jangka panjang, antisipasi ketika menghadapi masalah. Kuadran ini dapat meningkatkan kemampuan untuk berbuat, agar tidak selalu fokus
pada Kuadran I yang dapat membuat individu stres. Kuadran ini dapat menciptakan keseimbangan dalam hidup seseorang.
c. Kuadran III Kegiatan dalam Kuadran III adalah semua kegiatan yang
mendesak tetapi tidak penting. Kegiatan di Kuadran III ditandai dengan usaha untuk selalu menyenangkan orang lain dan menanggapi
keinginan atau ajakan orang lain sesuai dengan kesenangan orang lain tersebut. Kuadran III berisi aktivitas-aktivitas yang penting bagi orang
lain namun sebenarnya tidak penting bagi individu. d. Kuadran IV
Kegiatan dalam Kuadran IV adalah semua kegiatan yang tidak mendesak dan tidak penting. Jika individu hidup pada kuadran IV maka
sama halnya dengan membuang waktu. Orang tersebut hanya mengerjakan hal-hal yang tidak penting dan hanya melakukan hal-hal
yang menyenangkan dirinya saja.
3. Aspek-aspek dalam Manajemen Waktu
Macan 1994 mengemukakan tiga aspek dalam manajemen waktu, yakni: a. Penetapan Tujuan dan Prioritas
Bagian utama dari pengelolaan waktu adalah menetapkan tujuan dari hal-hal yang ingin dicapai atau yang akan dikerjakan sehingga
dengan menetapkan tujuan maka individu dapat lebih berfokus pada suatu tujuan yang ingin dicapai sehingga dapat mencapai target yang
diinginkannya. Untuk mencapai semua target atau tujuan, diperlukan juga penyusunan prioritas. Penyusunan prioritas sangat penting dalam
melakukan kegiatan karena dengan melakukan aktivitas berdasakan prioritas utama terlebih dahulu dapat membantu individu untuk
mencapai tujuan. b. Mekanisme Manajemen Waktu
Mekanisme manajemen waktu merupakan perilaku individu untuk mengatur jadwal, yakni melakukan planning atau perencanaan
atas kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan dengan membuat to do list dan jadwal kegiatan.
c. Pengorganisasian Tugas dan Lingkungan Kerja Aspek manajemen waktu yang lain yakni kebiasaan individu
untuk mengorganisasikan pekerjaan atau teratur dalam bekerja dan keteraturan individu yang terlihat secara fisik, misalnya dalam menata
area kerja dan meja kerja.
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Manajemen Waktu
Macan dalam Luthfiana, 2010 mengemukakan berbagai faktor yang dapat mempengaruhi kemampuan manajemen waktu seseorang, yakni:
a. Usia Hasil penelitian Macan, et al 1990 menunjukkan bahwa
semakin bertambah usia seseorang maka semakin baik pula kemampuan manajemen waktunya. Hal ini disebabkan karena proses
pendewasaan. Dalam hal ini semakin bertambahnya usia maka semakin banyak pengalaman yang dipelajari sehingga kemampuan
manajemen waktu mereka semakin baik. b. Jenis Kelamin
Macan, et al 1990 mengemukakan bahwa kemampuan manajemen waktu seorang perempuan lebih baik daripada laki-laki.
Hal ini disebabkan karena perempuan lebih banyak menggunakan waktunya untuk melakukan hal-hal yang bermanfaat bagi dirinya dan
mengesampingkan hal-hal yang tidak penting dengan kata lain ia mengetahui serta melakukan aktivitas berdasarkan prioritas utama.
Akan tetapi, laki-laki lebih banyak menghabiskan waktu untuk hal-hal yang tidak bermanfaat, misalnya bersantai-santai. Hal ini didukung
juga oleh penelitian Ogonor dan Nwadiani 2006 serta Misra 2000 yang mengatakan bahwa kemampuan manajemen waktu perempuan
lebih baik daripada laki-laki.
5. Keuntungan Manajemen Waktu