseran viskositas dalam penelitian ini kurang dari 10. j. Desain faktorial adalah desain penelitian yang dapat digunakan untuk mengetahui efek yang dominan dari penambahan Carbopol  940 dan gliserin dalam menentukan sifat dan stabilitas fisik emulgel. k. Faktor adalah besaran yang mempengaruhi respon, dalam penelitian ini digunakan 2 faktor, yaitu penambahan Carbopol  940 dan gliserin. l. Level adalah tingkatan faktor yang diteliti. Terdapat dua level yaitu level rendah dan level tinggi. m. Respon adalah besaran yang diamati perubahan efeknya, besarnya dapat dikuantitatifkan. Respon dalam penelitian ini adalah sifat fisik emulgel daya sebar dan viskositas dan stabilitas fisik emulgel pergeseran viskositas. n. Efek adalah perubahan respon yang disebabkan oleh variasi level dan faktor. o. Contour plot adalah profil respon viskositas dan daya sebar emulgel. p. Contour plot superimposed adalah gabungan dari semua contour plot yang dapat digunakan untuk menentukan ada tidaknya prediksi komposisi formula optimum emulgel.

C. Alat dan Bahan Penelitian

Alat yang digunakan pada penelitian ini adalah alat-alat gelas Pyrex- Germany, pipet mikro, shaker Innova 2100, oven, rotary evaporator Janke- Kulken, mixer, Viscometer¸ Spectrophotometer UV-Vis SHIMADZU UV mini - 1240, lemari pendingin, stopwatch, indikator pH, waterbath, labu Erlenmeyer, dan tabung reaksi. Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah serbuk kencur, etanol 95 kualitas teknis, etanol kualitas p.a, Carbopol  940 kualitas farmasetis, Span 20 kualitas farmasetis, Tween 20 kualitas farmasetis, gliserin kualitas farmasetis, parafin cair kualitas farmasetis, metil paraben dan propil paraben kualitas farmasetis, trietanolamina kualitas farmasetis, dan aquadest.

D. Tata Cara Penelitian 1. Pengumpulan, penyiapan, dan penyerbukan simplisia rimpang kencur

Serbuk rimpang kencur didapat dari Laboratorium Biologi Farmasi Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Serbuk yang dikehendaki adalah serbuk kering berwarna coklat.

2. Determinasi tanaman

Determinasi tanaman dilakukan untuk membuktikan kebenaran tanaman kencur yang digunakan. Determinasi tanaman kencur telah dilakukan oleh bagian Laboratorium Biologi Farmasi Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.

3. Pembuatan ekstrak rimpang kencur

Ekstrak rimpang kencur diperoleh dengan proses maserasi. Serbuk rimpang kencur ditimbang sebanyak 50 gram, ditempatkan dalam Erlenmeyer 750 mL, ditambahkan 500 mL etanol 95 ke dalam Erlenmeyer yang berisi serbuk rimpang kencur. Kemudian dilakukan maserasi selama 48 jam dengan menggunakan maserator, setelah dilakukan maserasi selanjutnya dilakukan penyaringan dengan menggunakan kertas saring dengan bantuan destilat vakum dan proses diulangi 1 kali lagi maserasi selama 48 jam dengan jenis dan jumlah pelarut yang sama. Setelah tahap maserasi selesai maka dilakukan penguapan dengan rotary evaporator dan waterbath sampai ekstrak tampak pekat atau sedikit kandungan pelarut.

4. Uji kualitatif EPMS dalam ekstrak kencur

Uji kualitatif dilakukan untuk memastikan bahwa ekstrak rimpang kencur yang sudah dibuat mengandung senyawa aktif yang diperlukan. Uji kualitatif EPMS telah dilakukan oleh bagian Laboratorium Penelitian dan Pengujian Terpadu Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, yaitu dengan metode KLT seperti pada lampiran 2.

