2013 juga menyebutkan CAD merupakan penyebab tersering gagal jantung dengan penurunan fraksi ejeksi.
5.2.7. Distribusi karakteristik berdasarkan komorbid
Pada penelitian ini, hipertensi dan AF merupakan komorbid yang paling sering, yaitu masing-masing sebanyak 20,6 20 kasus dan19,6 19 kasus.
Hal ini sesuai dengan Oudejans 2012 yang menyatakan bahwa hipertensi dan AF merupakan dua komorbid yang paling sering, yaitu hipertensi 43, AF 38.
Oudejans, et al. 2011 jugamelaporkan hal yang sama bahwa hipertensi dan AF juga sering ditemukan, masing-masing 41 dan 38. Yoo, et al. 2014 juga
menyatakan bahwa penderita hipertensi juga cukup tinggi oleh 58,4, tetapi AF hanya diderita oleh 29,5. Laporan Peters-Klimm, et al. 2008 menyatakan
bahwa hipertensi merupakan komorbid yang terbanyak sekitar 76,1, tetapi AF hanya diderita oleh 19,8 orang. Reibis, et al. 2006 juga melaporkan bahwa
sekitar 67,4 pasien gagal jantung menderita hipertensi. Penelitian dengan studi cohort
yang dilakukan oleh Frankenstein, et al. 2010, pada tahun 1994-2000 dan 2001-2007 hipertensi diderita oleh masing-masing 40,9 dan 59,9 orang.
Maggioni, et al. 2013 juga melaporkan bahwa hipertensi merupakan komorbid tersering sebesar 58,2. Yancy, et al. 2013 menyebutkan bahwa kejadiangagal
jantung lebih sering pada pasien hipertensi yang sudah lama dan usia lanjut.
5.2.8. Distribusi karakteristik berdasarkan gejala dan tanda
Berdasarkan penelitian ini didapatkan bahwa gejala dan tanda yang paling sering dikeluhkan adalah dispnoea sebanyak 87 kasus 89,7. Hal ini
sesuai dengan Oudejans 2012,Oudejans, et al. 2011, dan Kelder, et al. 2011 yang menyatakan keluhan dispnoea merupakan tanda dan gejala yang paling
banyak dikeluhkan, yaitu masing-masing sebanyak 95, 93, dan 72,5.Sistematik review yang dilakukan oleh Jant, et al. 2009, menyatakan
gejala dispnoea memiliki sensitivitas tinggi 87.
5.2.9. Distribusi karakteristik berdasarkan gambaran ekokardiografi
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan hasil penelitian ini didapatkan bahwa rata-rata fraksi ejeksi sampel adalah 32,77± 6,12 . Hal ini sejalan dengan laporan Peters-Klimm, et
al. 2008 yang melaporkan nilai rata-rata fraksi ejeksi adalah 33,3 ± 6,9.
5.2.10. Tata laksana