48
e : Kelonggaran ketidak telitian karena kesalahan pengambilan sampel
yang dapat ditolerir Sehingga diketahui jumlah sample adalah:
Jumlah sampel berdasarkan golongan : Golongan I
: 83
Golongan II : 30
Golongan III : 6
Golongan IV : 1
3.3. Teknik Pengumpulan Data
Alat pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner, yaitu teknik pengumpulan data aktual dengan cara menyebarkan daftar pernyataan yang
n =
120 1 + 120 0.05
2
n = 120
1 + 0.3 n
= 120 1.3
= 92.30 ≈ 92 orang
83 X 92 = 63.63 ≈ 64 120
30 X 92 = 23 120
6 X 92 = 4.6 ≈ 5 120
1 X 92 = 0.766 ≈ 1 120
49
disusun secara sistematis dengan empat pilihan jawaban yang mudah dipahami Indriantoro dan Supomo, 2002:104.
Kuesioner yang digunakan bersifat tertutup, artinya jawaban pertanyaan sudah disediakan terlebih dahulu dan responden tidak
mendapat kesempatan memberikan jawaban lain di luar jawaban yang sudah disediakan Singarimbun dan Effendi, 2002:177. Metode pengumpulan data
adalah metode langsung, maksudnya menyebarkan kuesioner secara langsung tidak melalui pos kepada responden subyek yang memenuhi persyaratan
tertentu dan mudah dijumpai karyawan pada Pabrik Gula Watoetoelis Prambon- Krian, Bagian Instalasi.
3.3.1. Jenis Data
Jenis data pada penelitian ini adalah termasuk data kuantitatif, yaitu data hasil serangkaian observasi pengukuran yang dapat dinyatakan dalam angka-
angka. Termasuk dalam klasifikasi data kuantitatif adalah data yang berskala ukur interval dan rasio, misalnya jawaban kuesioner dengan menggunakan skala
interval dalam penelitian ini.
3.3.2. Sumber Data
Sumber data penelitian ini termasuk data primer dengan menggunakan kuesioner, dimana data penelitian berupa data subyek yang menyatakan opini,
sikap, pengalaman atau karakteristik subyek penelitian Indriantoro, 2002: 152, yaitu pengisian kuesioner yang langsung diperoleh dari karyawan pada Pabrik
Gula Watoetoelis Prambon-Krian, Bagian Instalasi.
50
3.4. Teknik Analisis dan Pengujian Hipotesis
3.4.1.Uji Instrumen Penelitian 3.4.1.1.Uji Validitas
Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur kuesioner yang digunakan dapat mengukur apa yang ingin diukur Singarimbun dan Effendi,
2002:124. Jenis validitas yang digunakan adalah validitas isi content validity. Penggunaan validitas ini oleh peneliti untuk memastikan bahwa ukuran telah
cukup memasukkan sejumlah item yang representative dalam menyusun sebuah konsep. Semakin besar skala item dalam mewakili semesta konsep yang diukur,
maka semakin besar validitas isi Kuncoro, 2003. Pengujian validitas dilakukan dengan teknik korelasi product moment dari
pearson dengan bantuan program SPSS versi 11.0. Untuk menentukan kesahihan secara statistik, angka korelasi yang diperoleh r hitung harus dibandingkan
dengan angka kritis tabel korelasi product moment r tabel pada taraf 5 pada derajat bebas n-2. Jika r hasil lebih besar dari r tabel, maka butir atau variabel
tersebut valid Santoso, 2000: 277.
3.4.1.2.Uji Reliabilitas
Reliabilitas keandalan adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan untuk mendapatkan data
penelitian, baik pada waktu sekarang maupun yang akan datang Singarimbun dan Effendi, 2002 : 140. Pengujian reliabilitas dilakukan dengan bantuan program
SPSS versi 11.0, dengan uji statistik Cronbach Alpha α. Suatu variabel
51
dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha lebih besar dari 0.6 Ghozali, 2005: 42.
