TAFSIR AYAT-AYAT EKONOMI AL-QUR’AN sarana yang memudahkan kehidupannya juga bisa dimilikinya dan

86 TAFSIR AYAT-AYAT EKONOMI AL-QUR’AN sarana yang memudahkan kehidupannya juga bisa dimilikinya dan

  itu diperoleh dengan cara yang baik pula. Tidak kalah pentingnya adalah relasi sosialnya. Human falah adalah mereka yang kehidupannya dipenuhi dengan cinta kasih terhadap sesama. Persaudaraan yang sejati. Keinginan untuk saling memberi dan membahagiakan.

  Sedangkan pada level makro, human falah harus dapat membangun lingkungan hidup yang nyaman, aman, dan tentu saja bersih dari penyakit-penyakit sosial. Bahkan dalam konteks yang lebih luas lagi, negara itu sendiri mampu menjalankan fungsinya dalam membangun kesejahteraan rakyatnya. Negara yang memiliki ekonomi yang kuat, militer yang juga kuat dan sumber daya dari generasi ke generasi yang tetap unggul.

  Sesungguhnya apa yang diuraikan Khan di atas dalam konteks falah, adalah tidak lain dari semangat yang dikandung Alquran. Dalam bahasa lain, Alquran juga menggunakan istilah kehidupan yang baik (hayatan tayyibatan) sebagai lawan dari kehidupan yang sempit

  (ma’isyatan dhanka). 17 Di dalam Alquran QS Al-Nahal ayat 97, Allah

  berfirman:

  ( Zπt6ÍhŠsÛ Zο4θu‹ym …çμ¨ΖtÍ‹ósãΖn=sù Ö⎯ÏΒ÷σãΒ uθèδuρ 4©s\Ρé ÷ρr Ÿ2sŒ ⎯ÏiΒ [sÎ=≈|¹ Ÿ≅Ïϑtã ô⎯tΒ ∩®∠∪ tβθè=yϑ÷ètƒ (θçΡŸ2 tΒ Ç⎯|¡ômr'Î Νèδtô_r óΟßγ¨ΨtƒÌ“ôfuΖs9uρ

  97. Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, Maka Sesungguhnya akan kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan Sesungguhnya akan kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang Telah mereka kerjakan.

  Ibn Kasir dalam menafsirkan ayat di atas mengatakan, bahwa Allah telah menjanjikan kepada hambanya bahwa siapa saja yang melaksanakan amal sesuai dengan apa yang diperintahkan Allah di dalam kitabnya dan sesuai pula dengan contoh yang diberikan Rasulullah, maka ia akan diberi balasan berupa kehidupan yang baik di dunia

  17 Lihat penjelasan Hendri B Anto, Pengantar Ekonomika...h. 9

  TAFSIR AYAT-AYAT EKONOMI AL-QUR’AN

  dan mendapatkan balasan amal yang baik di akhirat. Di dalam tafsir tersebut, Ibn Kasir juga mengutip tafsiran yang diberikan para sahabat. Ada yang menyebut hayatan tayyibatan adalah wujuhun al-rahat min ayyi jihatin kanat. Ibn Abbas menyebutnya dengan rizki yang halal lagi baik. Ali Ibn Abi Thalib menafsirkannya dengan al-qana’ah (sikap qana’ah). Ada juga yang memahminya dengan sa’adat (kebahagiaan). 18

  Abdullah Yusuf Ali menuliskan bahwa kehidupan yang baik di dalam ayat tersebut dalam makna sikap dan tingkah laku yang baik. Menurutnya, keimanan yang sungguh-sungguh berarti sikap dan tingkah laku yang baik. Sebaliknya daripada gelisah dan bersedih hati, kita harus tenang dan merasa puas. Sebaliknya dari merasa terpukul setiap kita mendapat musibah, kita harus menerimanya dengan tenang dan dengan hati yang bersih. Dalam hidup ini pun transformasi itupun sudah terlihat, tetapi “balasannya” dalam arti hari akhirat akan berada jauh dari yang dapat kita bayangkan. 19

  Yang jelas apapun tafsiran dari hayatan tayyibatan, yang kesemuanya baik, itu adalah kumpulan dari unsur-unsur falah. Falah bukan saja berkenaan dengan kecukupan hal-hal yang material tetapi juga menyangkut hal yang bersifat spiritual.

  Adapun kehidupan yang sempit disebut Allah di dalam Surat Thaha ayat 124-126

  4‘yϑôãr Ïπyϑ≈uŠÉ)ø9 uΘöθtƒ …çνãà±øtwΥuρ Z3Ψ|Ê Zπt±ŠÏètΒ …ãs! ¨βÎsù “Ìò2ÏŒ ⎯tã uÚtôãr ô⎯tΒuρ y7÷Gs?r y7Ï9≡x‹x. tΑs ∩⊇⊄∈∪ ZÅÁt àMΖä. ô‰suρ 4‘yϑôãr û©Í_s?÷|³ym zΟÏ9 Éb>u‘ tΑs ∩⊇⊄⊆∪

  ∩⊇⊄∉∪ 4©|¤Ψè? tΠöθu‹ø9 y7Ï9≡x‹x.uρ ( pκtJŠÅ¡uΖsù uΖçF≈tƒu™

  124. Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, Maka Sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta”.

  18 Ibn Kasir, Tafsir Al-Qur’an, Juz II, ...h. 155 19 Abdullah Yusuf Ali, Qur’an, Terjemahan dan Tafsirnya terj. Ali Audah,

  Vol I, Juz I sd XV, Jakarta, Pustaka Firdaus, 1993, h. 683