Standar Mutu Bahan atau Produk Uraian Proses Produksi

Tabel 2.1. Syarat Mutu Gelas Plastik untuk Air Minum dalam Kemasan Lanjutan No Jenis Uji Satuan Persyaratan 2 Bau dan Rasa - Tidak boleh menyebabkan perubahan terhadap bau dan rasa pada air minum 3 Kompresi top Load kgf min 4,5 4 Jatuh drop test - Tidak boleh ada bocor, pecah maupun retak 5 Identifikasi PP, PE dan PET PVC 6 Residu VCM ppm - maks 1 7 Global Migrasi ppm maks 30 maks 30 8 Total logam berat ppm maks 1 maks 1 9 Reduksi KMnO4 ppm maks 1 maks 10 Benda asing yang dimaksud adalah segala sesuatu yang tidak patut ada pada gelas yang dapat mempengaruhi mutu produk Sumber : Standar Nasional Indonesia SNI Gelas plastik untuk air minum dalam kemasan ini merupakan revisi dari SNI 12-4259-1996

2.6 Bahan yang Digunakan

2.6.1 Bahan Baku

Bahan baku adalah bahan utama yang digunakan dalam pembuatan produk yang sudah distandarisasikan. PT Guna Kemas Indah mengimpor bahan baku dari luar negeri yaitu Malaysia dan Thailand. Bahan baku kemasan produk yang digunakan di PT Guna Kemas Indah yaitu sebagai berikut: 1. Titro Propylenna 6531 merupakan biji plastik untuk bahan baku plastik cup bening. Titro Propylenna S98 untuk bahan baku plastik gelas putih untuk printing dapat dilihat pada Gambar 2.1. Gambar 2.1 Bahan Baku Biji Plastik Polyprophylene 2. Titanlene untuk bahan baku pada pembuatan cup dapat dilihat pada Gambar 2.2 Gambar 2.2 Bahan Baku Biji Plastik Titanlene 3. Bahan baku dari Afal atau bahan recycle berupa dari gulungan Sheet dan juga Afal dari dapat dilihat pada Gambar 2.3 Gambar 2.3 Bahan Baku Crycle dari Gelas Plastik dan Gulungan Sheet

2.6.2 Bahan Penolong

Bahan penolong adalah bahan yang ditambahkan untuk meningkatkan mutu produk menjadi bernilai namun bahan tersebut tidak ikut dalam proses produksi. Bahan penolong yang di gunakan di PT Guna Kemas Indah adalah kardus, dengan ukuran: 615 x 385 x 555 cm, tipe box: A 1 B, substance: K150M125K150 dan selotip

2.6.3 Bahan Tambahan

Bahan tambahan adalah bahan yang ditambahkan dalam suatu proses produksi sehingga dapat meningkatkan mutu produk menjadi lebih baik. Bahan tambahan yang digunakan di PT Guna Kemas Indah adalah: 1. Katalis Cesa Nukleant yaitu sebagai menambah kecerahan pada gelas plastik warna bening 2. REMF 56 sebagai pengalot untuk mengurangi dan menghilangkan kepecahan 3. LD Tetlin untuk menggantikan REMF 56 jika tidak tersedia dimana fungsinya sama yaitu sebagai pengalot untuk mengurangi dan menghilangkan kepecahan 4. Cat yang digunakan yaitu cat UV LC 416 terdiri dari berbagai warna seperti merah, kuning, hijau, ungu, dan lain-lain untuk memberi warna pada produk gelas plastik printing.

