128 tanda. Tujuan dari penggunaan daftar cek adalah untuk menentukan apakah
perbuatankarakteristiktanda tertentu muncul atau tidak, sehingga penskoran dilakukan dengan cara dikotomi: yatidak, adatidak ada, benarsalah, kemudian
diberi skor 1 atau 0. Contohnya, penilaian atas presentasi atas investigasi masalah sosial dilingkungan siswa, diberikan berikut ini:
Berilah tanda
√ jika aspek-aspek dibawah ini ditampilkan oleh siswa
No. Aspek yang dinilai
1. Berani
................................
2. Lancar
...............................
3. Urutan penyampaian logis
...............................
4. Isi presentasi sesuai dengan topik
...............................
5. Kontak mata dengan siswa lain
................................ Skor 1
√ = 1 poin
Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk menentukan skor akhir dari daftar cek. Pertama, setiap poin yang dicek diberi skor 1, kemudian dibagi
dengan skor maksimal dan dikali 100 jika penilaian menggunakan skala 100. Untuk contoh di atas, misalnya siswa memperoleh 4 tanda cek, sehingga skor
akhir adalah:
Cara kedua dengan memberi bobot pada setiap poin misalnya 20, sehingga skor akhir siswa di atas adalah 4 x 20 = 80. Perlu diperhatikan bahwa cara kedua ini
baik digunakan jika dengan cara ini skor maksimal yang dapat diraih siswa adalah 100 atau 10 skor tiap poin = 2, jika tidak maka cara pertama sebaiknya
digunakan, hal ini bisa terjadi jika misalnya aspek penilaian jumlahnya ganjil. Contoh di atas mengasumsikan bahwa setiap aspek memiliki bobot nilai yang
sama, namun jika setiap aspek diberi bobot yang tidak sama, maka bobot
129 tersebut harus diperhitungkan agar nilai maksimal dapat mencapai atau tidak
melebihi 100 atau 10. Alternatif berikutnya yang bisa dilakukan oleh guru dalam mengolah hasil
pengukuran dengan daftar cek adalah menentukan kategori setelah skor akhir diberikan. Contoh:
Skor 86 – 100
sangat baik Skor 70
– 85 baik
Skor 55 – 69
kurang Skor 55
buruk Jenis penilaian ini dapat digunakan sebagai penilaian diagnostik khusunya pada
jenis tes unjuk kerja. Setelah guru menilai penampilan siswa, akan terlihat aspek- aspek yang masih kurang baik dan membutuhkan perbaikanpeningkatan. Guru
dapat mendiskusikan hal ini dengan siswa yang bersangkutan untuk memperbaiki penampilannya.
2. Skala Penilaian rating scale
Skala adalah alat yang digunakan untuk memperoleh gambaran kuantitatif dari sebuah objek, sifat atau perbuatan seseorang dalam bentuk ordinal, misalnya:
sangat baik, baik, cukup, kurang, buruk; sangat sering, sering, jarang, tidak pernah; sangat setuju, setuju, tidak setuju, sangat tidak setuju, sangat sesuai,
sesuai, kurang sesuai, tidak sesuai Djaali, 2000. Skala penilaian digunakan untuk menilai aspek-aspek tertentu dari penampilan
atau hasil karya, atau sikap siswa dimana aspek-aspek tersebut dianggap memiliki derajat kebenaran sehingga lebih sesuai dinilai dengan suatu rentangan
skor tertentu, misalnya 1 – 4, dibanding jika dinilai dengan cara benarsalah atau
yatidak. Ada tiga jenis skala penilaian yang biasanya digunakan untuk menilai
penampilanproduk: skala penilaian angka, skala penilaian grafik, dan skala penilaian deskriptif. Contoh skala penilaian angka untuk mengukur kualitas dari