Langkah-langkah pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

B. Langkah-langkah pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Tahap-tahap kegiatan pengembangan rencana pelaksanaan pembelajaran, adalah merupakan proses atau prosedur kerja yang harus dilakukan oleh calon atau yang sudah menyandang profesi guru ketika membuat perencanaan pembelajaran. Dalam merumuskan rencana pelaksanaan pembelajaran, selain harus memperhatikan tahap-tahap atau langkah kerja operasional yang ditetapkan, juga yang lebih penting adalah ketika mengembangkan setiap komponen rencana pelaksanaan pembelajaran tersebut, harus didasarkan pada sumber rujukan yang jelas, akurat dan dapat dipertanggung jawabkan.

Pembelajaran adalah merupakan sebuah sistem, dan karenanya pengembangan rencana pembelajaran harus mencerminkan dari sistem tersebut, yaitu ketika merumuskan setiap komponen dalam rencana pembelajaran, antara satu komponen dengan lainya harus memiliki keterkaitan. Disamping harus memiliki keterkaitan, bahwa rumusan setiap komponen dalam mengembangkan rencana pembelajaran harus jelas sumbernya, sehingga rencana pembelajaran bukan saja menggambarkan sebagai suatu sistem, akan tetapi benar-benar sebagai pedoman operasional pembelajaran yang dapat meningkatkan proses dan hasil pembelajaran.

Untuk menggambarkan keterkaitan antara setiap komponen dan sumber rujukan dalam mengembangkan rencana pelaksanaan pembelajaran, dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Pembelajaran Micro Teaching | 207

Modul 5 PROSEDUR PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

SUMBER RUJUKAN LANGKAH

JENIS KEGIATAN

(Perhatikan) 1 Menuliskan identitas mata

Kurikulum atau Silabus pelajaran

pembelajaran 2 Menuliskan Standar Kompetensi Kurikulum atau Silabus dan Kompetensi Dasar

pembelajaran 3 Merumuskan Indikator

Standar Kompetensi dan pembelajaran

Rumusan Kompetensi Dasar 4 Merumuskan tujuan

Kompetensi dasar dan pembelajaran

Indikator

5 Menentukan Materi Indikator, buku teks, dan Pembelajaran

sumber lainnya 6 Merumuskan kegiatan

Kompetensi dasar, indikator, pembelajaran

tujuan, metode 7 Menetapkan alat, media, dan

Kompetensi dasar, indikator, sumber

materi, dan KBM 8 Menetapkan prosedur dan jenis

Kompetensi dasar, Indikator, evaluasi

Materi, dan KBM

Penjelasan dari setiap langkah prosedur penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran tersebut di atas adalah sebagai berikut:

1. Langkah pertama; menetapkan identitas mata pelajaran. Daftar nama mata pelajaran ada pada kurikulum atau silabus yang dikembangkan oleh

sekolah. Maksud dari menetapkan nama mata pelajaran tersebut, yaitu pada tahap pertama menyusun rencana pelaksnaan pembelajaran (RPP) adalah

menulsikan nama mata pelajaran sesuai dengan mata pelajaran yang akan diajarkan. Misalnya mata pelajaran: IPA, IPS, Matematika, Bahasa Indonesia,

atau mata pelajaran yang lainnya. Selain nama mata pelajaran, dalam identitas tersebut dijelaskan pula untuk kelas berapa , semester berapa, dan berapa lama waktu yang direncanakan.

2. Langkah kedua, menetapkan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD). SK dan KD tidak dirumuskan oleh guru, karena sudah dirumuskan oleh pemerintah secara nasional. Dengan demikian penetapan SK dan KD ini guru hanya tinggal memindahkan dari kurikulum atau silabus yang sudah

ditetapkan. Standar Kompetensi adalah kualifikasi kemampuan minimal 208 | Pembelajaran Micro Teaching

Perencanaan Pembelajaran Micro peserta didik yang menggambarkan penguasaan sikap, pengetahuan, dan

keterampilan yang diharapkan dicapai pada setiap tingkat dan/atau semester; standar kompetensi terdiri atas sejumlah kompetensi dasar sebagai acuan baku yang harus dicapai dan berlaku secara nasional. Sedangkan Kompetensi Dasar adalah merupakan sejumlah kemampuan yang harus dimiliki peserta didik dalam mata pelajaran tertentu sebagai rujukan untuk menyusun indikator kompetensi.

3. Langkah ketiga merumuskan Indikator pembelajaran; Indikator adalah rumusan kualifikasi kemampuan yang spesifik yang harus dicapai siswa

baik pengetahuan, sikap, atau keterampilan setelah menyelesaikan setiap unit kegiatan pembelajaran. Indikator merupakan penjabaran lebih lanjut dari kompetensi dasar, dan oleh karenanya indikator rumusannya sangat spesifik dan operasional. Merumuskan indikator menjadi tugas guru atau tenaga kependidikan pada setiap satuan pendidikan. Dalam merumuskan setiap indikator selalu haru memperhatikan kompetensi dasar dan standar kompetensi, karena jika indikator yang dirumuskan bertolak belakang dengan rumusan kompetensi dan standar kompetensi dasar, maka kurikulum mata pelajara atau kelompok mata pelajaran tidak akan tercapai.