5. Penentuan nilai SPF

Penyiapan larutan sampel 10 ppm yaitu dengan menimbang 0,04 gram ekstrak kencur dilarutkan dalam 10 mL etanol dan diaduk sampai homogen. Kemudian larutan tersebut diencerkan dengan mengambil 5 mL larutan tersebut yang dilarutkan dalam 10 mL etanol dan diencerkan lagi dengan mengambil 5 mL larutan tersebut yang dilarutkan dalam 10 mL etanol. Lalu dari larutan tersebut diambil lagi 1 mL dilarutkan dalam 10 mL etanol dan diencerkan lagi dengan mengambil 1 mL dilarutkan dalam 10 mL etanol sehingga didapatkan konsentrasi larutan sampel ekstrak kencur 10,0 ppm. Ekstrak dengan konsentrasi 10 ppm kemudian dilakukan scanning pada panjang gelombang 290 nm – 330 nm menggunakan spectrophotometer UV-Vis, lalu diperoleh nilai absorbansi, dan nilai AUC bisa dihitung untuk menentukan nilai SPF seperti tercantum pada lampiran 3. log ��� = ��� �� − �1 ……………………….....4 ΣAUC merupakan total luas area dari peak yang dihasilkan pada masing- masing panjang gelombang yang digunakan dalam scanning, λn merupakan panjang gelombang terbesar dalam penelitian ini yaitu 330 nm, sedangkan λ1 merupakan panjang gelombang terkecil yaitu 290 nm.

6. Optimasi proses pembuatan emulgel

a. Formula Formula emulgel acuan menurut Formulation and Evaluation of Optimized Clotrimazole Emulgel Formulations Yassin, 2014 dapat dilihat pada tabel II. Tabel II. Formula emulgel acuan Formula bb Jumlah g Clotrimazole 1 Carbopol 934 1 Liquid paraffin 7,5 Tween 20 1 Span 20 1,5 Propylene glycol 5 Ethanol 2,5 Methyl paraben 0,03 Propyl paraben 0,01 Purified water to 100 Modifikasi dilakukan dengan mengganti zat aktif dan beberapa eksipiennya. Formula hasil modifikasi seperti pada tabel III. Tabel III. Formula emulgel ekstrak etanol rimpang kencur Formula F1 g Fa g Fb g Fab g Ekstrak rimpang kencur 4 4 4 4 Carbopol® 940 2 3 2 3 Gliserin 40 40 60 60 Span 20 3 3 3 3 Tween 20 2 2 2 2 TEA 3 3 3 3 Parafin Cair 10 10 10 10 Metil Paraben 0,6 0,6 0,6 0,6 Propil Paraben 0,2 0,2 0,2 0,2 Aquadest 125 125 125 125 Keterangan : F1 = Formula dengan Carbopol  940 level rendah dan gliserin level rendah Fa = Formula dengan Carbopol  940 level tinggi dan gliserin level rendah Fb = Formula dengan Carbopol  940 level rendah dan gliserin level tinggi Fab = Formula dengan Carbopol  940 level tinggi dan gliserin level tinggi b. Pembuatan emulgel Carbopol  940 dikembangkan dengan menggunakan 90 mL aquadest dari formula selama 24 jam. Fase minyak dibuat dengan mencampur span 20, parafin cair, dan ekstrak kencur, dicampur dahulu di atas waterbath dengan suhu 60-70 C. Fase air dibuat dengan mencampur tween 20 dengan gliserin yang sebelumnya telah dicampur metil paraben dan propil paraben di atas waterbath dengan suhu 60-70 C. Fase minyak dan fase air dicampur bersama dengan sisa aquadest dari formula, campuran di-mixer pada kecepatan skala 1 selama 5 menit. Emulsi selanjutnya dicampurkan ke dalam Carbopol  940 yang sebelumnya telah dikembangkan dengan aquadest dari formula dengan kecepatan putar mixer pada skala 1 selama 5 menit. Trietanolamina ditambahkan ke dalam campuran sampai pH 6, kemudian campuran diaduk kembali menggunakan mixer kecepatan skala 1 selama 5 menit.

