Musim Kemarau di Indonesia Flora dan Fauna di Landas Kontinen Asia Dangkalan Sunda

11

Bab I Kondisi Fisik Wilayah Indonesia

Seperti yang sudah kamu ketahui dari pembahasan sebelumnya, Indonesia merupakan wilayah iklim tropik dan memiliki dua musim, yaitu musim hujan dan musim kemarau.

1. Musim Kemarau di Indonesia

Berlangsungnya musim kemarau di Indonesia bersamaan dengan bertiupnya angin musim timur dan terjadi antara bulan Maret-September. Namun pada bulan Maret dan September, gerakan angin belum menentu sehingga pada bulan tersebut dapat terjadi turun hujan. Secara umum, jika iklimnya berjalan normal, musim kemarau di Indonesia kebanyakan berlangsung antara bulan April sampai bulan September. Pada saat itu, kelembapan udara sangat rendah sehingga terjadi kekeringan di beberapa daerah Indonesia.

2. Musim Hujan di Indonesia

Berlangsungnya musim hujan di Indonesia bersamaan dengan bertiupnya angin musim barat dan terjadi antara bulan September dan bulan Maret. Namun pada bulan itu, gerakan angin belum menentu sehingga kemungkinan bulan tersebut curah hujannya belum menentu. Secara umum jika iklimnya berjalan normal, musim hujan di Indonesia kebanyakan berlangsung antara bulan Oktober sampai bulan Febuari. Di beberapa wilayah sering kali hujannya sedemikian lebat hingga terjadi banjir. Pada zaman glasial, yaitu suatu zaman ketika air permukaan didominasi dalam bentuk es yang beku dan terakumulasi di sekitar kutub, volume air laut masih sedikit sehingga permukaan darat lebih luas. Pada saat itu, landas kontinental lempeng Asia masih dalam bentuk daratan yang bersatu dan tidak terpisahkan oleh laut sehingga fauna yang ada di wilayah Asia dapat bermigrasi, baik yang melalui perjalanan darat maupun terbawa angin atau sungai. Begitu pula yang terjadi di landas kontinental lempeng Australia. Setelah zaman glasial berakhir, es di kutub mencair dan volume air laut bertambah sehingga dataran rendah di pesisir banyak yang tergenang dan berubah seperti sekarang ini. Oleh karena itu, ada kesamaan fauna antara Pulau Sumatra, Jawa, dan Kalimantan serta pulau-pulau kecil yang ada di sekitarnya karena wilayah tersebut tadinya terhampar dalam satu daratan yang tidak terpisah oleh laut.

D. PERUBAHAN MUSIM DI INDONESIA

E. PERSEBARAN FLORA DAN FAUNA DI INDONESIA

Di unduh dari : Bukupaket.com 12 Ilmu Pengetahuan Sosial untuk Sekolah Menengah PertamaMadrasah Tsanawiyah Kelas VIII Berdasarkan wilayah flora dan fauna, Indonesia terbagi menjadi tiga yaitu sebagai berikut. 1 Indonesia bagian barat, meliputi Pulau Sumatra, Pulau Jawa, Pulau Kalimantan, dan pulau-pulau kecil yang ada di sekitarnya. 2 Indonesia bagian tengah, meliputi Pulau Sulawesi, Kepulauan Maluku, dan Kepulauan Nusa Tenggara; 3 Indonesia bagian timur, meliputi wilayah Papua dan pulau-pulau lain di sekitarnya. Wilayah fauna Indonesia bagian barat dengan fauna bagian tengah dibatasi oleh garis Wallace , sedangkan wilayah fauna Indonesia bagian tengah dengan wilayah Indonesia bagian timur dibatasi oleh garis Weber. Penyebaran flora dan fauna di Indonesia dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor tersebut di antaranya: 1 keadaan iklim; 2 keadaan tanah; 3 pengaruh makhluk hidup atau biotik. Gambar 1.4 Peta batas flora-fauna Indonesia Sumber: Flora-Fauna Nusantara.1995

1. Flora dan Fauna di Landas Kontinen Asia Dangkalan Sunda

Jenis fauna yang ada di wilayah Indonesia bagian barat di antaranya sebagai berikut. Di unduh dari : Bukupaket.com 13

Bab I Kondisi Fisik Wilayah Indonesia

a Jenis mamalia yang terdiri atas gajah, badak bercula satu, tapir, rusa, banteng, kerbau, monyet, orang utan, macan, tikus, bajing, kijang, landak, dan babi hutan. b Jenis reptil yang terdiri atas buaya, kura-kura, kadal, biawak, ular, bunglon, dan trenggiling. c Jenis burung terdiri atas burung hantu, elang, jalak, merak, kutilang, dan berbagai macam unggas. d Berbagai jenis serangga. e Berbagai macam ikan tawar, yaitu sejenis lumba-lumba dari Sungai Mahakam. Flora dan fauna yang ada di wilayah Indonesia bagian barat Dangkalan Sunda dapat dibedakan menjadi sebagai berikut.

a. Flora dan Fauna di Pulau Sumatra dan Sekitarnya

Flora khas Sumatra yang masih terpelihara dengan baik di antaranya terdapat di Taman Nasional Gunung Leuser. Taman Nasional Gunung Leuser terdapat di wilayah Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam NAD. Kekhasan flora pada beberapa daerah ada yang dijadikan maskot atau identitas daerah, seperti cempaka kuning dijadikan maskot Nanggroe Aceh Darussalam. Adapun fauna yang dijadikan maskotnya adalah burung murai kuning atau murai emas. Oleh karena itu, maskot Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam sering disebut burung cempaka kuning. Bunga kenanga dijadikan maskot masyarakat Sumatra Utara. Bunga ini digunakan untuk upacara adat terutama pada upacara pemakaman dan ziarah kubur. Burung beo merupakan burung khas Pulau Nias. Adapun pohon andalas dijadikan maskot Sumatra Barat. Fauna kawasan Sumatra Barat terdapat berbagai jenis hewan liar, seperti gajah, harimau, rusa, dan kera. Jenis flora yang ada di Taman Nasional Gunung Leuser juga tersebar di Bengkulu, seperti meranti, damar, kayu manis, dan suweg raksasa yang dijadikan maskot pemerintah Bengkulu, sedangkan faunanya beruang madu. Di Provinsi Riau, banyak dijumpai meranti, kemenyan, kamper, merawang, rotan, dan damar. Provinsi Riau mempunyai tanaman langka, yaitu nibung. Tanaman ini digunakan untuk pipa air bagi lantai rumah panggung, dan bahan jembatan. Selain pohon nibung, burung serindit juga dijadikan maskot Provinsi Riau. Adapun di Provinsi Jambi, flora terkenal di antaranya pohon pinang yang merupakan tanaman hias. Faunanya yang terkenal adalah harimau sumatra. Flora khas Provinsi Sumatra Selatan adalah tanaman buah duku. Faunanya yang terkenal adalah gajah, badak, harimau, tapir, siamang, beruang, buaya, dan ikan duyung. Di Provinsi Lampung, flora khas yang terkenal adalah jenis bunga yang mempunyai kebiasaan mekar di waktu sore, yaitu bunga ashar. Fauna yang banyak ditemukan adalah gajah, badak sumatra, harimau, kera, babi, badak, kijang, dan musang. Di unduh dari : Bukupaket.com