4. Langkah keempat merumuskan tujuan pembelajaran; yaitu rumusan operasional kualifikasi hasil belajar yang harus dicapai siswa, sebagai

penjabaran yang lebih spesifik dari indikator pembelajaran. Perumusan tujuan pembelajaran erat kaitannya dengan indikator pembelajaran, dan

setiap merumuskan tujuan pembelajaran harus memperhatikan indikator dan kompetensi dasar. Oleh karena itu sebagian ada yang berpendapat dengan

indikator saja sudah mencerminkan tujuan spesifik yang harus dicapai siswa, maka tidak perlu merumuskan tujuan.

Adapun sebagaian lagi memiliki argumen bahwa selain indikator masih perlu merumuskan tujuan pembelajaran, karena dalam rumusan tujuan pembelajaran selain berisi rumusan tingkah laku hasi belajar yang lebih spesifik, juga dalam rumusan tujuan pembelajaran tergambarkan mengenai situasi atau kondisi pembelajaran yang akan dilakukan dan batasan atau ukuran (degree) kemampuan yang harus dicapai. Sebagai proses pembelajaran maka dalam merancang kegiatan pembelajaran ini sebaiknya yang lengkap saja yaitu termasuk merumuskan tujuan pembelajaran.

5. Langkah kelima menetapkan materi pembelajaran. Yaitu mengembangkan materi yang harus diajarkan sesuai dengan komepetensi dasar dan indikator yang telah ditetapkan. Dalam mengembangkan materi pembelajaran harus memperhatikan indikator dan kompetensi dasar. Pengembangan materi pembelajaran tidak hanya terfokus pada buku teks dari setiap mata pelajara saja, akan tetapi guru harus mencari, mengembangkan dan menggunakan

Pembelajaran Micro Teaching | 209

Modul 5 sumber-sumber pembelajaran lain yang lebih luas dan bervariasi. Dengan

demikian pengalaman belajar siswa akan luas dan mendalam.

6. Langkah keenam menetapkan kegiatan pembelajaran. Yaitu merumuskan kegiatan-kegiatan atau pengalaman pembelajaran yang akan dilakukan oleh guru dan siswa tujuan yang telah ditetapkan. Dalam mengembangkan rencana kegiatan pembelajaran harus memperhatikan indikator, materi pembelajaran, dan metode pembelajaran yang digunakan. Pengembangan kegiatan pembelajaran harus dengan tegas menggambarkan kegiatan kongkrit yang akan dilakukan oleh siswa. Selain itu pengembangan kegiatan pembelajaran harus mencerminkan aktivitas belajar siswa yang tinggi, dan menempuh berbagai pengalaman belajar yang bervariasi.

7. Langkah ketujuh, menentukan alat, media, dan sumber rujukan. Yaitu menentukan alat atau media pembelajaran yang akan digunakan untuk mendukung terjadinya proses pembelajaran secara efektif dan efisien. Dalam memilih dan menentukan alat atau media dan sumber pembelajaran

harus memperhatikan kesesuaian dengan indikator, karakteristik materi, tersedianya sarana dan fasilitas yang dibutuhkan. Dalam mengembangkan sumber pembelajaran harus dicantumkan sumber yang dijadikan rujukan

pembelajaran. Misalnya buku, dengan mencantumkan terlebih dahulu nama penulis, tahun, judul buku, kota penerbit, dan terakhir nama penerbit. Hal

ini penting agar siswa sebagai peserta belajar jika sewaktu-waktu ingin mempelajari lebih lanjut, dapat mencarinya. Selain sumber berupa buku, mungkin juga majalah, jurnal, akses internet dengan menginformasikan situs yang bisa dikunjungi.

8. Langkah kedelapan menentukan prosedur dan jensi evaluasi atau penilaian. Yaitu merumuskan prosedur penilaian misalnya apakah mencakup penilaian

pre-tes, proses, atau post-tes. Demikian juga bentuk dan jenis alat tes yang dikembangkan apakah dalam bentuk lisan, tulisan atau tindakan. Jika tulisan apakah jenisnya essay, objektif, atau jenis yang lain.

Penilaian dalam pembelajaran memiliki fungsi antara lain untuk mengetahui tingkat keberhasilan pembelajaran yang telah dilakukan. Indikator keberhasilan proses pembelajaran yaitu terjadinya perubahan perilaku pada diri siswa. Oleh karena itu dalam mengembangkan alat penilaian yang harus menjadi acuan utama adalah indikator dan tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan. Selain itu kemudian memperhatikan karakteristik materi dan karakteristik siswa sebagai peserta belajar.