1. Sistem biaya ABC menggunakan aktivitas-aktivitas sebagai pemacu biaya cost driver
untuk menentukan seberapa besar konsumsi overhead dari setiap produk. Sedangkan sistem biaya tradisional mengalokasikan biaya overhead
berdasarkan satu atau dua basis alokasi yang non reprersentatif. 2. Sistem biaya ABC memfokuskan pada biaya, mutu dan faktor waktu. Sistem
biaya tradisional terfokus pada performansi keuangan jangka pendek seperti laba. Apabila sistem biaya tradisional digunakan untuk penentuan harga dan
profitabilitas produk, angka-angkanya tidak dapat diandalkan. 3. Sistem biaya ABC memerlukan masukan dari seluruh departemen persyaratan
ini mengarah ke integrasi organisasi yang lebih baik dan memberikan suatu pandangan fungsional silang mengenai organisasi.
4. Sistem biaya ABC mempunyai kebutuhan yang jauh lebih kecil untuk analisis varian dari pada sistem tradisional, karena kelompok biaya cost pools dan
pemacu biaya cost driver jauh lebih akurat dan jelas, selain itu ABC dapat menggunakan data biaya historis pada akhir periode untuk menghilang biaya
aktual apabila kebutuhan muncul.
3.5 Dasar-dasar Activity-Based Costing
Dalam sistem biaya Activity Based Costing ABC, produk diartikan sebagai barang atau jasa yang berusaha dijual oleh perusahaan, termasuk
pelayanan kesehatan, asuransi, pinjaman bank, pelayanan konsultasi, bensin, bioskop, roti, dan lain-lain.Semua produk tersebut diatas dihasilkan melalui
aktivitas perusahaan dan aktivitas inilah yang mengkonsumsi sumber daya.
Biaya yang tidak dapat didistribusikan secara langsung pada produk akan dibebankan pada aktivitas yang menyebabkan biaya tersebut timbul. Biaya untuk
tiap aktivitas ini kemudian dibebankan pada produk yang bersangkutan.Hubungan untuk mengalokasikan biaya ke produk dinyatakan dalam Gambar 3.1.
Gambar 3.1 Model Dasar Activity-Based Costing
Dasar-dasar sistem biaya ABC ini mencakup biaya produksi tidak langsung, aktivitas, tujuan biaya cost objective, pemicu biaya cost driver,
kelompok biaya cost pool dan prosedur pembebanan biaya dua tahap.
3.5.1 Biaya Produksi Tidak Langsung Factory Overhead Cost
“Biaya overhead produksi factory overhead cost dapat didefinisikan sebagai biaya dari bahan atau material tidak langsung, tenaga kerja tidak
langsung, dan semua biaya produksi yang tidak dapat dibebankan langsung kepada produk. Jadi dengan kata lain biaya overhead produksi ini meliputi seluruh
biaya produksi kecuali biaya material langsung dan biaya tenaga kerja langsung”. Sejalan dengan perkembangan teknologi pada proses produksi, biaya
overhead produksi juga semakin meningkat. Saat ini perusahaan-perusahaan
Sumber Daya
Aktivitas
Produk atau tujuan biaya