7. Pengujian organoleptis

Uji organoleptis dilakukan dengan mengamati bentuk, warna, bau, dan homogenitas emulgel ekstrak kencur 48 jam setelah pembuatan dan 1 bulan penyimpanan.

8. Pengujian tipe emulgel dengan metode pengenceran

Emulgel diletakkan di atas gelas arloji kemudian ditambahkan fase air aquadest dengan volume dua kali lipat volume emulgel, demikian juga dengan menggunakan fase minyak parafin cair. Pengamatan dilakukan setelah emulgel selesai dibuat, dengan melihat apakah emulgel bercampur atau tidak.

9. Uji pH emulgel

Pengukuran pH dilakukan dengan menggunakan indikator pH universal, yaitu dengan memasukkan indikator pH universal pH strips ke dalam emulgel ekstrak kencur 48 jam setelah pembuatan dan 1 bulan penyimpanan. Kemudian nilai pH ditentukan dengan cara membandingkan warna yang dihasilkan dengan standar.

10. Uji sifat dan stabilitas fisik emulgel ekstrak etanol rimpang kencur

a. Uji viskositas dan pergeseran viskositas Pengukuran viskositas menggunakan alat Viscometer Rion seri VT 04 dengan cara: sediaan emulgel dimasukkan ke dalam wadah dan dipasang pada portable viscometer. Viskositas emulgel diketahui dengan mengamati gerakan jarum penunjuk viskositas. Viskositas yang dikehendaki pada penelitian ini antara 200 – 300 d.Pa.s. Pengujian viskositas dilakukan pada 48 jam, 7 hari, 14 hari, 21 hari, dan 1 bulan setelah pembuatan emulgel untuk mengetahui prosentase pergeseran viskositas. b. Uji daya sebar Pengukuran daya sebar dilakukan 48 jam setelah pembuatan emulgel. Pengukuran dilakukan dengan cara: emulgel ditimbang 1 gram kemudian emulgel diletakkan di tengah lempeng kaca bulat berskala. Di atas emulgel diletakkan kaca bulat lain yang transparan dan anak timbang dengan berat total 125 gram. Lalu didiamkan selama 1 menit dan diukur diameter penyebarannya pada 4 titik Garg dkk., 2002.

E. Analisis Data

Analisis data utama meliputi viskositas dan daya sebar sifat fisik, dan pergeseran viskositas stabilitas fisik menggunakan uji Shapiro-Wilk dengan taraf kepercayaan 95 untuk menentukan normalitas distribusi data. Jika nilai p-value 0,05 maka dapat disimpulkan data terdistribusi normal sedangkan jika p-value 0,05 maka data terdistribusi tidak normal. Setelah data terdistribusi normal dilakukan uji Levene’s Test dengan taraf kepercayaan 95, jika nilai p-value 0,05 maka data dikatakan memiliki kesamaan varian homogen. Apabila pada penelitian ini didapatkan data yang terdistribusi normal dapat dilanjutkan dengan melihat besarnya pengaruh antara Carbopol  940 dengan gliserin yang dianalisis secara statistik menggunakan uji two-way ANOVA. Analisis statistik dilakukan menggunakan software R-3.1.1. Berdasarkan analisis statistik ini, maka dapat diketahui ada atau tidaknya pengaruh yang signifikan dari Carbopol  940, gliserin, atau interaksi kedua faktor terhadap respon-respon yang diuji dalam penelitian ini, serta dapat ditentukan faktor yang paling dominan terhadap efek dari respon uji. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan metode desain faktorial, sehingga dapat diperoleh pengaruh efek komposisi Carbopol  940 dan gliserin terhadap sifat dan stabilitas fisik sediaan emulgel ekstrak etanol rimpang kencur. Dari persamaan desain faktorial dibuat contour plot setiap sifat fisik sediaan dan kemudian digabungkan dalam contour plot superimposed. Dilakukan berdasarkan rumus: Y = b + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 12 X 1 X 2 . Dengan Y = respon hasil atau sifat yang diamati. X 1 , X 2 adalah faktor uji. b adalah rata-rata respon hasil. b 1 , b 2 , b 12 = koefisien setiap faktor yang dihitung dari hasil percobaan. 28

