237
c. Pemanenan Umbi-umbian 1 Ketela pohon
Panen ketela pohon dilakukan setelah umbi tua. Untuk ketela jenis genjah dapat dipanen umur 7 bulan, sedangkan jenis
dalam bukan genjah lebih dari 10 bulan. Panen dikerjakan apabila kadar zat tepung sudah tinggi, hal ini dapat dikerjakan
dengan merasakan umbinya atau dengan cara analis kimia. Penentuan tingkat kemasakan sangat menentukan mutu
gaplek yang diperoleh. Bila terlalu muda kadar pati masih sangat rendah, tetapi bila terlalu tua umbi banyak berserat
kayu. Panen dikerjakan dengan membongkar tanah memakai cangkul atau sekop. Untuk tanah yang ringan dan gembur
dapat mencabutnya dengan tangan. Apabila pencabutan sulit dilakukan dengan tangan, dapat dikerjakan dengan mengguna-
kan tongkat bambu atau kayu dan seutas tali. Caranya ialah tali diikatkan atau dibeIitkan pada pangkal batang, kemudian
tongkat dimasukkan ke dalam kalungan tali tersebut. Ujung
tongkat yang satu diletakkan di atas tanah sedang ujung lainnya diangkat tinggi-tinggi sampai umbi tercabut. Apabila
akan terus diproses maka umbi dipisahkan dari batangnya dengan pisau. Tetapi bila tidak langsung diproses pada hari itu
maka lebih baik pemisahan ditangguhkan. Umbi yang telah dipisahkan dari batangnya akan cepat mengalami kerusakan.
Kerusakan yang terjadi disebut kepoyoan yaitu umbi menjadi berwarna kecoklat-coklatan atau biru. Umbi yang
telah dipisahkan dari batangnya bisa tetap baik 4-5 hari, sedang yang belum dipisahkan dapat sampai 2 minggu
belum mengalami kepoyoan.
Di unduh dari : Bukupaket.com
238
2 Kentang
Kentang sudah dapat dipanen apabila sudah tua, berumur antara 3-4 bulan, yaitu setelah daun-daun dan batangnya
menguning. Pada waktu ini kulit umbi sudah kuat, tidak mudah lecet atau mengelupas bila digosok. Selain kentang yang tua
mempunyai kulit yang kuat juga mempunyai berat jenis yang tinggi, hasilnya lebih besar dibandingkan dengan kentang yang
masih muda. Panen kentang dilakukan pada cuaca cerah, sebab bila hujan umbi yang dipanen busuk. Umbi-umbi dipanen
dengan membongkar tanah tempat tumbuh dengan cangkul atau sekop. Alat pemanen modern dapat pula dipakai. Yang
utama dalam pemungutan kentang yaitu umbi dijaga dari luka atau cacat akibat alat panen. Umbi yang telah dipanen
selanjutnya dibiarkan beberapa jam di bawah terik matahari agar tanah yang menempel menjadi kering dan mudah
dihilangkan.
Kebanyakan kentang dipejualbelikan dalam bentuk segar .
Melihat struktur sebuah umbi kentang, temyata kulit luar sangat tipis Oleh karena itu, penanganan harus hati-hati agar tidak terjadi luka. Luka yang
terjadi dapat mengakibatkan kentang menjadi busuk akibat infeksi mikrobia. Kentang yang muda lebih mudah lecet ataupun luka daripada
yang tua. Selain itu umbi terlalu muda mudah memar, keriput dan berwarna coklat dalam penyimpanan. Sebaliknya, bila terlalu tua kentang tidak
dipungut maka umbi akan terserang penyakit busuk. Oleh karena itu saat panen kentang harus diperhatikan. Kesalahan penentuan saat panen berarti
kerugian. Kebanyakan kentang sudah dapat dipanen pada umur antara. 3-4 bulan.
Di unduh dari : Bukupaket.com
239
3 Wortel
Wortel dapat dipanen setelah berumur 4-5 bulan. Tanda-tanda wortel sudah dapat dipanen ialah daun telah mulai menguning
atau setelah umbi mempunyai diameter ± 2 cm. Hal ini bergantung varietasnya. Pemungutan hasil dilakukan pagi hari
atau sore hari. Alat yang digunakan untuk memungut hasil adalah cangkul atau dengan alat modern misalnya Carrot lifter.
Yang penting dalam pemungutan wortel adalah dihindari terjadinya luka-luka pada umbi, sebab luka merupakan tempat
yang sangat mudah kena infeksi mikroba pembusuk. Umbi beserta batang dan daunnya dikumpulkan dan diikat menjadi
satu untaian. Pemotongan daun dan akar ada kalanya dilakukan di lapangan. Pengangkutan wortel dari lapangan diusahakan
dengan alat transpor yang memungkinkan pertukaran udara yang segar.
d. Pemanenan Serealia 1 Padi