Proklamasi Kemerdekaan Indonesia Usaha Persiapan Kemerdekaan

148 Ilmu Pengetahuan Sosial untuk Sekolah Menengah PertamaMadrasah Tsanawiyah Kelas VIII adalah para anggota PPKI dan para pemimpin pemuda. Dipilihnya rumah Laksamana Meida dimaksudkan agar tidak mengundang kecurigaan Jepang. Pada malam itu juga, dari rumah Laksamana Meida, Soekarno-Hatta menemui Somubuco Kepala Pemerintahan Umum Mayor Jenderal Nishimura untuk menjajaki sikapnya mengenai pelaksanaan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Namun, jawabannya sangat mengagetkan Soekarno- Hatta. Oleh karena Jepang telah menyerah kepada Sekutu, Jepang harus mempertahankan status quo. Ini berarti Jepang tidak dapat mengizinkan dilaksanakannya kemerdekaan Indonesia. Namun demikian, hal tersebut telah meyakinkan Jepang. Akhirnya mereka kembali ke rumah Laksamana Meida. Di rumah Laksamana Meida telah hadir banyak pemuda dan sebagian anggota PPKI. Mereka akhirnya sepakat untuk merumuskan teks proklamasi. Perumus teks tersebut adalah Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, dan Mr. Achmad Soebardjo. Perumusan itu disaksikan oleh Sayuti Melik, Sukarni, dan B.M. Diah. Setelah selesai dirumuskan, konsep proklamasi yang ditulis tangan Ir. Soekarno dibacakan di hadapan pemimpin-pemimpin Indonesia yang menunggu di ruang depan. Mereka menyetujui isinya, tetapi memperdebatkan siapa yang akan menandatanganinya. Akan tetapi, atas usul dari Sukarni, Soekarno-Hatta diminta untuk menandatangani teks tersebut atas nama bangsa Indonesia. Usul itu diterima oleh segenap hadirin. Kemudian naskah diketik oleh Sayuti Melik dengan beberapa perubahan yang disetujui oleh hadirin. Naskah yang diketik itu kemudian ditandatangani oleh Soekarno-Hatta. Naskah inilah yang dinamakan naskah proklamasi yang otentik. Pada malam itu juga disepakati bahwa naskah proklamasi akan dibacakan di tempat kediaman Ir. Soekarno di Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56 Jakarta pada pukul 10.00 pagi.

3. Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

Sejak pagi hari 17 Agustus 1945 di kediaman Ir. Soekarno, yaitu Jalan Pegangsaan Timur No. 56 diadakan persiapan-persiapan untuk menyambut Proklamasi Kemerekaan Indonesia. Sekitar 1.000 orang hadir untuk ikut menyaksikan peristiwa penting tersebut. Pukul 10.00 kurang lima menit, Mohammad Hatta hadir dan langsung memasuki rumah untuk menemui Ir. Soekarno. Pukul 10.00 tepat acara dimulai, Soekarno tampil ke muka mengucapkan beberapa kalimat pengantar. Kemudian, ia membaca dengan khidmat naskah proklamasi yang sudah ditandatangani oleh Soekarno-Hatta. Di unduh dari : Bukupaket.com 149

Bab VIII Usaha Persiapan Kemerdekaan

Berikut ini adalah pidato Ir. Soekarno. “Saudara-saudara sekalian Saya telah diminta hadir di sini untuk menyaksikan suatu peristiwa mahapenting dalam sejarah kita. Berpuluh-puluh tahun kita bangsa Indonesia telah berjuang untu kemerdekaan tanah air kita, bahkan telah beratus- ratus tahun. Gelombang aksi kita untuk mencapai kemerdekaan kita itu ada naik ada turunnya, tetapi jiwa kita menuju ke arah cita-cita kita. Juga di dalam zaman Jepang usaha kita untuk mencapai kemerdekaan nasional tidak berhenti. Di dalam zaman Jepang ini tampaknya saja kita menyandarkan diri kepada mereka. Akan tetapi, pada hakikatnya kita tetap menyusun tenaga kita sendiri dan kita percaya kepada kekuatan sendiri. Sekarang tibalah saatnya kita benar-benar mengambil nasib bangsa dan nasib tanah air kita di dalam tangan kita sendiri, akan berdiri dengan kuatnya. Maka kami, tadi malam telah mengadakan musyawarah dengan pemuka-pemuka rakyat Indonesia dari seluruh Indonesia. Permusyawaratan itu seia sekata berpendapat, bahwa sekaranglah datang saatnya untuk menyatakan kemerdekaan kita. Dengan ini kami menyatakan kebulatan tekad itu, dengarlah proklamasi kami. Gambar 8.1 Isi teks proklamasi Sumber: www.wikipedia.com Di unduh dari : Bukupaket.com