BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Gagal Jantung
2.1.1. Definisi
Gagal jantung, secara klinis, didefinisikan sebagai suatu sindrom dengan gejala yang khusus seperti sesak nafas, kelelahan, edema pre-tibial dan tanda
seperti peningkatan tekanan vena jugularis, ronki basah, dan displace apex beat yang disebabkan oleh kelainan struktur dan fungsi jantung European Society of
Cardiology , 2012.
2.1.2. Faktor risiko
Beberapa keadaan dapat berhubungan dengan kecenderungan terhadap penyakit jantung struktural seperti usia, hipertensi, diabetes melitus, obesitas,
sindrom metabolik, penyakit jantung koroner, infark miokard, hipertropi ventrikel kiri, anemia, kelainan jantung katup dan kardiomiopati.Yancy, et al. 2013
menyebutkan hipertensi, diabetes melitus, sindrom metabolik, dan penyakit aterosklerotik merupakan faktor risiko yang penting untuk gagal jantung.
Kejadian gagal jantung lebih sering pada pasien yang menderita hipertensi kronis dan usia lanjut. Hipertensi dapat menjadi berkembang penyakit jantung dan
gagal jantung melalui dua cara, yaitu hipertrofi ventikel kiri dan penyakit jantung koroner. Walaupun risiko gagal jantung karena hipertensi lebih sedikit
dibandingkan dengan penyakit jantung koroner, tetapi hipertensi lebih sering ditemukan daripada miokard. Pengobatan hipertensi jangka panjang dapat
menurunkan risiko gagal jantung sekitar 50 Mosterd dan Hoes, 2007; Abrahamdan Hasan, 2007; Yancy, et al., 2013.
Pasien dengan diabetes melitus secara nyata meningkatkan kemungkinan risiko untuk berkembang menjadi gagal jantung walaupun tanpa penyakit jantung
struktural sebelumnya. Diabetes mellitus juga mengganggu outcome dari tata laksana gagal jantung Yancy, et al., 2013.
Universitas Sumatera Utara
Pengobatan yang tepat untuk hipertensi, diabetes melitus dan dislipidemia pada pasien sindroma metabolik dapat mengurangi risiko gagal jantung secara
signifikan Yancy, et al., 2013.Pasien dengan penyakit aterosklerotik seperti pada arteri koroner, serebral, dan pembuluh darah perifer, dapat berkembang menjadi
gagal jantung dan harus dikontrol risiko vaskularnya Yancy, et al., 2013.Pada penelitian yang dilakukan oleh Brouwers, et al. 2013, selama follow-up, gagal
jantung terjadi pada usia lebih tua, cenderung laki-laki dan memiliki BMI, tekanan darah, dan denyut jantung yang tinggi, penurunan fungsi ginjal dan memiliki
faktor risiko kardiovaskular seperti hipertensi, diabetes melitus, dan hiperkolesterolemia.
2.1.3. Etiologi