Unsur-unsur Perencanaan Pembelajaran

B. Unsur-unsur Perencanaan Pembelajaran

Pembelajaran adalah merupakan suatu sistem, dan sebagai suatu sistem maka pembelajaran memiliki komponen-komponen yang saling terkait, mempengaruhi dan ketergantungan. Adapun unsur-unsur pokok pembelajaran terdiri dari empat unsur yaitu: a) Tujuan, b) Isi atau materi, c) Metode/proses, dan d) evaluasi atau penilaian. Keempat unsur ini antara satu dengan yang lain saling terkait, sehingga dikatakan sebagai suatu sistem. Oleh karena itu menyusun atau membuat perencanaan pembelajaran pada dasarnya adalah menyusun atau merumuskan keempat unsur tersebut kedalam suatu rencana pembelajaran yang utuh dan terpadu sebagai pedoman pembelajaran bagi guru.

Pembelajaran Micro Teaching | 185

Modul 5

Untuk membantu Anda agar lebih memahami fungsi setiap unsur pembelajaran dan keterakitan antara satu unsur dengan unsur lainnya, coba perhatikan beberapa pertanyaan berikut:

1. Apa yang harus dicapai dari kegiatan pembelajaran ... ? ….. Tujuan.

2. Apa yang harus dibahas dalam proses pembelajaran agar dapat mencapai sasaran yang diharapkan … ? … Materi/bahan ajar.

3. Dengan cara bagaimana pembelajaran harus dilakukan … ? …. Metode

4. Dengan apa dapat diketahui tujuan pembelajaran telah tercapai …. ? … Evaluasi.

Dari keempat pertanyaan yang terkait dengan empat unsur pembelajaran seperti telah dijelaskan di atas, maka membuat perencanaan pembelajaran adalah: a) memperkirakan atau membuat ketetapan tujuan atau kompetensi yang harus dicapai oleh siswa setelah pembelajaran, b) memilih dan mengembangkan materi atau bahan ajar yang harus dipelajari siswa untuk mencapai tujuan yang diharapkan, c) mempertimbangkan dan menetapkan jenis metode dan media pembelajaran apa yang akan digunakan untuk memproses pembelajaran agar tujuan dapat tercapai, dan d) mengembangkan jenis penilaian apa yang cocok digunakan untuk mengetahui tingkat pencapaian tujuan pembelajaran yang telah dilakukan.

Sejalan dengan rumusan di atas, Ralph W. Tyler (1975) menjelaskan komponen- komponen pembelajaran tersebut meliputi empat unsur yaitu: tujuan, bahan ajar, metode, dan evaluasi. Dalam dimensi yang lebih luas (pendidikan) Ralph W. Tyler mengklasifikasikan kedalam empat tahap (four-step model) sebagai berikut:

● What educational purposes should the school seek to attain? ● What educational experiences can be provided that are likely to attain these

purposes? ● How can these educational experiences be effectively organized?

● How can we determine wether these purposes are being attained?

1. Tujuan Pembelajaran Apa yang disebut dengan tujuan pembelajaran itu? Mengapa tujuan ini penting

dan harus diutamakan? Tujuan pembelajaran adalah sesuatu yang ingin dicapai dalam kegiatan pembelajaran, yaitu gambaran perubahan perilaku

siswa ke arah yang positif. Meliputi segi pengetahuan, keterampilan dan sikap. Dalam sistem pembelajaran tujuan ini memiliki peranan yang sangat

penting sebab akan menentukan arah proses pembelajaran dan menentukan

186 | Pembelajaran Micro Teaching

Perencanaan Pembelajaran Micro terhadap pengembangan komponen-komponen pembelajaran yang lain, yaitu

materi, metode dan media serta sarana atau fasilitas, dan komponen evaluasi atau penilaian.

Secara teknis operasional, tujuan pembelajaran atau tujuan instruksional berisi rumus an pernyataan mengenai kemampuan atau kualifikasi tingkah laku atau kompetensi yang diharapkan dimiliki/dikuasai siswa setelah ia mengikuti proses pembelajaran. Secara lebih spesifik kualifikasi kemampuan

yang harus dimiliki siswa setelah pembelajaran berakhir yaitu yang disebut dengan indikator pembelajaran.

Tujuan khusus atau indikator pembelajaran ini dibuat oleh guru dengan memperhatikan tiga hal pokok berikut ini :

a. Guru harus memahami kurikulum/silabus yang berlaku sebagai pedoman dalam menjabarkan tujuan.

b. Guru harus menganalisis dan memahami rumusan standar kompetensi dan kompetensi dasar dari mata pelajaran yang akan diajarkan

c. Guru harus memahami tipe-tipe hasil belajar, sebab tujuan tersebut hakikatnya merupakan hasil belajar yang ingin dicapai.

d. Guru harus memahami cara merumuskan tujuan pembelajaran sampai tujuan tersebut jelas isinya dan dapat dicapai oleh siswa setelah setiap

proses pembelajaran berakhir.

