85
intensif.
e Kentang Solanum tuberosum L.
1. Sifat fisis-morfologis
Kentang Solanum tuberosum L berasal dari Amerika selatan. Umbi kentang merupakan ujung-ujung stolon yang membesar umbi kentang merupakan umbi
batang yang terbentuk dari pembesaran ujung stolon. Bentuk umbi, mata tunas, warna kulit dan warna daging bervariasi menurut varietas kentang. Umbi kentang
berbentuk bulat, lonjong dan meruncing. Warnanya ada beberapa macam, ada yang putih, kuning, ungu, merah ataupun biru. Dari sekian banyak jenis kentang
yang banyak diusahakan adalah jenis kentang berwarna putih dan kuning. Kentang kuning lebih disukai daripada kentang putih karena rasanya lebih enak
dan gurih serta sedikit mengandung air, sedangkan kentang putih agak lembek dan banyak airnya. Yang dimaksud kentang kuning adalah kentang yang kulit dan
daging umbinya berwarna kuning. Kentang putih merupakan kentang yang kulit dan daging umbinya berwarna putih, sedangkan kentang merah merupakan
kentang yang kulitnya merah daging umbinya berwarna kuning.
Kentang merupakan jenis umbi yang memiliki nilai ekonomis lebih tinggi dibandingkan dengan jenis umbi lainnya. Terdapat 3 jenis kentang, yakni kentang
kuning, kentang putih dan kentang merah.
Di unduh dari : Bukupaket.com
86
Gambar 2.13. Berbagai jenis kentang Solanum tuberosum L Dari ketiga jenis kentang tersebut, jenis kentang yang paling disukai adalah kentang
kuning karena memiliki rasa yang enak, gurih, dan empuk. Kentang jenis ini yang umumnya diolah menjadi makanan ataupun kudapan.
Ada juga kentang yang berwarna hijau. Namun, sebaiknya kita menghindari mengkonsumsi kentang ini, karena kentang jenis ini dapat mengakibatkan sakit perut,
buang-buang air dan sakit kepala. Kentang hijau sebenarnya adalah kentang yang dipanen terlalu dini atau terlalu banyak mendapat sinar matahari. Warna hijau ini
berasal dari solanin, yaitu sejenis senyawa alkaloid yang bersifat racun. Oleh karena itu, hindari mengolah kentang yang masih muda dan berwarna hijau agar manfaat dan
kandungan gizi kentang dapat dimanfaatkan dengan maksimal.
2. Sifat kimia