129 tersebut harus diperhitungkan agar nilai maksimal dapat mencapai atau tidak
melebihi 100 atau 10. Alternatif berikutnya yang bisa dilakukan oleh guru dalam mengolah hasil
pengukuran dengan daftar cek adalah menentukan kategori setelah skor akhir diberikan. Contoh:
Skor 86 – 100
sangat baik Skor 70
– 85 baik
Skor 55 – 69
kurang Skor 55
buruk Jenis penilaian ini dapat digunakan sebagai penilaian diagnostik khusunya pada
jenis tes unjuk kerja. Setelah guru menilai penampilan siswa, akan terlihat aspek- aspek yang masih kurang baik dan membutuhkan perbaikanpeningkatan. Guru
dapat mendiskusikan hal ini dengan siswa yang bersangkutan untuk memperbaiki penampilannya.
2. Skala Penilaian rating scale
Skala adalah alat yang digunakan untuk memperoleh gambaran kuantitatif dari sebuah objek, sifat atau perbuatan seseorang dalam bentuk ordinal, misalnya:
sangat baik, baik, cukup, kurang, buruk; sangat sering, sering, jarang, tidak pernah; sangat setuju, setuju, tidak setuju, sangat tidak setuju, sangat sesuai,
sesuai, kurang sesuai, tidak sesuai Djaali, 2000. Skala penilaian digunakan untuk menilai aspek-aspek tertentu dari penampilan
atau hasil karya, atau sikap siswa dimana aspek-aspek tersebut dianggap memiliki derajat kebenaran sehingga lebih sesuai dinilai dengan suatu rentangan
skor tertentu, misalnya 1 – 4, dibanding jika dinilai dengan cara benarsalah atau
yatidak. Ada tiga jenis skala penilaian yang biasanya digunakan untuk menilai
penampilanproduk: skala penilaian angka, skala penilaian grafik, dan skala penilaian deskriptif. Contoh skala penilaian angka untuk mengukur kualitas dari
130 tugas membuat tulisan tentang dampak perdagangan bebas bagi Indonesia dari
seorang siswa SMP adalah seperti dibawah ini:
No. Aspek yang dinilai
1 2
3 4
1. Kesesuaian isi tulisan dengan topik
2. Ide dikembangkan dengan logis
3. Ketepatan penggunaan kosa kata
4. Argumentasi yang digunakan tepat
5. Ketepatan penggunaan huruf besar
dan tanda baca Jumlah
Total skor Tabel 6. Skala Penilaian Angka
Salah satu cara penghitungan nilai akhir penampilan adalah dengan membagi total skor yang diperoleh dengan skor maksimal, kemudian dikalikan 100. Pada
contoh di atas, misalnya siswa memperoleh skor 3 untuk setiap aspek sehingga total skor adalah 5 x 3 = 15, skor maksimal adalah 5 x 4 = 20, sehingga nilai akhir
penampilan adalah :
Guru juga dapat menggunakan kriteria kualititatif untuk menafsirkan lebih lanjut nilai akhir yang diperoleh sebagaimana cara yang digunakan pada daftar cek di
atas, sehingga dengan nilai yang diperolehnya, seorang siswa dikategorikan pada salah satu kriteria kualitatif, seperti sangat baik, baik, cukup, atau kurang.
Skala nilai grafik menggunakan sebuah garis yang mewakili rentangan nilai dari sebuah penampilanproduk.Garis tersebut dibagi menjadi beberapa bagiantitik
dimana setiap titik mewakili label-label tertentu dengan derajat yang semakin meningkat dari kiri ke kanan atau sebaliknya.Berikut ini diberikan contoh
penggunaan skala nilai grafik dalam menilai kemampuan siswa dalam mengimplementasikan metode cooperative learning melalui tugas kelompok
dalam sebuah proyek.