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Penyiapan dan Determinasi Tanaman

Serbuk simplisia rimpang kencur didapat dari Bagian Biologi Farmasi Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Mulai dari pengumpulan, penyiapan dan penyerbukannya dilakukan di laboratorium tersebut. Determinasi tanaman kencur dilakukan oleh Bagian Biologi Farmasi Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Tujuan dilakukan determinasi adalah untuk membuktikan kebenaran tanaman kencur Kaempferia galanga L. yang digunakan dalam penelitian ini. Hasil determinasi tercantum di lampiran 1.

B. Pembuatan Ekstrak Rimpang Kencur

Rimpang kencur dan serbuknya diperoleh dari satu sumber yaitu dari Laboratorium Biologi Farmasi Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Ekstrak rimpang kencur diperoleh dengan cara ekstraksi dengan metode maserasi. Maserasi merupakan proses ekstraksi untuk simplisia yang mengandung zat aktif yang mudah larut dalam cairan penyari. Dilakukan dengan merendam 50 gram serbuk rimpang kencur dalam erlenmeyer 750 mL dengan 500 mL etanol 95. Etanol 95 digunakan karena etil-p-metoksisinamat EPMS yang merupakan senyawa aktif yang diperlukan, mudah larut dalam etanol. Etanol merupakan pelarut universal yang dapat menarik hampir sebagian besar senyawa

Dokumen yang terkait

FORMULASI SEDIAAN EMULGEL ANTIOKSIDAN EKSTRAK UMBI WORTEL (Daucus carota L.) MENGGUNAKAN GELLING AGENT CARBOPOL 934

5 36 19

Optimasi Carbopol® 940 sebagai gelling agent dan propilen glikol sebagai humektan dalam sediaan emulgel sunscreen ekstrak Kencur (Kaempferia galanga L.) : aplikasi desain faktorial.

1 10 115

Formulasi sunscreen sediaan emulgel ekstrak Kencur (Kaempferia galanga L.) dengan menggunakan CARBOPOL® 940 sebagai gelling agent dan SPAN 20 sebagai emulgator.

0 5 91

Optimasi formula emulgel minyak daun cengkeh sebagai penghilang bau kaki dengan carbopol 940 sebagai gelling agent dan propilen glikol sebagai humectant.

1 3 114

Optimasi Carbopol 940 sebagai Gelling Agent dan Gliserin sebagai Humectant dalam emulgel minyak cengkeh sebagai penyembuh jerawat dengan aplikasi desain faktorial.

0 0 107

Formulasi sediaan sunscreen ekstrak rimpang kunir putih [Curcuma mangga Val.] dengan carbopol 940 sebagai gelling agent dan sorbitol sebagai humectant.

0 8 119

Optimasi formula emulgel minyak daun cengkeh sebagai penghilang bau kaki dengan carbopol 940 sebagai gelling agent dan propilen glikol sebagai humectant

0 0 112

Formulasi sediaan sunscreen ekstrak rimpang kunir putih [Curcuma mangga Val.] dengan carbopol 940 sebagai gelling agent dan sorbitol sebagai humectant - USD Repository

0 0 117

Formulasi sediaan sunscreen ekstrak rimpang kunir putih [Curcuma mangga Val.] dengan carbopol 940 sebagai gelling agent dan propilen glikol sebagai humectant - USD Repository

0 0 107

Optimasi Carbopol 940 sebagai Gelling Agent dan Gliserin sebagai Humectant dalam emulgel minyak cengkeh sebagai penyembuh jerawat dengan aplikasi desain faktorial - USD Repository

0 0 105