Tabel 4.17 Nilai Koefisien Korelasi Parsial
Variable r
r
2
Dalam Persentase
Kompensasi X
1
0.217 0.0470
4.70 Lingkungan Kerja X
2
0.210 0.0441 4.41
Kepemimpinan X
3
0.284 0.0806 4.06
Sumber: Lampiran 6, Data Diolah
Berdasarkan data yang didapat dilihat pada Tabel 4.10 diatas, terlihat bahwa nilai koefisien determinasi r
2
terbesar adalah untuk variabel Kompensasi X
1
sebesar 4.70, artinya secara parsial variabel Kompensasi X
1
memberikan pengaruh yang paling dominan terhadap Kepuasan Kerja Karyawan dengan nilai
prosentase hubungan sebesar 4.70. Sedangkan yang memberikan pengaruh yang terkecil terhadap Kepuasan Kerja Karyawan adalah variabel Kepemimpinan X
3
sebesar 4.06.
4.5. Pembahasan
Dari hasil linear berganda dapat diketahui bahwa variabel kompensasi X
1
Lingkungan Kerja X
2
, dan Kepemimpinan X
3
dalam Kepuasan Kerja Karyawan Y, dapat diketahui pembahasan berikut ini :
4.5.1.Variabel Kompensasi X
1
Dari nilai perolehan persamaan regresi model diketahui bahwa variabel Kompensasi X
1
menunjukkan nilai koefisien regresi positif, hal tersebut menunjukkan adanya arah positif atau hubungan searah dari variabel Kompensasi
dengan Kepuasan Kerja Karyawan. Hal ini dapat diartikan bahwa jika semakin meningkat Kompensasi maka Kepuasan Kerja Karyawan akan semakin
meningkat, begitu pula sebaliknya jika semakin menurun Kompensasi maka Kepuasan Kerja Karyawan akan semakin menurun.
Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa Kompensasi secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Kepuasan Kerja Karyawan. Hal ini diketahui dari
nilai sig. variabel Kompensasi X
1
sebesar 0.040 dengan t
hitung
sebesar 2.082. Dengan demikian dapat diketahui bahwa variabel Kompensasi mempunyai nilai
sig. lebih kecil dari tingkat signifikansi sebesar = 0,05 atau lebih besar dari t
tabel
sebesar 1.9864 maka H ditolak; yang berarti bahwa ada pengaruh secara parsial
dari variabel Kompensasi terhadap Kepuasan Kerja Karyawan.
4.5.2. Variabel Lingkungan Kerja X
2
Dari nilai perolehan persamaan regresi model diketahui bahwa variabel Lingkungan Kerja X
2
menunjukkan nilai koefisien regresi positif, hal tersebut menunjukkan adanya arah positif atau hubungan searah dari variabel Kompensasi
dengan Kepuasan Kerja Karyawan. Hal ini dapat diartikan bahwa jika semakin meningkat Lingkungan Kerja maka Kepuasan Kerja Karyawan akan semakin
meningkat, begitu pula sebaliknya jika semakin menurun Lingkungan Kerja maka Kepuasan Kerja Karyawan akan semakin menurun.
Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa lingkungan kerja secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Kepuasan Kerja Karyawan. Hal ini diketahui dari
nilai sig. variabel Lingkungan Kerja X
2
sebesar 0.047 dengan t
hitung
sebesar
2.014. Dengan demikian dapat diketahui bahwa variabel Kompensasi mempunyai nilai sig. lebih kecil dari tingkat signifikansi sebesar
= 0,05 atau lebih besar dari t
tabel
sebesar 1.9864 maka H ditolak; yang berarti bahwa ada pengaruh secara
parsial dari variabel Lingkungan Kerja terhadap Kepuasan Kerja Karyawan.
4.5.3. Variabel Kepemimpianan X
3
Dari nilai perolehan persamaan regresi model diketahui bahwa variabel Kepemimpinan X
3
menunjukkan nilai koefisien regresi positif, hal tersebut menunjukkan adanya arah positif atau hubungan searah dari variabel
Kepemimpinan dengan Kepuasan Kerja Karyawan. Hal ini dapat diartikan bahwa jika semakin meningkat Kepemimpinan maka Kepuasan Kerja Karyawan akan
semakin meningkat, begitu pula sebaliknya jika semakin menurun Kepemimpinan maka Kepuasan Kerja Karyawan akan semakin menurun.
Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa Kepemimpinan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Kepuasan Kerja Karyawan. Hal ini diketahui dari
nilai sig. variabel Kepemimpinan X
3
sebesar 0.007 dengan t
hitung
sebesar 2.782. Dengan demikian dapat diketahui bahwa variabel Kepemimpinan mempunyai
nilai sig. lebih kecil dari tingkat signifikansi sebesar = 0,05 atau lebih besar dari
t
tabel
sebesar 1.9864 maka H ditolak; yang berarti bahwa ada pengaruh secara
parsial dari variabel Kepemimpinan terhadap Kepuasan Kerja Karyawan.
4.5.4. Variabel Kepuasan Kerja Karyawan Y
Seluruh variabel independen atau variabel bebas berpengaruh atau dapat menjelaskan variasi dari variabel terikat sebesar 30.2. Hal ini dibuktikan dengan
melihat nilai koefisien determinasi R Square sebesar 0.302 dari hasil analisis regresi linier berganda, sedangkan sisanya yaitu 69.8 adalah dipengaruhi oleh
faktor-faktor lain di luar model. Angka koefisien korelasi R menunjukkan hubungan keterikatan antara variabel kompensasi X
1
Lingkungan Kerja X
2
, dan Kepemimpinan X
3
secara bersama-sama dengan Kepuasan Kerja Karyawan pada PT Kredit Plus di Surabaya Y sangat kuat karena menunjukkan angka
sebesar 0.549.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian dan pembahasan diatas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Variabel Kompensasi, Lingkungan Kerja dan Kepemimpinan secara simultan
signifikan berpengaruh terhadap terhadap Kepuasan Kerja Karyawan pada Pabrik Gula Watoetoelis Prambon-Krian adalah diterima. Keeratan hubungan
antara variabel Kompensasi, Lingkungan Kerja dan Kepemimpinan secara parsial mempunyai pengaruh terhadap Kepuasan Kerja Karyawan pada Pabrik
Gula Watoetoelis Prambon-Krian” adalah sangat kuat. 2.
Variabel Kompensasi, Lingkungan Kerja dan Kepemimpinan secara parsial signifikan berpengaruh terhadap Kepuasan Kerja Karyawan pada Pabrik Gula
Watoetoelis Prambon-Krian. Dengan demikian hipotesis dua yang berbunyi “variabel-variabel kompensasi, lingkungan kerja dan kepemimpinan secara
parsial berpengaruh signifikan terhadap Kepuasan Kerja Karyawan pada Pabrik Gula Watoetoelis Prambon-Krian adalah diterima.
3. Secara parsial variabel Kompensasi, Lingkungan Kerja dan Kepemimpinan
berpengaruh positif terhadap Kepuasan Kerja Karyawan menunjukkan bahwa semakin tingginya Kompensasi, Lingkungan Kerja dan Kepemimpinan
cenderung nantinya dapat menguntungkan bagi Pihak Pabrik Gula
98