Pencegahan Pemeriksaan Diabetes Melitus Tipe 2 1. Pengertian

minggu. Waktu yang tepat untuk memtong kuku kaki adalah setelah mencuci dan mengeringkan kaki NDIC, 2014.

5. Pencegahan

Pada penyakit Diabetes usaha pencegahan terdiri atas pencegahan primer, pencegahan sekunder, dan pencegahan tersier. Pencegahan primer yaitu mencegah agar tidak timbul penyakit. Usaha pencegahan Diabetes yang disebabkan oleh faktor kebiasaan dapat diatasi antara lain dengan olah raga rutin, hidup sehat dan teratur. Pencegahan sekunder, yaitu mencegah agar walaupun sudah terjadi penyakit Diabetes, penyakit penyertanya tidak terjadi. Pencegahan tersier adalah usaha mencegah agar tidak terjadi kecacatan lebih lanjut walaupun sudah terjadi penyakit penyerta. Salah satu cara dalam pencegahan tersier yang paling penting adalah senam kaki Diabetes Iskandar, 2010.

6. Pemeriksaan

Pemeriksaan penyaring berguna untuk menjaring pasien Diabetes, sehingga dapat dilakukan deteksi sedini mungkin agar pencegahan sekunder dapat segera diterapkan. Untuk kelompok risiko tinggi yang hasil pemeriksaan penyaringnya negatif, pemeriksaan penyaring ulangan dilakukan tiap tahun, sedangkan bagi mereka yang berusia 45 tahun tanpa faktor resiko, pemeriksaan penyaring dapat dilakukan setiap tahun Mahendra, Krisnatuti, Tobing, dan Alting, 2008. Pemeriksaan tekanan darah secara rutin pada pria usia 40-64 tahun harus dilakukan setiap dua tahun sekali. Jika memiliki tekanan sistolik antara 120-139 mmHg dan diastolik antara 80-89 mmHg maka tekanan darah harus di periksa setiap setahun sekali. Namun, apabila tekanan darah sistolik 140 mmHg dan diastolik 90 mmHg maka dilakukan pemeriksaan rutin sekali dalam seminggu. Pengukuran tekanan darah secara rutin pada pria berusia ≥65 tahun dilakukan sekali dalam satu tahun, kecuali memiliki penyakit penyerta lain Greenberg, 2014. Untuk pasien Diabetes pengukuran tekanan darah ambulatori dilakukan sehari sekali sangat penting untuk memonitor resiko kardiovaskular McFarlane, 2012. Pada permerikasaan mata, frekuensi pemeriksaan mata yang direkomendasikan untuk orang yang berusia 18-60 tahun tanpa memiliki resiko adalah setiap dua tahun sekali, jika memiliki resiko maka frekuensi pemeriksaan ditingkatkan menjadi setiap 1-2 tahun sekali. Bagi orang yang berusia 61 tahun keatas maka pemeriksaan mata dilakukan serutin mungkin baik bagi yang beresiko ataupun tidak beresiko. Resiko yang dimaksud adalah adanya penyakit penyerta seperti diabetes, hipertensi dan riwayat penyakit mata glukoma, degenerasi makular, dll. AOA., 2014. Pada pasien diabetes, pemeriksaan mata dilakukan 6-12 bulan sekali atau sesuai dari rekomendasi dokter. Untuk melakukan skrining terhadap Diabetes Melitus, pemeriksaan urin dapat dilakukan dalam dua tahun sekali Cassidy and Allanson, 2010. Pada penderita Diabetes Melitus, meskipun telah dilakukan pengukuran kadar gula dalam darah. Tes urin tetap berguna untuk menguji kadar keton di dalam urin. Tes urin pada penderita diabetes dapat dilakukan setahun sekali atau sesuai dari rekomendasi dokter Q.D., 2012. Untuk kelompok resiko tinggi pemeriksaan kadar gula darah harus dilakukan setahun setiap setahun sekali. Bagi mereka yang berusia 45 tahun dan tanpa resiko pemeriksaan dapat dilakukan 3 tahun sekali PERKENI, 2011. Menurut ADA cit., DIC., 2013 pemeriksaan kadar gula darah bagi pasien diabetes melitus bervariasi dari satu orang dan lainnya. Akan tetapi pemeriksaan kadar gula darah yang dilakukan oleh dirisendiri setidaknya dilakukan empatkali dalam seminggu pada pasien diabetes melitus tipe 2. Sedangkan pada pasien Diabetes Melitus Tipe 1 atau 2 pasien harus melakukan 3 atau lebih pemeriksaan darah dalam sehari.

H. Edukasi Kesehatan