3.4.2. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik atau uji persyaratan hipotesis ini menggunakan ujimultikolinearitas, uji heteroskedastisitas dan uji autokorelasi.
Asumsi klasik sependapatnya akan dapat memprediksikan adanya variable penggangu atau dapat dikatakan model tersebut memenuhi Best
Linier Unbias Estimated BLUE. Uji asumsi klasik sebagai persyaratan
hipotesis, sehingga data yang akan diuji sudah menunjukkan dapat yang valid dan reliable, karena hal inilah uji klasik perlu dilakukan. Sebelum
data dianalisis terlebih dahulu dilakukan uji multikolinearitas dan uji heterroskedastisitas untuk mendapatkan r
xy
hitung, F hitung, t hitung. 1. Uji Multikolenearitas.
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variable bebas independen.
Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variable independen, jika variabel independen saling berkorelasi, maka
variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel
independen sama dengan nol Ghozali, 2005: 91. Untuk mengetahui ada atau tidaknya multikoleneartitas
digunakan uji VIF Variance inflation Factor apabila nilai VIF 5
52
tidak terjadi multikolinearitas. Untuk mengetahui ada tidaknya multikolinearitas digunakan uji Variance Influence Faktor atau uji VIF.
Nilai VIFi berkisar antara 1
≤ VIF 10, artinya hal ini menyatakan
bahwa apabila nilai VIFi 1 atau ≥10 maka variabel Xi terdapat
multikolineritas dengan variabel bebas yang lain. 2. Uji Heterokedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan
ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut Homokedastisitas dan jika
berbeda disebut Heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang Homokedastisitas atau tidak terjadi Heterokedastisitas Ghozali,
2005: 105. Untuk mengetahui ada tidaknya heterroskedastisitas yaitu
dengan nilai korelasi masing-masing variable bebas dengan residual lebih kecil dari r tabel P0,05.
3 Uji Autokorelasi Autokorelasi menunjukkan korelasi antara data yang disusun
berdasarkan time series ataupun korelasi pada dirinya sendiri. Gejala autokorelasi mengakibatkan hasil analisis regresi tidak lagiefisien atau
varian tidak lagi maksimum. Untuk mengetahui ada atau tidaknya
53
autokorelasi, dapat dilakukan uji Dubin Watson dengan ketentuan sebagai berikut:
Dw 1,10 = ada autokorelasi
1,10 dws 1,54 = tanpa kesimpulan
1,55 dws 2,46 = tidak ada autokorelasi
2,46 Dw 2,90 = tidak ada kesimpulan
Dw 2,90 = ada autokorelasi
Dari rumus tersebut diatas diguakan perhitungan program statistik SPSS 12.0.
4. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi,
data terdistribusi secara normal atau tidak. Salah satu cara melakukan uji normalitas adalah dengan Kolmogorov-Smirnov Test. Tingkat
kesalahan α yang ditetapkan adalah sebesar 0,05 α = 5. Penarikan kesimpulan dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut Ghozali,
2006 : 1.
Jika nilai signifikansi 0,05, maka data terdistribusi secara normal.
2. Jika nilai signifikansi 0,05, maka data tidak terdistribusi
secara normal.
54
3.4.3. Analisis Regresi Linier Berganda
Dalam hal ini penulis mengemukakan variabel bebas lebih dari satu, maka dari itu untuk mengetahui bagaimana variabel bebas X
1
, X
2
, dan X
3
dengan variabel terikat Y Sugiyono, 2003:211, persamaan regresi tersebut adalah:
Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ b
3
X
3
+ e
Dimana: Y
= Kepuasan Kerja Karyawan X
1
= Kompensasi X
2
= Lingkungan Kerja X
3
= Kepemimpinan b
= bilangan konstan b
1
, ..., b
3
= koefisien regresi e
i
= Standar error atau kesalahan yang dapat ditoleransi 5 = 0.05.
a. Koefisien Korelasi r