Tentukan dengan jelas kinerja yang akan dinilai.

146 seperti pilihan ganda dan jawaban singkat. Pastikan bahwa pemilihan dan penggunaan jenis penilaian kinerja memang sesuai dengan kompetensi dasar yang harus dicapai siswa yang akan diukur dengan indikator-indikator pencapaian kompetensi. B. Tentukan aspek kinerja yang akan menjadi fokus penilaian. Penilaian kinerja umumnya hanya dikaitkan dengan ranah keterampilan khususnya untuk konteks Indonesia. Hal ini kurang tepat. Penilaian kinerja sesungguhnya juga dapat digunakan untuk menilai ranah pengetahuan siswa bersama-sama dengan keterampilan dan kemampuan yang dinilai. Untuk dapat melaksanakan sesuatu dengan terampil kompeten seseorang harus menguasai pengetahuan yang mendasari keterampilan tersebut. Misalnya, untuk dapat menganalisis dampak negatif dari pemanfaatan hutan untuk lahan perkebunan, siswa harus memahami dulu konsep-konsep dasar seperti konsep sumber daya alam, kelangkaan, dan kemasyarakatan. Selain itu yang perlu digaris bawahi adalah: keterampilan tidak selalu berkaitan dengan gerak dan segala sesuatu yang berwujud. Sesuai dengan permendikbud nomor 1042015 keterampilan dapat dikategorikan menjadi dua: keterampilan konkrit dan keterampilan abstrak. Keterampilan konkrit berkenaan dengan gerak dan segala sesuatu yang berwujud. Keterampilan abstrak berkaitan dengan keterampilan berpikir seperti aplikasi teori, analisis, sintesis, mencipta, memecahkan masalah, pengambilan keputusan, dan sebagainya. Jadi sesungguhnya keterampilan abstrak merupakan ranah kognitif l evel tinggi, yang sering disebut dengan “higher order thinking skills” skill = keterampilan. Dalam pelajaran IPS terpadu, sebagian besar keterampilan yang dinilai berada pada daerah abstrak, seperti keterampilan mengumpulkan dan mengolah data, menganalisis suatu peristiwa, mengevaluasi sebuah program, mengaplikasikan konsep dasar, mempresentasikan hasil penelitian, dan sebagainya. Dimungkinkan juga pada mata pelajaran IPS siswa diminta menunjukkan keterampilan konkrit seperti menggambar peta, simulasi letusan gunung, dan lain-lain. Sehingga, pada hakikatnya penentuan aspek kinerja yang akan dinilai pada mata pelajaran IPS dapat mencakup ranah 147 pengetahuan dan keterampilan, bahkan juga sikap, jika relevan dan diperlukan. Tidak ada panduan mengenai berapa aspek yang sebaiknya ditentukan sebagai sasaran penilaian kinerja, semuanya bergantung pada tujuan pembelajarankompetensi yang hendak dicapai. Marzano dan kawan-kawan memberikan panduan bahwa penilaian kinerja sebaiknya meliputi aspek- aspek: isi materi, keterampilan berpikir, pengolahah informasi, dan efektifitas komunikasi Nitko and Brookhart, 2007. C. Tentukan skala penilaian yang sesuai untuk masing-masing aspek. Instrumen penilaian kinerja yang digunakan untuk mengukur aspek-aspek kinerja harus bisa menunjukkan sejauh mana siswa mampu mencapai kompetensi-kompetensi yang diharapkan. Oleh karena itu, penentuan skala penilaian merupakan bagian yang sangat penting dalam pengembangan instrumen penilaian kinerja. Agar penilaian lebih objektif dan konsisten, instrumen penilaian kinerja sebaiknya menggunakan rubrik penilaian. Penggunaan rubrik penilaian akan meningkatkan validitas dari hasil penilaian kinerja yang dilakukan. Pembahasan mengenai rubrik penilaian akan dilakukan pada bagian selanjutnya dari modul ini. D. Tentukan apakah penilaian akan fokus pada proses, produk, atau keduanya. Semua kembali kepada tujuan pembelajaran atau kompetensi yang hendak dicapai. Namun, kadangkala sebuah kompetensi dapat ditafsirkan berbeda oleh masing-masing guru, dimana penafsiran tersebut terwujud dalam indikator pencapaian kompetensi yang dikembangkan. Indikator-indikator pencapaian kompetensi yang ditulis dapat mengukur proses yang dilakukan siswa, produk yang dihasilkan, atau keduanya.

2. Kembangkan jenis penilaian yang sesuai.

Jenis tugas yang harus dikerjakan siswa tergantung dari tujuan pembelajarankompetensi yang hendak dicapai. Selain itu, jenis penilaian kinerja ini dapat juga disesuaikan dengan model pembelajaran yang telah dipilih oleh guru, misalnya pembelajaran berbasis masalah, pembelajaran 148 berbasis projek, pembelajaran penemuan discovery learning, atau yang lainnya. Beberapa jenis jenis penilaian yang dapat dipilih adalah: - Tugas terstuktur, yang dapat berupa penulisan essay. Misalnya, essay mengenai dampak media sosial terhadap pergaulan antar teman disekolah, essay mengenai upaya yang dapat dilakukan remaja untuk mempertahankan identitas budaya lokal, dan sebagainya. - Projek, merupakan sebuah bentuk aktivitas pembelajaran sekaligus penilaian yang komprehensif. Melalui projek, guru dapat mengetahui pemahaman siswa mengetahui konsep-konsep tertentu, kemampuan untuk mengaplikasikan konsep-konsep tersebut pada dunia nyata, kemampuan untuk menyelidiki hal-hal yang terkait dengan konsep tersebut, serta kemampuan untuk mengkomunikasikan hasil dari kegiatan projek tersebut, baik secara lisan dengan presentasi maupun dalam bentuk tertulis. - Produk, dapat merupakan jenis penilaian tersendiri atau merupakan rangkaian dari projek yang dikerjakan oleh siswa. - Portofolio, merupakan kumpulan karya terbaik siswa yang menggambarkan ketercapaian kompetensi. - Investigasi kelompok dalam pelajaran IPA lebih sesuai disebut dengan eksperimen, sebenarnya merupakan salah satu bentuk dari projek, namun dalam investigasi kelompok produk yang dihasilkan terbatas dalam bentuk laporan hasil investigasi. Fokus dari investigasi ini adalah untuk menjawab masalah-masalah penelitian tertentu yang sudah diformulasikan sebelumnya, baik oleh guru sendiri ataupun oleh para siswa. - Presentasi, dapat merupakan bagian dari tugas projek atau investigasi atau dapat merupakan jenis penilaian yang berdiri sendiri. Catatan: antara kegiatan projek, produk, investigasi kelompok, dan presentasi dapat memiliki keterkaitan atau irisan, misalnya sebuah projek dapat berupa kegiatan investigasi kelompok dengan produk akhir yang akan dipresentasikan. Langkah-langkah secara umum untuk mengembangkan berbagai jenis penilaian kinerja adalah sebagai berikut: