Wilayah Iklim Subtropik Utara dan Selatan Wilayah Iklim Sedang Utara dan Selatan Wilayah Iklim Dingin

7

Bab I Kondisi Fisik Wilayah Indonesia

2. Wilayah Iklim Subtropik Utara dan Selatan

Wilayah beriklim subtropik utara dan selatan terletak di garis lintang 23 o 30 ’ LU – 40 o LU dan 23 o 30 ’ LS – 40 o LS. Temperatur udara di wilayah musim subtropik tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin. Wilayah ini sebagai tempat turunnya angin antipasat yang kering dan panas. Selain itu, wilayah ini mempunyai tekanan udara maksimum.Wilayah subtropik mengenal empat macam musim, yaitu musim panas summer, semi spring, dingin winter, dan gugur autumn.

3. Wilayah Iklim Sedang Utara dan Selatan

Wilayah iklim ini terletak di antara 40 o LU – 66 o 30 ’ LU dan 40 o LS – 66 o 30 ’ LS. Wilayah iklim ini dipengaruhi oleh iklim laut serta dipengaruhi oleh sifat keringnya udara yang bertiup di atas garis atau continental. Wilayah ini mempunyai empat musim, yaitu musim panas summer, musim semi spring, musim dingin winter, dan musim gugur autumn. Keadaan wilayah iklim sedang di wilayah Eropa, cuaca atau udaranya lembap, langit berawan, dan curah hujan tinggi. Wilayah-wilayah yang beriklim continental besifat panas, kering, dan jarang turun hujan. Pada musim panas udaranya panas, dan pada musim dingin temperaturnya rendah. Wilayah yang iklimnya sedang meliputi Amerika Utara dan Amerika Timur, ujung Amerika Selatan, Eropa Timur, ujung Afrika Selatan, Kanada Tengah, dan Australia Selatan.

4. Wilayah Iklim Dingin

Wilayah iklim dingin terletak di daerah Kutub Utara dan Kutub Selatan, tepatnya pada garis lintang 66 o 30 ’ LU – 90 o LU dan 66 o 30 ’ LS – 90 o LS. Wilayah ini setiap tahun selama 8 – 11 bulan rata-rata suhu udara di bawah 0 o . Wilayah iklim dingin dibagi dua, yaitu sebagai berikut. 1 Wilayah iklim tundra di sekitar Laut Arktik, pesisir Amerika Utara, Kanada Utara, dan Siberia Utara. 2 Wilayah iklim dingin diwarnai corak musim dingin sangat panjang sehingga hampir semua daratan tertutup salju putih dan es tebal. Pembagian iklim di atas sudah memberikan gambaran kepadamu tentang macam- macam iklim yang ada di bumi. Untuk memperkaya pengetahuanmu, berikut akan diuraikan tentang pembagian iklim menurut beberapa ahli klimatologi.

a. Wladimir Koppen

Wladimir Koppen adalah seorang ahli klimatologi dari Austria. Ia membagi iklim atas dasar rata-rata suhu udara dan curah hujan bulanan dan tahunan. Koppen berpendapat bahwa suatu iklim termasuk basah atau kering ditentukan oleh indeks hujan. Klasifikasi iklim menurut Koppen dapat diperinci sebagai berikut. Di unduh dari : Bukupaket.com 8 Ilmu Pengetahuan Sosial untuk Sekolah Menengah PertamaMadrasah Tsanawiyah Kelas VIII 1 Iklim A tropis, yaitu daerah bersuhu 18 o C untuk bulan terdingin. 2 Iklim B tundra dan kutub, yaitu daerah bersuhu 10 o C untuk bulan terpanas. 3 Iklim C dan D sedang, iklim C menempati pinggiran benua yang dipengaruhi iklim laut sehingga disebut iklim sedang hangat. Iklim D menempati pedalaman benua sehingga dinamakan iklim salju atau boreal. Adapun batas antara iklm C dan D pada daerah bersuhu 3 o C untuk bulan terdingin. Berdasarkan klasifikasi iklim di atas, Indonesia termasuk iklim A tropis. Menurut Koppen, iklim A dapat dikelompokkan menjadi beberapa daerah sebagai berikut. 1 Iklim hujan tropis meliputi beberapa daerah yang bercurah hujan tinggi. Daerah yang bercurah hujan tinggi terdapat di Pulau Sumatra, Kalimantan, dan Papua. 2 Iklim sabana meliputi daerah Nusa Tenggara Timur dan sekitarnya. 3 Iklim laut basah meliputi hampir seluruh kepulauan Indonesia terutama Sumatra, Kalimantan, dan Papua. 4 Iklim salju abadi terdapat di puncak Pegunungan Jaya Wijaya.

b. Schmidt-Ferguson

Schmidt-Ferguson membagi kriteria iklimnya sebagai berikut. 1 Bulan basah, artinya suatu daerah yang dalam satu tahun curah hujannya lebih dari 100 mmbulan. 2 Bulan lembap, artinya suatu daerah yang dalam satu tahun curah hujannya 60 sampai dengan 100mmbulan. 3 Bulan kering, artinya suatu daerah yang dalam satu tahun memiliki curah hujan kurang dari 60mmbulan. Untuk menentukan iklim, dapat dihitung menggunakan rumus sebagai berikut: Rata-rata bulan kering Rata-rata bulan basah Q = × 100

c. Oldeman

Oldeman membagi kriteria iklim dengan pedoman jumlah bulan basah secara berurutan sebagai berikut. 1 Bulan basah, artinya suatu daerah dalam satu tahun memiliki curah hujan lebih dari 200mmbulan. 2 Bulan lembap, artinya suatu daerah dalam satu tahun memiliki curah hujan antara 100 sampai dengan 200mmbulan. Di unduh dari : Bukupaket.com 9

Bab I Kondisi Fisik Wilayah Indonesia