TAFSIR AYAT-AYAT EKONOMI AL-QUR’AN mungkin disalahinya. Jika demikian, tampaknya inilah yang kemudian

42 TAFSIR AYAT-AYAT EKONOMI AL-QUR’AN mungkin disalahinya. Jika demikian, tampaknya inilah yang kemudian

  disebut dengan hukum alam (natural law). Di dalam Islam dikenal dengan istilah sunnatullah. 11

  Di dalam tafsir Kementerian Agama dijelaskan bahwa, Allah SWt menyebutkan nikmat-nikmat yang terdapat di lautan yang diberikan kepada hambanya. Dijelaskan bahwa Dia yang telah mengendalikan lautan untuk manusia. Maksudnya ialah mengendalikan segala macam nikmatnya yang terdapat dilautan agar manusia dapat memperoleh makanan dari lautan itu berupa daging yang segar, yaitu segala macam jenis ikan yang diperoleh manusia dengan jalan menangkapnya. Penyerupaan ikan dengan daging yang segar agar dipahami bahwa yang boleh dimakan dari segala jenis ikan yang terdapat di dalam lautan itu ialah yang ditangkap dalam keadaan segar, meskipun binatang itu mati tanpa disembelih. Akan tetapi apabila segala jenis ikan yang diperoleh itu dalam keadaan tidak segar, mati, apa lagi membusuk, maka tidak boleh dimakan karena dikhawatirkan membahayakan kesehatan. Yang dimaksud dengan binatang yang mati dilautan ialah binatang yang mati dengan sendirinya atau karena sebab-sebab yang lain sehingga mengambang di permukaan air, bukan yang mati karena ditangkap oleh manusia.

  Di samping nikmat ikan yang telah disiapkan Allah di lautan, terdapat nikmat lain yang disebut dengan hilyatan atau perhiasan. Disamping itu, Allah juga telah menundukkan laut sehingga ia bisa dijadikan sarana lalu lintas pelayaran, baik oleh kapal layar ataupun kapal mesin. Melalui laut, manusia dapat mengunjungi berbagai tempat, negara, apakah untuk berdagang mencari karunia Allah atau hanya sekedar untuk berekreasi. Melihat-lihat tanda kebesaran Allah SWT.

  Agaknya yang menarik adalah, di penutup ayat, Allah SWT menyebut kalimat, la’allakum tasykurun (mudah-mudahan kamu bersyukur). Kembali Allah mengingatkan bahwa apa yang diberikannya sesungguhnya adalah cermin dari kasih sayangnya (rahman-rahimnya)

  11 Zubair Ahmad, “Sakhr” dalam, Ensiklopedi Al-Qur’an: Kajian Kosa Kata, M. Quraish Shihab (ed), Vol.3, (Jakarta: Lentera Hati, 2007 h. 867-868

  TAFSIR AYAT-AYAT EKONOMI AL-QUR’AN

  kepada manusia. Tentu idealnya, nikmat yang tak terhingga itu diberikan Allah agar manusia dapat menjalankan tugasnya sebagai khalifah fi al-ard dengan sukses. Dengan kata lain, apa yang diberikan Allah adalah fasilitas yang harusnya digunakan untuk mendukung tugasnya memakmurkan bumi ini. Karena itulah, sejatinya manusia harus tetap bersyukur kepada Allah SWT. Tanpa nikmat dan rahmatnya, niscaya manusia tidak akan dapat berbuat apapun di muka bumi ini.

  Di dalam penelitiannya, setelah mengkaji ayat-ayat yang berbicara tentang laut, Ahmad Yusam Thobroni menyatakan:

  ...laut dan berbagai potensinya pada hakikatnya merupakan anugerah Allah Swt yang diperuntukkan bagi manusia. penganugerahan ini memberikan konsekuensi logis bagi manusia, sebagai khalifah Allah di muka bumi, memiliki hak pengelolaan dengan melakukan eksplorasi terhadap laut guna mengambil manfaat darinya, di samping memiliki tanggungjawab (kewajiban) untuk melakukan upaya konservassinya guna menjaga keseimbangan ekologis. Upaya pelestarian tersebut tidak saja dapat memelihara kelangsungan ekologi lingkungan laut, tetapi juga kelangsungan kehidupan manusia itu sendiri dalam jangka panjang, khususnya generasi mendatang yang juga memiliki hak terhadap anugerah ini. Oleh karena itu, untuk keperluan eksplorasi tersebut diperlukan metode eksplorasi yang tepat, seimbang dan proporsional untuk menghindari terjadinya kerusakan laut beserta isinya. Dengan demikian manusia hendaknya tidak hanya melihat laut sebagai obyek –untuk pengkayaan diri bagi satu generasi saja, tanpa memerdulikan kebutuhan generasi mendatang- tetapi harus memandangnya sebagai anugerah Tuhan yang harus dijaga kelestariannya. 12

  Ada satu hal yang menarik mencemati ayat-ayat yang menjelaskan keesaan Allah di alam raya dan fungsi rabbnya dalam menyiapkan segala fasilitas buat khalifahnya. Allah Swt sebagaimana telah disebut di muka, tidak hanya menciptakan langit dan bumi dengan segala isinya buat manusia. tetapi lebih dari itu, Allah menundukkannya untuk kepentingan manusia. Firman Allah QS Al-Jastiah: 13 berikut ini menarik untuk direnungkan:

  12 Ibid., h. 225