Pembuatan Emulgel Ekstrak Kencur

yang dibutuhkan oleh kulit yang tidak terlindungi untuk menyebabkan eritema dengan tingkatan yang sama Stanfield, 2003. Untuk penentuan nilai SPF senyawa sunscreen adalah panjang gelombang 250-400 nm karena merupakan panjang gelombang daerah serapan sinar UV-A dan UV-B. Pengukuran tidak dilakukan pada panjang gelombang sinar UV-C karena seluruh radiasi UV-C telah diabsorbsi oleh gas di atmosfer sehingga tidak sampai ke bumi. Penentuan nilai SPF untuk ekstrak etanol rimpang kencur ini dilakukan dengan scanning absorbansi pada panjang gelombang 290-330 nm, karena EPMS hanya menyerap pada panjang gelombang sinar UV-B. SPF ekstrak dalam konsentrasi 10 ppm yaitu 4,3772 replikasi I; 2,6642 replikasi II; dan 2,4977 replikasi III. Berdasarkan perhitungan seperti tercantum dalam lampiran 3, diperoleh rata-rata nilai SPF sebesar 3,1797, yang menunjukkan terdapat potensi sunscreen dalam ekstrak, dan termasuk dalam perlindungan matahari kategori „minimal‟.

E. Pembuatan Emulgel Ekstrak Kencur

Emulgel merupakan sediaan campuran antara emulsi dengan gel. Prinsip pembuatannya adalah dengan mencampurkan emulsi dan gelling agent dengan perbandingan tertentu. Ekstrak kencur berfungsi sebagai zat aktif yang mempunyai potensi tabir surya. Zat aktif yang digunakan memiliki sifat sukar larut dalam air, oleh karena itu akan dibuat sediaan tipe minyak dalam air MA. Setelah terbentuk emulsi, kemudian gel menyerap droplet-droplet pada sistem emulsi sehingga mengurangi terjadinya penggabungan droplet-droplet minyak dan menjadikan sistem emulsi dalam bentuk lebih stabil. Emulgel yg diformulasikan akan diaplikasi secara topikal. Jumlah ekstrak yang digunakan adalah 4 gram, karena pertimbangan ekstrak yang belum terlalu murni dan terikatnya zat aktif dengan eksipien- eksipien dalam formula sehingga bisa mengurangi efek tabir surya, maka jumlah ekstrak perlu dilebihkan, dan dari hasil orientasi dengan jumlah 4 gram menunjukkan sediaan emulgel dengan karakter sifat fisik yang diinginkan. Gelling agent yang digunakan pada pembuatan emulgel ini adalah Carbopol  940. Carbopol  940 digunakan karena dapat memberikan viskositas yang baik dan pelepasan zat aktif saat pengaplikasiannya juga baik. Gliserin digunakan sebagai humectant untuk menjaga kelembaban pada saat pengaplikasian, karena gliserin memiliki 3 gugus hidroksi -OH pada strukturnya sehingga dapat membentuk ikatan hidrogen dengan molekul air. Tween 20 dan span 20 digunakan sebagai emulsifying agent, yang menjembatani antara fase air dengan fase minyak dengan cara menurunkan tegangan antar muka pada kedua fase tersebut agar dapat bercampur. Formula yang dipakai terdapat dua jenis pengawet, untuk meningkatkan aktivitas antimikrobial karena basis dari emulgel ini kebanyakan berupa air, sehingga terjadinya kontaminasi mikroba pada proses penyimpanan perlu diminimalkan. Pengawet yang dipakai adalah metil paraben yang lebih larut di air, dan propil paraben yang lebih larut di minyak. Trietanolamin berfungsi sebagai basa untuk menetralkan pH asam Carbopol  940. Fase minyak dalam formula adalah parafin cair. Formula yang digunakan pada pembuatan emulgel estrak kencur ini mengacu pada hasil orientasi yang dilakukan penulis lampiran 4. Formula yang digunakan merupakan hasil modifikasi dari formula acuan berdasarkan penelitian dari Yassin 2014. Modifikasi yang dilakukan meliputi perubahan jumlah gelling agent dan jumlah humectant. Formula yang dimodifikasi ini selanjutnya digunakan dalam penelitian untuk memperoleh emulgel ekstrak kencur dengan karakter sifat fisik yang diinginkan, yaitu memiliki viskositas 200-300 d.Pa.s, daya sebar 3-5 cm, dan pergeseran viskositas kurang dari 10 Widyaningtyas, 2010. Carbopol  940 sebagai gelling agent dan gliserin sebagai humectant merupakan faktor yang akan dilihat pengaruhnya terhadap sifat fisik dan stabilitas emulgel. Jumlah Carbopol  940 yang digunakan dalam formula adalah 2 gram level rendah dan 3 gram level tinggi, sedangkan jumlah gliserin adalah 40 gram level rendah dan 60 gram level tinggi. Terdapat tahap emulsifikasi di awal dalam pembuatan emulgel ekstrak kencur ini. Pemanasan pada proses emulsifikasi dilakukan pada suhu 60-70 C untuk mempermudah proses emulsifikasi karena suhu akan meningkatkan energi pada proses emulsifikasi, sehingga akan terbentuk droplet-droplet dengan ukuran yang lebih kecil. Fase air dan fase minyak dicampurkan menggunakan mixer dalam proses emulsifikasi ini. Setelah itu, dilakukan tahap penambahan gelling agent yaitu dengan menambahkan Carbopol  940 yang sudah dikembangkan di dalam aquadest selama 24 jam. Ketika Carbopol  940 didispersikan ke dalam air, molekul hidrat akan menyerap air dan meningkatkan viskositas Chikhalikar dan Moorkath, 2002. Lalu dilakukan penambahan trietanolamin TEA untuk penetralan, di mana terjadi peningkatan viskositas karena akan terbentuk ion-ion bermuatan negatif yang kemudian akan menimbulkan gaya tolak-menolak dari ion-ion tersebut Bluher dkk., 1995.

