TAFSIR AYAT-AYAT EKONOMI AL-QUR’AN yang menakjubkan. Namun bila kita memandangnya dalam waktu

40 TAFSIR AYAT-AYAT EKONOMI AL-QUR’AN yang menakjubkan. Namun bila kita memandangnya dalam waktu

  yang lama seolah-olah hal itu biasa saja. 7

  Inilah langit dan bumi, alangkah luas dan longgarnya. Awan dan angkasa yang keluasannya tak terduga. Silih bergantinya malam dengan siang, gelap dengan terang. Saat fajar menyingsing dan ketika sang matahari terbenam. Ini semua pasti menggetarkan jiwa dan perasaan, membangkitkan kekaguman, sebab ini semua memang ajaib. Kapal- kapal berlayar di samudra luas mengangkut kebutuhan-kebutuhan kita bersama, seperti sabut terombang-ambing di gelombang yang bergulung- gulung. Kapal-kapal yang berserakan di samudera dan disekelilingnya gelombang-gelombang setinggi gunung. Itu semuanya tidak ada apa-apanya kecuali karena kekuasaan Allah, dan pemeliharaan dari Allah yang merupakan aturan alam dari-Nya. 8

  Masih menurut Quthub, juga apa yang dicurahkan Allah dari angkasa berupa air yang dapat menyuburkan bumi yang kering dan tandus, serta menyebarkan di bumi ini berbagai binatang yang merayap dan melata, meniupkan angin, mengarak awan yang bergerak dan bergantung antara bumi dan langit. Ini semua adalah pemandangan yang apabila dilihat dengan mata kepala yang terbuka, pasti akan menggetarkan hati dan jiwa yang mau tidak mau akan menyadari akan kebesaran Allah SWT. Itulah kehidupan yang ditimbulkan oleh tanah ketika menghisap air, kehidupan yang tak dapat diketahui cara pertumbuhannya, yang sangat aneh dan halus pada mulanya, lalu akhirnya jelas, terang dan nyata. Dari semula yang melata lembut berubah menjadi bergerak sigap dan tangkas, dari mana itu semua asalnya ? 9

  Demikian pula halnya kekayaan lautan yang disiapkan Allah

  7 Sayyid Quthub,Fi Zhilal Al-Qur’an, Juz II, cet. 36, Dar-Al-Syuruq, 20071428

  H, hal 148-162. Kitab ini telah diterjemahkan ke dalama Bahasa Indonesia oleh Gema Insani Pers dan terbit pada tahun 2000 dengan judul, Tafsir Fi Zhilal Qur’an: Di bawah Naungan Al-Qur’an.

  8 Ibid., 9 Ibid.,

  TAFSIR AYAT-AYAT EKONOMI AL-QUR’AN

  untuk manusia. 10 Di dalam Al-Qur’an surah Al-Nahal :14, Allah SWT

  berfirman:

  ZπuŠù=Ïm çμ÷ΨÏΒ (θã_Ì÷‚tGó¡nuρ wƒÌsÛ Vϑóss9 çμ÷ΖÏΒ (θè=à2ù'tGÏ9 tóst7ø9 t¤‚y™ ”Ï©! uθèδuρ öΝà6¯=yès9uρ ⎯ÏÎôÒsù ∅ÏΒ (θäótFö7tFÏ9uρ ÏμŠÏù tÅzuθtΒ šù=àø9 ”ts?uρ yγtΡθÝ¡t6ù=s? ∩⊇⊆∪ šχρãä3ô±s?

  14. Dan Dia-lah, Allah yang menundukkan lautan (untukmu), agar kamu dapat memakan daripadanya daging yang segar (ikan), dan kamu mengeluarkan dari lautan itu perhiasan yang kamu pakai; dan kamu melihat bahtera berlayar padanya, dan supaya kamu mencari (keuntungan) dari karunia-Nya, dan supaya kamu bersyukur.

  Kata sakhhara yang disebut Alquran di banyak tempat mengandung arti merendahkan, menundukkan. Kata sakhr atau pecahannya di dalam Alquran terulang sebanyak 42 kali. Penggunaan kata sakhr atau pecahannya di dalam Alquran dibagi dua bagian, yaitu dengan mengacu kepada makna dasarnya, merendahkan dan menundukkan. Jika diterjemahkan dengan merendahkan, kata ini mengacu pada larangan saling mengolok-olok, menghina dan merendahkan (QS Al-Hujarat:4911, Al-‘An’am6:10, Al-Anbiya21:41 dll). Dalam konteks penciptaan langit dan bumi dengan segala isinya kata ini lebih tepat diartikan dengan menundukkan. Contohnya telah disebut pada ayat di atas. Beranjak dari ayat-ayat yang menggunakan kata sakhr dalam makna yang kedua, dapat dilihat bagaimana fenomena-fenomena alam itu tunduk pada ketentuan-ketentuan yang berlaku baginya sebagai ketentuan dari Allah. Hal ini menunjukkan bahwa semua fenomena alam itu mempunyai hukum-hukum tersendiri yang tidak

  10 Menurut penelitian Ahmad Yusam Thobroni kata bahr dalam bentuk isim mufrad disebut sebanyak 33 kali dalam 21 surat di antaranya QS Al-

  Baqarah2:87 dan 164, QS Al-Ma’idah5:112, QS Al-An’am6:55 dan lain- lain. Lebih luas tela’ah laut dapat dilihat pada Ahmad Yusam Thobroni, Fikih Kelautan: Perspektif Al-Qur’an tentang Pengelolaan Potensi Laut, Jakarta: Dian Rakyat, 2011.