Utilitas tempat place utility terbentuk jika produk tersedia dilokasi-lokasi tempat konsumen ingin membelinya.
Utilitas waktu time utility, tercipta apabila suatu produk tersedia saat dibutuhkan oleh pelanggan potensial.
Utilitas informasi information utility tercipta dengan jalan menginformasikan calon pembeli mengenai keberadaan atau ketersedian
suatu produk. Utilitas kepemilikan possessionownership utility tercipta jika terjadi
transfer kepemilikan atau hak milik atas suatu produk dari produsen ke konsumen. Dengan kata lain, utilitas ini terbentuk kalau ada transaksi
pembelian produk atau jasa.
2.2.3.2 Peranan Harga
Peranan penting harga, dijelaskan Tjiptono 2002: 152 sebagai alokasi harga yang membantu pembeli untuk memutuskan manfaat sebelum membeli.
Kedua, peran informasi yang mendidik konsumen dalam mengenali faktor-faktor produk.
Menurut Tjiptono,Chandra dan Adriana 2007: 471 harga memainkan peranan penting bagi perekonomian secara makro, konsumen, dan perusahaan.
Bagi perekonomian. Harga produk mempengaruhi tingkat upah, sewa, bunga, dan laba. Harga merupakan regulator dasar dalam system
perekonomian, karena harga berpengaruh terhadap alokasi faktor-faktor produksi seperti tenaga kerja, tanah, modal dan kewirausahaan.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
Bagi konsumen. Dalam penjualan ritel, ada segmen pembeli yang sangat sensitive terhadap faktor harga dan ada pula yang tidak.
Bagi perusahaan . dibandingkan dengan bauran pemasaran lainnya produk, distribusi dan promosi yang membutuhkan pengeluaran dana
dalam jumlah besar, harga merupakan satu-satunya elemen bauran pemasaran yang mendatangkan pendapatan. Harga produk adalah
determinan utama bagi permintaan pasar atas produk bersangkutan. Harga mempunyai posisi bersaing dan pangsa pasar perusahaan. Dampaknya,
harga berpengaruh pada pendapatan dan laba bersih perusahan. Singkat kata, perusahaan mendapatkan uang melalui harga yang dibebankan atas
produk atau jasa yang dijualnya.
2.2.3.3 Tujuan Penetapan Harga
Menurut Bearden 2001: 252-255 , terdapat lima faktor penting dalam penetapan harga, yaitu:
a. Ongkos Ongkos meliputi biaya produksi untuk pembuatan produk mulai dari
bahan mentah hingga bahan jadi dan pengemasannya, termasuk juga biaya promosi.
b. Konsumen Proses perjalanan produk dari penjual hingga oleh konsumen merupakan
faktor penting untuk menentukan harga karena pada saat proses ini membutuhkan biaya.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
c. Kompetensi Faktor dari harga yang ditetapkan oleh competitor akan sangat
mempengaruhi keadaan pasar. Oleh karena itu harga dari competitor harus menjadi bahan pertimbangan untuk menentukan harga. Karena jika harga
kita terlalu tinggi, maka akan mempengaruhi harga. d.
Kesesuaian dengan tujuan organisasi. Penentuan harga juga dipengaruhi oleh bagaimana tujuan organisasi. Jika
organisasi menetapkan citra dirinya sebagai perusahaan yang elegan dan mewah, maka kebijakan harga yang rendah sebaiknya harus dihindari,
karena akan merusak citra perusahaan. Selanjutnya, Kotler 1997: 109 menjelaskan bahwa untuk menetapkan
harga membutuhkan enam langkah, yaitu: a. Memilih tujuan penetapan harga.
b. Menentukan permintaan. c. Memperkirakan biaya.
d. Menganalisa biaya, harga dan penawaran bersaing. e. Memilih metode penetapan harga.
f. Memilih harga akhir. Strategi penetapan harga menurut Mc Carthy dan Perreault 1995 dalam
Tjiptono 2002:171-173 dilakukan dengan dengan dua cara, yaitu cara Skimming price dan penetration price. Skimming price berarti penetapan harga yang tinggi
diawal produk itu dipasarkan. Hal ini untuk mengantisipasi jika sewaktu-waktu harga akan diturunkan karena pengaruh pasar. Kedua, penetration price, yaitu
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
menetapkan harga murah di awal produk itu dipasarkan dengan maksud untuk mendapatkan sebanyak mungkin konsumen yang membeli. Selanjutnya oleh
Tjiptono 2002: 174 dijelaskan bahwa perubahan harga akan dipengaruhi oleh lingkungan pemasaran dan pergeseran permintaan oleh konsumen.
2.2.4 Periklanan