2.7 Uraian Proses Produksi

Di dalam suatu industri perakitan bahan baku menjadi bahan jadi diperlukan adanya proses yang tepat dan sempurna. Proses merupakan suatu ilmu penerapan yang merubah suatu tahap ke tahap berikutnya dengan reaksi yang berbeda-beda. Rincian bagiandepartemen yang meliputi urutan proses adalah sebagai berikut: 1. Proses Injection Molding a. Bahan baku plastik injection molding berupa biji plastik dimasukkan ke dalam hopper. b. Kemudian tekanan, kecepatan, dan parameter mesin diatur di ruang kontrol. c. Bahan dimasukkan ke dalam barrel dan dipanaskan. Selanjutnya screw berputar dan mengalirkan listrik sehingga bahan baku meleleh. d. Plastik diinjeksikan ke dalam nozzle, molding unit ditutup oleh clamping unit dan ditekan oleh clamping unit, plastik kemudian dimasukkan ke dalam molding unit melalui nozzle. e. Pada saat plastik dimasukkan ke dalam molding unit, screw berhenti berputar, kemudian clamping unit menarik core mold terbuka. f. Setelah itu produk plastik yang telah dicetak, kemudian dilepas dengan menekan ejector pada molding unit. 2. Proses Vaccum Thermoforming Proses Vaccum Thermoforming memiliki langkah-langkah sebagai berikut: a. Proses Penggilingan Yaitu pada tahap ini lembaran plastik reject, skeleton aval dan produk gelas plastik yang reject dibawa ke ruang giling untuk digiling agar menghasilkan biji plastik. Lembaran plastik yang reject digiling sendiri-sendiri dan tidak digabung dengan skeleton aval atau produk gelas plastik reject agar pada proses mixing mudah untuk membuat komposisi perbandingan. Dari mesin giling material yang turun ditarik ke atas blower kemudian material dimasukkan ke dalam karung kemudian ditimbang untuk gilingan skeleton atau aval yang reject 1 sak = 20 kg dan Propylene 1 sak= 25 Kg, serta Chesa Nucleant sebanyak 2,5 Kg. b. Proses Mixing Proses Mixing merupakan proses penyampuran bahan baku utama dengan bahan baku tambahan untuk membuat lembaran plastik. Material murni PP Plypropylene, skeleton afal, Lembaran plastik, produk gelas plastik yang reject serta Cesa Nucleant sebagai penambah kecerahan pada plastik semua bahan diaduk hingga rata. Setelah itu semua bahan di-mixing atau dicampur di mesin Mixing. Pada proses penyampuran menggunakan timer tertentu agar proses penyampuram keempat material tersebut dapat merata. Selanjutnya hasil mixing campuran material ini disalurkan ke hooper tempat untuk menampung material yang ada di mesin Exturuder. c. Proses Pembuatan Lembaran Plastik Lembaran Plastik adalah material yang berbentuk lembaran yang akan digunakan untuk memproduksi gelas plastik. Langkah proses pembuatan lembaran plastik adalah sebagai berikut: 1. Pertama, keempat material yang sudah di mixing tersebut dimasukkan ke dalam Hopper dan dipanasi dengan temperatur 80 o C. 2. Selanjutnya material turun ke Barel Heater tempat untuk memanasi material agar mencair untuk dipanasi. Ada enam Barel Heater dengan temperatur masing-masing ± 220 o C. Pada Barel Heater, material diaduk mengikuti putaran screw yang digerakkan motor extruder. 3. Dari Barel Heater material masuk ke Screen Heater tempat filter saringan plastik untuk melakukan penyaringan dengan filter agar material yang kotor tidak ikut tercampur pada saat proses. Jumlah Screen Heater ada dua buah. Adapun temperatur dari Screen Heater adalah 220 o C. 4. Dari Barel Heater masuk ke Screen Heater untuk melakukan pemanasan kemudian ke gear pump dan kembali ke Screen Heater dengan temperatur ± 225 o C. jumlah Screen Heater ada dua buah. 5. Selain itu dilakukan pemanasan terakhir di Die Heater yang berjumlah tujuh buah. Adapun temperatur Die heater adalah ± 224 o C. 6. Setelah itu, material tersebut dimasukkan ke dalam Roll Jumbo untuk mencetak material yang cair tersebut menjadi lembaran. Selanjutnya mengatur ketebalan lembaran plastik dengan Baut Stopper penyetel ketebalan. Biasanya ketebalan lembaran plastik 0,74 mm, 0,83 mm, 0,97 mm, 1,06 mm, 1,10 mm. Pada Rooll Jumbo ada sirkulasi air chiller untuk pendingin agar sheet yang dihasilkan tidak lengket, bening, dan mengkilap. Untuk temperatur Chiller Roll Jumbo ada tiga yaitu atas, tengah, dan bawah dengan temperatur 23 o C, 25 o C, dan 21 o C . 7. Lembaran sheet tersebut digulung dengan menggunakan alat yang disebut Rewinder. Semakin cepat penariknya maka lembaran plastik tidak akan kendor. Untuk proses penggulungan menggunakan ± 20-30 bar agar lembaran plastik tidak bergeser. Pada saat proses penggulungan dilakukan inspeksi secara manual oleh operator. Jika ada lembaran plastik yang cacat maka langsung dipotong atau dibuang menjadi lembaran plastik reject. Oleh karena itu, inspeksi harus teliti agar lembaran plastik yang dihasilkan bagus dan tidak ada reject. 