2. Isi Pembelajaran ( Materi Pembelajaran ) Materi pembelajaran yaitu isi atau bahan yang akan dipelajari siswa.

Materi harus direncanakan dan dikembangkan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Materi pembelajaran harus disusun secara

sistematik berdasarkan skuensinya dan diorientasikan pada upaya mencapai tujuan pembelajaran. Pengembangan materi pembelajaran tidak cukup mengandalkan pada buku teks saja, akan tetapi guru mencari sumber-sumber lain yang relevan seperti melalui majalah, jurnal, laporan hasil penelitian, akses internet dan lain sebagainya.

Agar bahan atau materi yang dikembangkan menunjang terhadap pencapaian tujuan yang diharapkan; Hilda Taba menjelaskan kriteria dalam merumuskan dan mengembangkan bahan pembelajaran, yaitu:

a. Bahan harus sahih (valid) dan berarti ( significant) sesuai dengan

pembangunan dan kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK).

b. Bahan harus relevan dengan sosial siswa.

c. Bahan harus mengandung keseimbangan antara kedalaman dan keluasan.

d. Bahan pelajaran harus mencakup berbagai ragam tujuan, pengetahuan, keterampilan dan sikap. (S. Nasution, 1986:69)

Pembelajaran Micro Teaching | 187

Modul 5

3. Kegiatan Pembelajaran Dalam merumuskan kegiatan pembelajaran harus menggambarkan aktivitas

siswa yang tinggi. Dalam proses pembelajaran yang belajar itu adalah siswa, sedangkan guru bertindak sebagai fasilitator. Oleh karena itu untuk

mendorong aktivitas belajar siswa yang aktif, maka guru harus merancang kegiatan pembelajaran yang dapat merangsang siswa untuk belajar. Secara tersurat dalam PP no. 19 tahun 2005 dijelaskan bahwa proses pembelajaran harus dilaksanakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, mengembangkan prakarsa, kreativitas, dan kemandirian.

Dengan bersumber pada ketentuan dalam PP tersebut di atas, secara operasional dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran guru harus memperhatikan beberapa pertimbangan sebagai berikut:

a. Kegiatan pembelajaran harus berorientasi pada pencapaian tujuan atau kompetensi dan indikator pembelajaran yang ditetapkan.

b. Kegiatan pembelajaran harus direncanakan dengan menitik beratakan pada kegiatan siswa dalam berinteraksi dengan lingkungan pembelajaran

c. Kegiatan pembelajaran harus efektif dan efisien; yaitu kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan harus mempermudah pencapaian

tujuan sesuai dengan waktu yang tersedia.

d. Kegiatan pembelajaran harus fleksibel, yaitu kegiatan pembelajaran harus luwes agar dapat dikembangkan dan disesuaikan dengan situasi dan

kondisi yang ada.

e. Kegiatan pembelajaran harus disesuaikan dengan kemampuan siswa. Misalnya apabila dalam kegiatan pembelajaran akan dilaksanakan

observasi, maka siswa harus sudah memiliki kemampuan dalam teknik observasi serta cara melaporkan hasil observasi atau kegiatan lainnya.

f. Kegiatan pembelajaran yang dikembangkan harus memperhatikan sarana/ fasilitas yang tersedia untuk mendukung terjadinya proses pembelajaran secara maksimal.

g. Kegiatan pembelajaran harus dapat mengembangkan kemampuan siswa dari segi pengetahuan, keterampilan dan sikap.

4. Evaluasi Unsur keempat dalam perencanaan pembelajaran yaitu mengembangkan

rencana penilaian atau evaluasi pembelajaran. Penilaian dalam pembelajaran dimaksudkan untuk mengetahui efektivitas proses dan hasil pembelajaran. Oleh karena itu pengembangan evaluasi pembelajaran meliputi dua hal: a)

prosesdur, dan b) Jenis atau bentuk penilaian.

188 | Pembelajaran Micro Teaching

Perencanaan Pembelajaran Micro

1) Prosedur penilaian; yaitu tahap atau kegiatan penilaian selama proses pembelajaran, meliputi a) penilaian awal (pre-tes), b) penilaian proses yaitu penilaian selama kegiatan pembelajaran berlangsung, dan c) penilaian akhir pembelajaran (post-tes).

2) Jenis evaluasi yang dikembangkan apakah a) lisan, b) tulisan, atau c) tindakan. Atau d) forto-folio, atau jenis penilaian lainnya.

Evaluasi dalam pembelajaran juga berfungsi sebagai alat diagnosis belajar siswa, yaitu untuk mengetahui kesulitas atau hambatan yang dihadapi siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Dari hasil diagnosis dapat dijadikan dasar atau masukan tindak lanjut seperti untuk kepentingan bimbingan, perbaik atau remedial. Dalam mengembangkan penilaian atau evaluasi pembelajaran harus memperhatikan prinsip objektivitas, validitas, dan relibilitas. Adapun seccara khusus dan praktis dalam mengembangkan alat penilaian pembelajaran, guru hendaknya memperhatikan sejumlah kriteria sebagai berikut:

a. Evaluasi harus berorientasi pada tujuan pembelajaran.

b. Evaluasi harus berdasarkan pada pengembangan kegiatan pembelajaran

c. Evaluasi harus memperhatikan waktu yang tersedia.

d. Evaluasi harus memungkinkan ada kegiatan tindak lanjut.

e. Evaluasi harus memberikan umpan balik.

f. Evaluasi harus berdasarkan pada bahasan materi.