Tujuan Pembelajaran Mikro

B. Tujuan Pembelajaran Mikro

Pembelajaran mikro sebagai matakuliah yang tak terpisahkan dari struktur kurikulum program pendidikan keguruan, seperti dijelaskan di atas yaitu diarahkan dalam upaya memfasilitasi mahasiswa calon guru untuk menguasai dan memiliki kompetensi yang diharapkan, yaitu:

1. Mempersiapkan, membina dan meningkatkan mutu guru agar dapat memenuhi standar kompetensi pedagogik.

2. Mempersiapkan, membina dan meningkatkan mutu guru agar dapat memenuhi standar kompetensi kepribadian.

3. Mempersiapkan, membina dan meningkatkan mutu guru agar dapat memenuhi standar kompetensi profesional.

4. Mempersiapkan, membina dan meningkatkan mutu guru agar dapat memenuhi standar kompetensi sosial.

Keempat jenis kompetensi yang diamanatkan oleh Undang-undang tersebut, yaitu kompetensi pedagogik, kepribadian, profesional, dan kompetensi sosial, secara konsep masing-masing dapat dibedakan. Akan tetapi keempat jenis kompetensi tersebut pada realisasinya harus merupakan suatu kesatuan yang

utuh, direfleksikan dalam seluruh perilaku guru pada setiap melaksanakan tugas pembelajarannya.

Jika dianalisis secara lebih mendalam, kemampuan dan keterampilan mengajar nampaknya cenderung lebih terkait dengan kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional. Hal ini didasarkan pada pemikiran bahwa mengajar bagian dari mendidik, sementara ilmu mendidik termasuk pada kawasan pedagogik. Demikian juga dengan kompetensi profesional yang sering diartikan keahlian dalam bidangnya, dalam hal ini yaitu ahli dalam melaksanakan pembelajaran.

Oleh karena itu tidak salah jika kemampuan dan keterampilan mengajar, erat dan merupakan penjabaran dari kedua jenis kompetensi tersebut, yaitu

kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional. Akan tetapi bukan berarti tidak terkait dengan kedua kompetensi lainnya yaitu kompetensi sosial dan kepribadian, sebab bukankah ketika guru mengajar tidak lepas dari interaksi sosial dengan siswanya ? bukankah ketika guru mengajar harus mencerminkan sebagai sosok pribadi yang dapat menjadi teladan bagi siswanya ?.

Ketika bu Zahra mengajarkan rukun wudu pada siswa kelas III MI, tugas bu Zahra sebagai guru dan pendidik bukan hanya terbatas bagaimana memindahkan pengetahuan tentang rukun wudu kepada siswanya. Akan tetapi kebiasaan

34 | Pembelajaran Micro Teaching

Hakikat Pembelajaran Mikro berwudu sudah melakat dan tercermin dari perilaku bu Zahra itu sendiri dalam

kehidupan sehari-hari. Itulah makna dari penerapan kompetensi pedagogik dan personal sebagai teladan bagi siswanya.

Atas dasar beberapa kajian dan pembahasan di atas, maka pada hakikatnya keempat jenis kompetensi tersebut antara yang satu dengan lainnya merupakan suatu kesatuan yang utuh, melekat dan harus direfleksikan oleh guru dalam

kebiasaan berpikir maupun bertindak, dan disinilah hal lain dari kompleknya tugas pembelajaran.

Tidak bisa dipungkiri lagi bahwa pembelajaran merupakan suatu proses yang komplek. Mengingat rumitnya tugas pembelajaran, maka sebelum terjun

secara langsung menghadapi tugas yang komplek itu, bagaimana setiap calon guru dan guru, melakukan proses persiapan secara matang, dilakukan setahap demi setahap melalui program latihan yang dilakukan secara sistematis dan terkontrol. Hal ini sangat penting, mengingat dengan telah dikuasainya bagian demi bagian dari aspek-aspek pembelajaran, maka akan mempermudah untuk melakukan proses adaptasi dalam melaksanakan tugas pembelajaran pada situasi yang sebenarnya.

Oleh karena itu dilihat dari beberapa alasan dan pengertian pembelajaran mikro (micro teaching) seperti yang telah diuraikan sebelumnya, maka tujuan pembelajaran mikro (micro teaching) sebagai suatu pendekatan pembelajaran

antara lain adalah sebagai berikut:

1. Untuk memfasilitasi, melatih, dan membina calon maupun para guru dalam hal keterampilan dasar mengajar (teaching skills)

2. Untuk memfasilitasi, melatih dan membina calon maupun para guru agar

memiliki kompetensi yang diharapkan oleh ketentuan undang-undang maupun peraturan pemerintah.

3. Untuk melatih penampilan dan keterampilan mengajar yang dilakukan secara bagian demi bagian secara spesifik agar diperoleh kemampuan maksimal

sesuai dengan tuntutan profesional sebagai tenaga seorang guru

4. Untuk memberi kesempatan kepada calon maupun para guru berlatih dan mengoreksi, serta menilai kelebihan dan kekurangan yang dimiliki (self evaluation) dalam hal keterampilan mengajarnya

5. Untuk memberi kesempatan kepada setiap yang berlatih (calon guru dan para guru) meningkatkan dan memperbaiki kelebihan dan kekurangannya, sehingga guru selalu berusaha meningkatkan layanannya kepada siswa.

Untuk mewujudkan tujuan tersebut bukan perkara mudah dapat dapat diperoleh sekaligus dalam waktu relatif singkat. Oleh karena itu menurut

National Education Association (NEA seseorang yang menggeluti suatu profesi:

a) harus siap memperbaharui kemampuannya melalui’latihan dalam jabatan’

Pembelajaran Micro Teaching | 35

Modul 1

yang berkesinambungan, b) jabatan yang menentukan baku (standar) sendiri, c) lebih mementingkan layanan di atas keuntungan pribadi.