F. Pengujian Organoleptis

Dokumen yang terkait

FORMULASI SEDIAAN EMULGEL ANTIOKSIDAN EKSTRAK UMBI WORTEL (Daucus carota L.) MENGGUNAKAN GELLING AGENT CARBOPOL 934

5 36 19

Optimasi Carbopol® 940 sebagai gelling agent dan propilen glikol sebagai humektan dalam sediaan emulgel sunscreen ekstrak Kencur (Kaempferia galanga L.) : aplikasi desain faktorial.

1 10 115

Formulasi sunscreen sediaan emulgel ekstrak Kencur (Kaempferia galanga L.) dengan menggunakan CARBOPOL® 940 sebagai gelling agent dan SPAN 20 sebagai emulgator.

0 5 91

Optimasi formula emulgel minyak daun cengkeh sebagai penghilang bau kaki dengan carbopol 940 sebagai gelling agent dan propilen glikol sebagai humectant.

1 3 114

Optimasi Carbopol 940 sebagai Gelling Agent dan Gliserin sebagai Humectant dalam emulgel minyak cengkeh sebagai penyembuh jerawat dengan aplikasi desain faktorial.

0 0 107

Formulasi sediaan sunscreen ekstrak rimpang kunir putih [Curcuma mangga Val.] dengan carbopol 940 sebagai gelling agent dan sorbitol sebagai humectant.

0 8 119

Optimasi formula emulgel minyak daun cengkeh sebagai penghilang bau kaki dengan carbopol 940 sebagai gelling agent dan propilen glikol sebagai humectant

0 0 112

Formulasi sediaan sunscreen ekstrak rimpang kunir putih [Curcuma mangga Val.] dengan carbopol 940 sebagai gelling agent dan sorbitol sebagai humectant - USD Repository

0 0 117

Formulasi sediaan sunscreen ekstrak rimpang kunir putih [Curcuma mangga Val.] dengan carbopol 940 sebagai gelling agent dan propilen glikol sebagai humectant - USD Repository

0 0 107

Optimasi Carbopol 940 sebagai Gelling Agent dan Gliserin sebagai Humectant dalam emulgel minyak cengkeh sebagai penyembuh jerawat dengan aplikasi desain faktorial - USD Repository

0 0 105