8. Setelah proses penggulungan selesai maka lembaran plastik dapat digunakan memproduksi gelas plastik. Namun lembaran plastik yang diproduksi saat ini belum tentu dipakai langsung untuk produksi gelas plastik. Untuk hasil 1 gulungan lembaran plastik ± 600-1000 Kg dan untuk pengambilan lembaran plastik untuk proses di mesin Vaccum Thermoforming harus sesuai urutan agar lembaran plastik yang telah lama terpakai lebih dahulu. d. Proses Pembuatan Gelas Plastik Langkah-langkah proses di mesin Thermoforming adalah sebagai berikut: 1. Lembaran sheet dari mesin Extruder diletakkan di tempat menampung material di mesin Thermoforming. 2. Selanjutnya dilakukan set up mesin dimulai menggunakan pemanasan heater dengan temperatur yang berbeda-beda tergantung tebal lembaran plastik. Semakin tebal lembaran plastik, maka suhu semakin tinggi. 3. Setelah set up selesai dilakukan, maka lembaran lembaran plastik dimasukkan kedalam mesin Thermoforming untuk dicetak menjadi gelas plastik. 4. Produk gelas plastik yang dihasilkan kemudian di inspeksi. Inspeksi dilakukan dua kali yaitu oleh QC Quality Control dan selector. Jika produk gelas plastik banyak yang reject maka QC akan melihat penyebab cacat datang dari mana kemudian dilakukan perbaikan dengan memberitahu operator untuk setting mesin ulang. e. Proses penyortiran, yaitu produk yang telah disortir kemudian dibungkus kedalam plastik sebanyak 75 Pcs tiap jalur sehingga berisi 40 lajur tiap satu kardus 3000 pcs. f. Setelah itu menimbang berat kardus maksimum 50 Kg. g. Kemudian melakukan proses packing setelah kardus berisi 40 lajur tiap satu karton 3000 pcs. 3. Proses Gelas Plastik Printing Pada proses gelas plastik Printing memiliki langkah-langkah sebagai berikut: 1. Menimbang bahan baku sebanyak 50 kg, Afal sebanyak 40 Kg, kemudian TP SM 98 sebanyak 10 Kg. 2. Proses Penuangan di tempat penuangan Hopper 3. Proses mixer yaitu semua bahan diaduk hingga rata. Setelah itu bahan baku dialirkan atau dibawa dengan menggunakan pneumatic conveying yang menggunakan sistem vakum udara menuju ke mesin Extrusion. 4. Proses Extruter yaitu bahan baku dipanaskan hingga meleleh pada suhu 230 o C di mesin Extrusion 5. Proses Polisher yaitu bahan baku yang cair kemudian dibentuk menjadi lembaran plastik dengan ukuran: tebal 1,20 – 1,30 mm dan lebar 66 – 66,5 cm pada suhu 28 o C suhu ruangan di mesin Polishing seberat 600-1315 Kg per jam. 6. Kemudian berat gulungan lembaran plastik di bawa ketempat penimbangan untuk mengontrol berat yang sesuai. 7. Proses Pencetakan yaitu pada mesin Vaccum Thermoformer Dong Long kemudian dipanaskan dengan macam heater yaitu heater upper dengan suhu 360 o C dan heater lower dengan suhu 350 o C. 8. Setelah produk menjadi berwarna putih kemudian disortir dengan memperhatikan bentuk fisik gelas, seperti susunan yang tidak rata, permukaan yang miring, adanya goresan, dan gelas minuman yang terbakar. 9. Penyortiran, yaitu produk yang telah disortir kemudian dibungkus ke dalam plastik sebanyak 75 Pcs tiap jalur sebanyak 40 jalur. 10. Setelah itu, kardus hasil penyortiran dibawa ke ruang printing untuk diberi warna sesuai dengan permintaan konsumen. 11. Kemudian dengan menggunakan alat sensor pada mesin printing, lalu produk jadi dibungkus ke dalam plastik dan dimasukkan ke dalam kardus. 12. Kemudian ditimbang beratnya kurang lebih 50 Kg 13. Setelah itu kardus di-packing sebaik mungkin 2.8 Mesin dan Peralatan 2.8.1 Mesin Produksi Adapun mesin dan peralatan yang digunakan pada PT Guna Kemas Indah adalah sebagai berikut: 1. Mesin Clusher Ukuran : 1,5 m x 1,5 m x 2 m Tipe : AS4-IPMADLEE POWER PC 800 Capacity : 2000 Kg Power : 22 kVA Suplier : Zhenlong Plastic Machinery Co. Ltd Kegunaan : Untuk menghancurkan sisa-sisa limbah hasil dari pencetakan yang dari lembaran plastik dan cangkir plastik. 2. Mesin Fong Kee yang terdiri dari mixer, Extrure, dan polisher. Tipe : HMesinA-50 A Spesifikasi : Phase :1 ph, Teg: 220 V, Frek : 5060 Hzcs, Power: 300 W Berat : 22 Kg Kegunaan : Menghasilkan bahan baku berbentuk lembaran yang bergulung 3. Thermoforming machine Dong Long Tipe : DD-9 GB 10963 Tegangan : 400 V Supplier : Shantou Anping Food Stuff Packing Machinery Co. Ltd Kegunaan : Untuk membuat produk jadi baik gelas plastik bening maupun printing . 4. Bak Konveyor Ukuran : 1,5m x1m x 1m Panjang : 2 m Kegunaan : sebagai saluran untuk ke tempat penyortiran 5. Printing Machine Tipe : QJY-6125 Rpm : 214 rpmmin Supplier : Towin Light Industry Machine Factory Co. Ltd Kegunaan : Untuk mengecat cangkir plastik putih. 6. Injection Molding Machine Tipe : LIY CK 10-2-000042 Tegangan : 380 V Supplier : Sahntou City a Section Of the join Machinery Manufacturing Co. Ltd Rpm : 33,4 Rpm Fungsi : Untuk membuat produk jadi lolly

2.8.2 Peralatan Equipment

Adapun peralatan yang mendukung proses produksi yang digunakan adalah sebagai berikut :